Riyadhus Shalihin -Imam An-Nawawi- Bab 34: Berwasiat Kepada Kaum Wanita

Posted by Unknown on Jumat, 19 April 2013


Nomor: 274

Dari Abu Hurairah رضي الله عنه, katanya: "Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:

"Berwasiatlah engkau semua kepada kaum wanita dengan yang baik-baik, sebab sesungguhnya wanita itu dibuat dari tulang rusuk dan sesungguhnya selengkung- lengkungnya tulang rusuk ialah bagian yang teratas sekali. Maka jikalau engkau mencoba meluruskannya, maka engkau akan mematahkannya dan jikalau engkau biarkan saja, maka ia akan tetap lengkung selama-lamanya. Oleh sebab itu, maka berwasiatlah yang baik-baik kepada kaum wanita itu." (Muttafaq 'alaih)

Dalam riwayat kedua kitab Shahih Bukhari dan Muslim disebutkan demikian:

Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda:

"Wanita itu adalah sebagai tulang rusuk, jikalau engkau luruskan, maka engkau akan mematahkannya, dan jikalau engkau bersenang-senang dengannya, engkaupun dapat pula bersenang-senang dengannya tetapi di dalam wanita itu tentu ada kelengkungannya."

Dalam riwayat Muslim disebutkan:

Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda:

"Sesungguhnya wanita itu dibuat dari tulang rusuk yang tidak akan melurus pada suatu jalan selama-lamanya untukmu. Maka jikalau engkau bersenang-senang dengannya, dapat pula engkau bersenang-senang dengannya, tetapi di dalam wanita itu ada kelengkungannya dan jikalau engkau luruskan ia, maka engkau akan mematahkannya dan patahnya itu ialah menceraikannya."

Nomor: 275

Dari Abdullah bin Zam'ah رضي الله عنه bahwasanya ia mendengar Nabi صلی الله عليه وسلم berkhutbah dan menyebutkan perihal unta - mu'jizat Nabi Shalih a.s. - serta orang yang menyembelihnya, kemudian Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda, membacakan firman Allah - yang artinya: "Ketika bangkit dengan cepat - untuk melakukan kejahatan membunuh unta itu - orang yang tercelaka di kalangan mereka - kaum Tsamud." (as-Syams: 12).

Untuk menyembelih itu bangkitlah dengan cepatnya seorang lelaki yang perkasa, jahat perangainya serta perusak, pula memiliki kekuasaan di kalangan kelompoknya.

Selanjutnya beliau صلی الله عليه وسلم menyebutkan perihal kaum wanita, lalu memberikan nasihat dalam persoalan wanita itu, kemudian bersabda:

"Ada seseorang dari engkau semua bersengaja benar - hendak menyakiti isterinya - lalu menjalad - memukul - isterinya itu sebagai menjalad seseorang hambasahaya, tetapi barangkali pada akhir harinya ia menyetubuhinya."

Seterusnya beliau صلی الله عليه وسلم menasihati orang-orang itu dalam hal ketawa mereka dari kentut, lalu bersabda: "Mengapa seseorang dari engkau semua itu ketawa dari apa yang dilakukan itu?" maksudnya: "Bukankah ketawa dari sebab kentut itu menyalahi keperwiraan diri." (Muttafaq 'alaih)

Nomor: 276

Dari Abu Hurairah رضي الله عنه, katanya: "Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:

"Janganlah seseorang mu'min lelaki itu membenci seseorang mu'min perempuan, sebab jikalau ia tidak senang dari wanita itu tentang suatu budipekertinya, tentunya ia akan merasa senang dari budipekertinya yang lain, atau dari budipekerti yang selain dibencinya itu." (Riwayat Muslim)

Sabda Nabi صلی الله عليه وسلم Yafraku, dengan fathahnya ya', saknahnya fa' dan fathahnya ra', artinya: "membenci". Dalam bahasa Arab dikatakan:

"Wanita itu membenci dan suaminya juga membenci isterinya. Ra'nya dikasrahkan (dalam fi'il madhi atau past tense), sedang "Yafraku", ra'nya difathahkan (dalam fi'il mudhari' atau present tense). Maknanya: Sudah membenci dan sedang membenci.

Wallahu A'lam.

Nomor: 277

Dari 'Amr al-Ahwash al-Jusyami رضي الله عنه bahwasanya ia men-dengar Nabi صلی الله عليه وسلم dalam haji wada' bersabda, setelah bertahmid serta memuji kepada Allah, memberikan peringatan dan nasihat, demikian sabda beliau, selanjutnya:

"Ingatlah. Dan berwasiatlah engkau semua kepada kaum wanita dengan yang baik- baik, sebab hanyasanya mereka itu adalah sebagai tawanan di sisimu semua. Engkau semua tidak memiliki sesuatu apapun dari mereka itu selain yangtersebut tadi, [27] melainkan jikalau mereka mendatangi perbuatan buruk yang nyata - sepertt tidak mentaati suaminya atau buruk cara bergaulnya. Jikalau kaum wanita itu berbuat demikian, maka tinggalkanlah mereka dalam seketiduran dan pukullah mereka dengan pukulan yang tidak menyakiti. Tetapi jikalau mereka telah kembali taat padamu semua, maka janganlah mencari-cari jalan untuk menyakiti mereka itu.

Ingatlah, bahwasanya bagimu atas isteri-isterimu semua itu ada haknya, sebaliknya bagi isteri-isterimu atasmu semua itupun ada haknya. Hakmu yang wajib mereka penuhi ialah jangan sampai mereka memberikan tempat hamparanmu kepada orang yang engkau tidak senangi -maksudnya: jangan sampai wanita-wanita itu duduk menyendiri dengan kaum lelaki lain, jangan pula memberi izin masuk ke rumahmu kepada orang yang tidak engkau semua senangi. Ingatlah, tentang hak mereka yang wajib engkau semua penuhi ialah supaya engkau semua berbuat baik kepada mereka dalam hal pakaian serta makanan mereka."

Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan shahih.

Sabda Rasulullah صلی الله عليه وسلم: `Awanin artinya tawanan, jama'nya lafaz 'aniah dengan 'ain muhmalah, maksudnya wanita yang tertawan. Al'ani artinya lelaki yang tertawan. Rasulullah صلی الله عليه وسلم menyamakan wanita yang sudah menjadi isteri itu seperti tawanan suaminya, karena wanita itu sudah masuk samasekali di bawah kekuasaan suaminya itu.

Adhdharbul mubarrih, yaitu yang amat sangat menyakitkan. Sabda beliau صلی الله عليه وسلم: Fala tabghu 'alaihinna sabila artinya: jangan engkau semua mencari-cari jalan untuk membuat-buat alasan hendak menyusahkan kaum isteri itu atau menyakiti mereka.

Wallahu 'alarm.




[27]Maksudnya selain untuk diajak bersenang-senang sebagai suami-isteri, juga suami wajib menjaga isterinya dengan baik, memberikan kecukupan apa yang dibutuhkan menurut kadar kekuatan dan kemampuannya, sedangkan isterinya wajib memelihara dirinya dari kecurigaan suami, pula wajib menjaga hartabenda suaminya itu dengan sebaik-baiknya.

Nomor: 278

Dari Mu'awiyah bin Haidah رضي الله عنه, katanya: "Saya bertanya: "Ya Rasulullah, apakah haknya isteri seseorang suami dari kita itu atas suaminya?" Beliau صلی الله عليه وسلم menjawab: "Yaitu hendaklah engkau memberi isteri makan, jikalau engkau makan, engkau memberi pakaian ia jikalau engkau berpakaian, jangan memukul wajahnya, jangan mengolok-oloknya, juga jangan meninggalkan ia - ketika tidak taat pada suaminya, kecuali dalam rumah saja - yakni dalam seketiduran." [28]

Hadis hasan yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dan ia berkata: "Arti laatuqabbih: jangan mengolok-oloknya yaitu jangan mengucapkan: Semoga Allah memburukkan engkau."




[28]Menurut Hadis di atas, maka yang boleh ditinggalkan hanyalah dalam seketidurannya, artinya suami boleh meninggalkan isterinya dari tempat tidurnya. Jadi boleh tidur di tempat lain dalam rumahnya itu. Adapun mengenai berbicara dengan isteri, maka wajib sepeni biasa, maksudnya jangan sampai tidak disapa atau tidak diajak bercakap-cakap.

Nomor: 279

Dari Abu Hurairah رضي الله عنه, katanya: "Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:

"Sesempurna-sempurnanya kaum mu'minin perihal keimanannya ialah yang terbaik budipekertinya di antara mereka itu [29]dan yang terbaik di antara kaum mu'minin itu ialah yang terbaik sifatnya terhadap kaum wanitanya."

Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan shahih.




[29] Hakikatnya budipekerti yang baik itu suka berbuat kebajikan pada orang lain, enggan melakukan sesuatu yang sifatnya merugikan masyarakat dan ummat, berwajah manis serta bersikap ramah-tamah kepada siapapun juga.

Nomor: 280

Dari lyas bin Abdullah bin Abu Dzubab رضي الله عنه, katanya: "Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:

"Janganlah engkau semua memukul hamba-hamba Allah yang perempuan - maksudnya suami jangan memukul isterinya." Umar رضي الله عنه lalu datang kepada Rasulullah صلی الله عليه وسلم lalu bersabda: "Para isteri itu berani menentang pada suami-suaminya." Oleh sebab itu beliau صلی الله عليه وسلم memberikan kelonggaran untuk memukul mereka - yang tidak keras sampai menyakitkan. Selanjutnya beberapa kaum wanita sama berkeliling mendatangi keluarga Rasulullah untuk mengadukan para suaminya - karena ada beberapa isteri yang dipukul suaminya. Kemudian Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda: "Benar-benar telah berkeliling beberapa kaum wanita mendatangi keluarga Muhammad untuk mengadukan perihal suami-isterinya. Maka bukannya suami-suami yang sedemikian itu yang termasuk orang-orang pilihan di antara engkau semua - kaum mu'minin." Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad shahih.

Nomor: 281

Dari Abdullah bin 'Amr bin al-'Ash radhiallahu 'anhuma bahwasanya Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:

"Dunia ini adalah hartabendadan sebaik-baik harta benda dunia itu ialah wanita yang shalihah." (Riwayat Muslim)