Shahih Sunan Abu Daud Kitab ZAKAT 32. Hak-hak Harta

Posted by Unknown on Rabu, 08 Mei 2013




عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ كُنَّا نَعُدُّ الْمَاعُونَ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَوَرَ الدَّلْوِ وَالْقِدْرِ

1657. Dari Abdullah, dia berkata, "Kami telah menganggap barang-barang yang berguna pada zaman Rasulullah SAW seperti ember dan kuali yang disewakan sebagai harta yang wajib dizakati. " (Hasan)

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا مِنْ صَاحِبِ كَنْزٍ لَا يُؤَدِّي حَقَّهُ إِلَّا جَعَلَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يُحْمَى عَلَيْهَا فِي نَارِ جَهَنَّمَ فَتُكْوَى بِهَا جَبْهَتُهُ وَجَنْبُهُ وَظَهْرُهُ حَتَّى يَقْضِيَ اللَّهُ تَعَالَى بَيْنَ عِبَادِهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ مِمَّا تَعُدُّونَ ثُمَّ يَرَى سَبِيلَهُ إِمَّا إِلَى الْجَنَّةِ وَإِمَّا إِلَى النَّارِ وَمَا مِنْ صَاحِبِ غَنَمٍ لَا يُؤَدِّي حَقَّهَا إِلَّا جَاءَتْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَوْفَرَ مَا كَانَتْ فَيُبْطَحُ لَهَا بِقَاعٍ قَرْقَرٍ فَتَنْطَحُهُ بِقُرُونِهَا وَتَطَؤُهُ بِأَظْلَافِهَا لَيْسَ فِيهَا عَقْصَاءُ وَلَا جَلْحَاءُ كُلَّمَا مَضَتْ أُخْرَاهَا رُدَّتْ عَلَيْهِ أُولَاهَا حَتَّى يَحْكُمَ اللَّهُ بَيْنَ عِبَادِهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ مِمَّا تَعُدُّونَ ثُمَّ يَرَى سَبِيلَهُ إِمَّا إِلَى الْجَنَّةِ وَإِمَّا إِلَى النَّارِ وَمَا مِنْ صَاحِبِ إِبِلٍ لَا يُؤَدِّي حَقَّهَا إِلَّا جَاءَتْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَوْفَرَ مَا كَانَتْ فَيُبْطَحُ لَهَا بِقَاعٍ قَرْقَرٍ فَتَطَؤُهُ بِأَخْفَافِهَا كُلَّمَا مَضَتْ عَلَيْهِ أُخْرَاهَا رُدَّتْ عَلَيْهِ أُولَاهَا حَتَّى يَحْكُمَ اللَّهُ تَعَالَى بَيْنَ عِبَادِهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ مِمَّا تَعُدُّونَ ثُمَّ يَرَى سَبِيلَهُ إِمَّا إِلَى الْجَنَّةِ وَإِمَّا إِلَى النَّارِ

1658. Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah telah bersabda, "Tidaklah ada ganjaran bagi orang yang memiliki harta simpanan namun tidak menunaikan haknya, melainkan Allah SWT akan melemparkannya ke dalam api neraka jahanam pada hari kiamat, hingga dahinya, lambung serta punggungnya dibakar, sampai Allah memutuskan perkara di antara hamba-hambanya di hari yang lamanya sekitar 50.000 tahun di bumi, kemudian dia melihat jalannya, baik ke surga maupun ke neraka. Tidaklah bagi pemilik kambing yang tidak menunaikan haknya suatu ganjaran, melainkan nanti di hari kiamat akan datang dengan jumlah yang lebih banyak dari yang telah ada, maka dibentangkan sebuah tanah lapang untuknya dan ditanduklah dia dengan tanduk-tanduknya dan ditendang dengan kuku-kukunya sehingga tidak tersisa rambut-rambut di tubuhnya dan dipelipisnya, setiap kali selesai (siksaan itu), maka datang siksaan yang lainnya, dikembalikan seperti semula, sehingga Allah SWT memutuskan perkara di antara hamba-hambanya pada hari yang lamanya sekitar lima puluh ribu tahun lebih lama dari pada di dunia, kemudian dia melihatjalannya baik ke surga atau ke neraka. Tidak ada ganjaran bagi pemilik unta yang tidak menunaikan haknya, melainkan di hari kiamat akan datang unta-unta dengan jumlah yang lebih banyak dari yang dimilikinya, dan dibentangkan tanah lapang untuknya dan (unta-unta) itu menendang pemiliknya dengan kuku-kukunya, setiap kali selesai dari (siksaan) itu, datang siksaan lain yang serupa, maka ia kembalikan seperti semula, sehingga Allah SWT memutuskan perkara di antara hamba-hambanya di hari yang lamanya sekitar lima puluh ribu tahun lebih lama daripada di dunia, kemudian dia melihat jalannya baik ke surga atau ke neraka. " (Shahih)

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَحْوَهُ قَالَ فِي قِصَّةِ الْإِبِلِ بَعْدَ قَوْلِهِ لَا يُؤَدِّي حَقَّهَا قَالَ وَمِنْ حَقِّهَا حَلَبُهَا يَوْمَ وِرْدِهَا

1659. Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW... dengan redaksi yang sama, beliau telah berkata dalam kisah unta setelah sabdanya, "Dia tidak menunaikan haknya." Beliau bersabda, "Sebagian dari haknya adalah air susu, pada waktu unta itu mengeluarkan susu. " (Shahih: Muslim, Bukhari)

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَحْوَ هَذِهِ الْقِصَّةِ فَقَالَ لَهُ يَعْنِي لِأَبِي هُرَيْرَةَ فَمَا حَقُّ الْإِبِلِ قَالَ تُعْطِي الْكَرِيمَةَ وَتَمْنَحُ الْغَزِيرَةَ وَتُفْقِرُ الظَّهْرَ وَتُطْرِقُ الْفَحْلَ وَتَسْقِي اللَّبَنَ

1660. Dari Abu Hurairah RA, dia berkata, "Saya telah mendengar Rasulullah SAW......seperti kisah ini, dan ia (Abu Hurairah) bertanya kepada beliau, "Apakah hak unta?" Beliau menjawab, "Kamu memperlakukannya dengan baik, memberikannya air yang banyak, meringankan beban di atas punggungnya, dikawinkan dengan pasangannya, dan memeras susunya. "(hasan.)

عُبَيْدَ بْنَ عُمَيْرٍ قَالَ قَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا حَقُّ الْإِبِلِ فَذَكَرَ نَحْوَهُ زَادَ وَإِعَارَةُ دَلْوِهَا

1661. Dari Ubaid bin Umair RA, dia berkata, "Seseorang laki-laki telah bertanya kepada Rasulullah SAW, 'Wahai Rasulullah, apakah hak unta?'" maka Rasulullah menjawab sebagaimana Hadits di atas dengan ditambah dengan perkataan, 'Dan meminjamkan timbanya. " (Shahih: Muslim)

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَ مِنْ كُلِّ جَادِّ عَشْرَةِ أَوْسُقٍ مِنْ التَّمْرِ بِقِنْوٍ يُعَلَّقُ فِي الْمَسْجِدِ لِلْمَسَاكِينِ

1662. Dari Jabir bin Abdullah RA, dia berkata, "Sesungguhnya Nabi SAW memerintahkan untuk menggantungkan kurma sebanyak satu qinwah di dalam masjid untuk orang-orang miskin dari setiap sepuluh wasak kurma. " {shahih)

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ بَيْنَمَا نَحْنُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي سَفَرٍ إِذْ جَاءَ رَجُلٌ عَلَى نَاقَةٍ لَهُ فَجَعَلَ يُصَرِّفُهَا يَمِينًا وَشِمَالًا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ كَانَ عِنْدَهُ فَضْلُ ظَهْرٍ فَلْيَعُدْ بِهِ عَلَى مَنْ لَا ظَهْرَ لَهُ وَمَنْ كَانَ عِنْدَهُ فَضْلُ زَادٍ فَلْيَعُدْ بِهِ عَلَى مَنْ لَا زَادَ لَهُ حَتَّى ظَنَنَّا أَنَّهُ لَا حَقَّ لِأَحَدٍ مِنَّا فِي الْفَضْلِ

1663. Dari Abu Said Al Khudri RA, ia telah berkata, "Ketika kami dalam perjalanan bersama Rasulullah SAW, datang seorang laki-laki mengendarai seekor unta dan dia menolehkan untanya ke kanan dan ke kiri. " Maka Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang memiliki kelebihan tumpangan, maka hendaklah ia memberikan kelebihannya tersebut kepada orang yang tidak memilikinya, dan barangsiapa yag memiliki kelebihan bekal, maka hendaklah ia memberikan kelebihannya tersebut kepada orang yang tidak memilikinya. " Sehingga kami menyimpulkan bahwasanya tidak ada seorangpun di antara kami yang merasa mempunyai kelebihan. {shahih, Muslim.)