Riyadhus Shalihin -Imam An-Nawawi- Bab 50: Takut Kepada Allah Ta'ala

Posted by Unknown on Jumat, 19 April 2013


Nomor: 394

Dari Ibnu Mas'ud رضي الله عنه, katanya: "Kami diberitahu oleh Rasulullah صلی الله عليه وسلم dan ia adalah seorang yang benar lagi dapat dipercaya, sabdanya:

"Sesungguhnya seseorang di antara engkau semua itu dikumpulkan kejadiannya dalam perut ibunya selama empat puluh hari sebagai mani, kemudian merupakan segumpal darah dalam waktu empat puluh hari itu pula,selanjutnya menjadi sekerat daging dalam waktu empat puluh hari lagi. Selanjutnya diutuslah seorang malaikat, lalu meniupkan ruh dalam tubuhnya dan diperintah untuk menulis empat kalimat, iaitu mengenai catatan rezekinya, ajal serta amalnya dan apakah ia termasuk orang celaka ataupun bahagia. Maka demi Zat yang tiada Tuhan selain daripadaNya, sesungguhnya seseorang di antara engkau semua, niscayalah melakukan dengan amalan ahli syurga, sehingga tiada di antara dirinya dengan syurga itu melainkan hanya jarak sezira' - sehasta, tetapi telah didahului oleh catatan kitabnya, lalu ia melakukan dengan amalan ahli neraka, kemudian akhirnya masuklah ia dalam neraka itu. Dan sesungguhnya ada pula seseorang di antara engkau semua itu, niscaya mengamalkan dengan amalannya ahli neraka, sehingga tidak ada antara orang itu dengan neraka, melainkan hanya jarak sezira' saja, tetapi telah didahului oleh catatan kitabnya,- lalu ia mengamalkan dengan amalan ahli syurga dan akhirnya masuklah ia dalam syurga itu." (Muttafaq 'alaih)

Penjelasan:

Dalam Hadis ini ada beberapa hal yang perlu kita maklumi, iaitu:

(a) Malak yang dikirimkan ini, memang diserahi oleh Allah untuk melihat rahim ibu anak itu sejak ia berupa mani. Di waktu ini malak itu berkata: "Wahai Tuhan, apa dijadikan terus apa tidak? Kalau tidak terus ditakdirkan oleh Allah menjadi manusia, lalu dijadikan darah kotor yang terlempar sia-sia. Tetapi apabila memang dikehendaki jadi, malak itu lalu berkata: "Wahai Tuhan, laki-lakikah atau perempuankah ini, bagaimana rezekinya, bila ajalnya, (waktu meninggalnya), bagaimana kelakuannya dan di bumi mana ia nanti meninggal (di kubur)." Allah lalu berfirman: "Pergilah ke Lauh Mahfuzh, akan engkau temui semuanya." Malak itu lalu naik ke atas Lauh Mahfuzh dan mencatat semuanya.

Jadi semua apa yang terjadi atas diri kita ini benar-benar telah digariskan oleh Allah menurut takdir yang dikehendaki. Tetapi kita tetap harus berusaha menjadi hamba Allah yang baik segala-galanya, sebab kita semua tentu tidak tahu takdir apa yang akan kita alami. Jadi marilah kita berusaha dan berikhtiar, sebab hanya di tangan Allahlah semua takdir itu.

Kembali ke atas, iaitu sesudah anak itu ditulis semua ketentuan-ketentuannya, lalu 40 hari jadi nuthfah, 40 hari 'alaqah dan 40 hari lagi berupa mudhghah, kemudian ditiupkan ruhnya. Selanjutnya ialah sebagaimana firman Allah dalam al-Quran:

"Lalu kami ubahlah mudhghah itu menjadi tulang-belulang, kemudian tulang-belulang itu kami beri daging, selanjutnya Kami lupakanlah suatu makhluk lain (yakni jadi manusia benar-benar). Maha Sucilah Allah itu, sebaik-baiknya Zat yang membuat."

(b) Yang meniupkan jiwa dalam tubuh manusia itu malak, tetapi ini tidak bererti bahawa malak yang memberi ruh kita, tetapi Allah jualah yang memberikan, hanya saja dengan tiupan malak itulah yang merupakan sebab musababnya manusia diberi ruh oleh Allah. Jadi tiupan ini hanyalah sebagai perantaraan belaka.

Adapun ruh itu adalah benda halus yang hanya Allah saja yang Mengetahui akan keadaannya. Dalam al-Quran disebutkan:

"Dan orang-orang itu sama bertanya padamu (Muhammad) tentang halnya ruh. Katakanlah: "Ruh itu adalah dari urusan Tuhanku. Engkau semua ini tidak diberi pengetahuan oleh Allah melainkan hanya sedikit sekali."

(c) Empat kalimat ertinya empat ketentuan dari Allah.

(d) Maksudnya sehasta ialah kerana sangat dekat jaraknya.

Adapun Hadis-hadis yang menguraikan bab ini, maka amat banyak sekali pula. Maka dari itu kita akan menyebutkan sebagian dari Hadis-hadis itu, dan dengan Allah jualah datangnya pertolongan.

Nomor: 395

Dari Ibnu Mas'ud رضي الله عنه pula, katanya: Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:

"Pada hari kiamat itu -yakni disaat seluruh hamba Allah sedang berdiri untuk dihisab atau diperhitungkan amalannya, didatangkanlah di Jahannam sebanyak tujuh puluh ribu kendali dan beserta setiap kendali ada tujuh puluh ribu malaikat yang sama menariknya." (Riwayat Muslim)

Nomor: 396

Dari an-Nu'man bin Basyir radhiallahu 'anhuma, katanya: "Saya mendengar Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:

"Sesungguhnya seringan-ringan siksa ahli neraka pada hari kiamat itu adalah seseorang yang di bagian bawah kedua kakinya diletakkan dua buah bara api yang dengannya itu dapat mendidihlah otaknya. Orang itu tidak meyakinkan bahawa ada orang lain yang lebih sangat siksanya daripada dirinya sendiri-jadi ia mengira bahawa dirinya itulah yang mendapat siksa yang terberat, padahal orang itulah yang teringan sekali siksanya." (Muttafaq 'alaih)

Nomor: 397

Dari Samurah bin Jundub رضي الله عنه bahawasanya Nabiullah صلی الله عليه وسلم bersabda:

"Di antara para ahli neraka itu ada orang yang dijilat oleh api neraka sampai pada kedua tumitnya, di antara mereka ada yang dijilat oleh api sampai kedua lututnya, ada juga yang sampai ke empat ikat pinggangnya dan ada pula yang sampai di tulang lehernya." (Riwayat Muslim)

Alhuj-zah ialah tempat mengikat sarung yang ada di bawah pusat. Dan Attarquwah dengan fathah ta' dan dhammahnya qaf ialah tulang yang ada di tengah leher dan setiap manusia itu mempunyai dua buah tulang tarquwah ini yang terletak di tepi lehernya.

Nomor: 398

Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma bahawasanya Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:

"Seluruh manusia akan berdiri di hadapan Tuhan Seru sekalian alam - yakni berdiri bangun dari masing-masing kuburnya untuk diadili dan dihisab atau diperhitungkan amalannya sewaktu di dunia - sehingga di antara engkau semua itu ada orang yang tenggelam kerana keringatnya sendiri sampai di pertengahan telinganya kerana dahsyatnya keadaan, berdesak-desak serta amat teriknya matahari di saat itu. (Muttafaq 'alaih)

Nomor: 399

Dari Anas رضي الله عنه, katanya: "Rasulullah صلی الله عليه وسلم mengucapkan sebuah khutbah yang saya tidak pernah mendengar suatu khutbah pun seperti itu - kerana amat menakutkan. Beliau صلی الله عليه وسلم bersabda:

"Andaikata engkau semua dapat mengetahui apa yang dapat saya mengetahuinya, niscayalah engkau semua akan tertawa sedikit saja dan akan menangis banyak-banyak."

Para sahabat Rasulullah صلی الله عليه وسلم lalu menutupi masing-masing wajahnya sambil terdengar suara isaknya. (Muttafaq 'alaih)

Dalam riwayat lain disebutkan:

Rasulullah صلی الله عليه وسلم menerima berita bahawa ada sesuatu tentang sahabat-sahabatnya, lalu beliau berkhutbah, kemudian bersabda:

"Ditunjukkanlah syurga dan neraka padaku maka belum pernah saya melihat sesuatu yang melebihi penglihatanku pada hari itu tentang bagusnya syurga dan buruknya neraka. Dan andaikata engkau semua dapat melihat apa yang dapat saya lihat, maka niscayalah engkau semua akan ketawa sedikit dan menangis banyak-banyak."

Maka tidak pernah datang pada para sahabat Rasulullah صلی الله عليه وسلم laitu hari yang lebih dahsyat lagi dari hari itu - tentang ngerinya khutbah yang diberikan oleh beliau صلی الله عليه وسلم Para sahabat sama menutupi masing-masing kepalanya sambil terdengar suara esaknya.

Alkhanin dengan menggunakan kha' mu'jamah ialah tangis dengan dengungan serta timbulnya suara esakan dari hidung.

Nomor: 400

Dari al-Miqdad رضي الله عنه, katanya: "Saya mendengar Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:

"Didekatkanlah matahari pada hari kiamat itu dari para makhluk hingga jarak matahari tadi adalah bagaikan kadar semil saja."

Sulaim bin 'Amir yang meriwayatkan Hadis ini dari al-Miqdad berkata: "Demi Allah, saya sendiri tidak mengerti apa yang dimaksudkan dengan kata mil itu, apakah ertinya itu jarak semil bumi ataukah mil yang ertinya alat untuk mengambil celak - dari tempatnya - guna celak mata."

Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda seterusnya: "Maka keadaan manusia-manusia pada hari itu adalah menurut kadar masing-masing amalannya dalam banyak sedikitnya keringat - yang keluar dari badannya.

Di antara mereka ada yang berkeringat sampai di kedua tumitnya dan di antaranya ada yang sampai di kedua lututnya dan di antaranya ada pula yang sampai di tempat pengikat sarungnya yang ada di kedua lambungnya, bahkan di antaranya ada yang dikendalikan oleh keringat itu dengan sebenar-benarnya dikendalikan - yakni seperti kendali kuda yaitu keringat tadi sampai masuk ke mulut dan kedua telinganya." Ketika menyabdakan ini Rasulullah صلی الله عليه وسلم menunjuk dengan tangannya ke arah mulutnya." (Riwayat Muslim)

Nomor: 401

Dari Abu Hurairah رضي الله عنه bahawasanya Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:

"Para manusia sama berkeringat pada hari kiamat, sehingga keringatnya itu turun dalam bumi sedalam tujuh puluh hasta dan keringat itu mengendalikan mereka hingga mencapai ke telinga-telinga mereka - mengendalikan maksudnya sampai ke mulut dan telinga seperti kendali." (Muttafaq 'alaih)

Maknanya Yadzhabu fil-ardhi ialah turun dan menyelam.

Nomor: 402

Dari Abu Hurairah رضي الله عنه pula, katanya: "Kita semua bersama Rasulullah صلی الله عليه وسلم, tiba- tiba terdengarlah suara benda yang jatuh keras, lalu beliau bersabda: "Adakah engkau semua mengetahui suara apakah ini?" Kita semua berkata: "Allah dan RasulNya yang lebih mengetahui." Beliau صلی الله عليه وسلم lalu bersabda: "Ini adalah batu yang di Iemparkan ke dalam neraka sejak tujuh puluh tahun yang lalu dan kini sudah sampai di dasar neraka itu. Maka dari itu engkau semua dapat mendengarkan suara jatuhnya." (Riwayat Muslim)

Nomor: 403

Dari 'Adi bin Hatim رضي الله عنه, katanya: "Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:

"Tiada seorangpun dari engkau semua, melainkan akan diajak cara oleh Tuhannya, tidak ada antara ia dengan Tuhannya seorang tarjuman pun - perantara sebagai juru bahasanya. Orang itu lalu melihat ke arah kanannya, tetapi tidak ada yang dilihat olehnya, melainkan amalan yang telah ia lakukan dahulu saja - sebelum itu, dan ia melihat ke arah kirinya, maka tidak ada yang dilihat olehnya melainkan amalan yang ia lakukan dahulu saja,seterusnya ia melihat ke arah mukanya, maka tidak ada yang dilihat olehnya melainkan neraka yang ada di hadapan mukanya itu. Maka dari itu, takutlah engkau semua pada siksa api neraka, sekalipun dengan jalan sedekah dengan belahan kurma." (Muttafaq 'alaih)

Nomor: 404

Dari Abu Zar رضي الله عنه, katanya: "Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda: "Sesungguhnya saya itu dapat melihat apa yang engkau semua tidak dapat melihatnya. Langit bersuara dan memang sepatutnyalah jikalau ia bersuara, sebab tiada tempat terluang selebar empat jari di langit itu, melainkan tentu ada malaikatnya yang meletakkan dahinya sambil bersujud kepada Allah Ta'ala. Demi Allah, andaikata engkau semua dapat melihat apa yang dapat saya lihat, nescayalah engkau semua akan ketawa sedikit dan pasti akan menangis banyak-banyak, juga engkau semua tidak akan merasakan berlezat-lezat dengan para wanita di atas hamparan, bahkan nescayalah engkau semua akan ke luar ke jalan-jalan untuk memohonkan pertolongan kepada Allah Ta'ala."

Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan.

Aththat dengan fathahnya hamzah dan syadahnya tha' dan taiththu dengan fathahnya ta' dan sesudahnya itu hamzah yang dikasrahkan, juga al-athithu, ialah suara sekedup atau tempat duduk di atas unta ataupun lain-lainnya. Maknanya ialah bahawasanya kerana banyak malaikat yang ada di langit yang sama beribadat itu telah menyebabkan langit itu merasa berat, sehingga bersuara tadi, sedang ashshu'udat dengan dhammahnya shad dan 'ain ertinya ialah jalan dan ertinya taj-aruna ialah memohonkan pertolongan.

Nomor: 405

Dari Abu Barzah - dengan menggunakan رضي الله عنه kemudian zai - iaitu Nadhlah bin'Ubaid al-Aslami رضي الله عنه, katanya: "Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:

"Tidak henti-hentinya kedua kaki seseorang hamba - di hadapan Allah - pada hari kiamat - untuk ditentukan, apakah masuk syurga atau neraka, sehingga ia ditanya perihal umurnya, untuk apa dihabiskannya, perihal ilmunya, untuk apa ia melakukannya, perihal hartanya, dari mana ia memperolehnya dan untuk apa dinafkahkannya, juga perihal tubuhnya, untuk kepentingan apa dirosakkannya - yakni sampai matinya itu digunakan apa."

Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan shahih.

Nomor: 406

Dari Abu Hurairah رضي الله عنه, katanya: "Rasulullah صلی الله عليه وسلم membaca - yang ertinya: "Pada hari itu - yakni hari kiamat - bumi akan memberitahukan kabar-kabarnya," kemudian beliau صلی الله عليه وسلم bersabda : "Adakah engkau semua mengetahui, apakah kabar-kabarnya itu?" Para sahabat berkata: "Allah dan RasulNya adalah lebih mengetahui." Beliau صلی الله عليه وسلم lalu bersabda: "Sesungguhnya kabar-kabar yang akan diberitahukan itu ialah bahawa bumi itu akan menyaksikan pada setiap hamba, lelaki atau perempuan, perihal apa yang dilakukan di atas bumi itu. Bumi akan mengucapkan: "Orang ini akan melakukan begini dan begitu pada hari ini dan itu. Inilah kabar-kabarnya."

Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan.

Nomor: 407

Dari Abu Said al-Khudri رضي الله عنه katanya: "Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:

"Bagaimanakah saya akan dapat bersenang-senang sedang malaikat yang bertugas meniup terompet sudah meletakkan mulutnya pada hujung terompet - sebagai tanda sudah dekatnya hari kiamat, sambil mendengarkan perintah, kapan saja ia diperintah untuk meniupnya itu, maka seketika itu pula ia akan meniupkannya." Berita yang sedemikian dirasakan amat berat sekali oleh para sahabat Rasulullah صلی الله عليه وسلم, lalu beliau صلی الله عليه وسلم bersabda kepada mereka: "Ucapkan sajalah: Hasbunallah wa ni'mal wakil - yakni cukuplah kita semua menyerahkan diri kepada Allah dan Dia adalah sebaik-baiknya Zat yang diserahi."

Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahawa ini adalah Hadis hasan.

Alqarn ialah terompet yang difirmankan oleh Allah Ta'ala -yang ertinya: Dan ditiuplah dalam terompet. Demikianlah yang ditafsirkan oleh Rasulullah r

Nomor: 408

Dari Abu Hurairah r-a- katanya: "Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:

"Barangsiapa yang takut bermalam, tentu ia terus berjalan di waktu malam - untuk pulang - dan barangsiapa yang berjalan walam-malam, tentu sampai di rumah. Ingatlah bahawasanya harta-benda Allah itu adalah mahal sekali. Ingatlah bahawasanya harta-benda Allah yang dimaksudkan itu ialah syurga."

Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dan ia mengatakan bahawa ini dalah Hadis hasan.

Adlaja dengan sukunnya dal, ertinya ialah berjalan di waktu permulaan malam. Adapun maksudnya ialah supaya kita semua giat-giat untuk melakukan ketaatan kepada Allah.

Wallahu a'lam.

Nomor: 409

Dari Aisyah رضي الله عنها, katanya: Saya mendengar Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:

"Dikumpulkanlah sekalian manusia di padang mahsyar pada hari kiamat dengan telanjang kaki, telanjang tubuh dan tidak berkhitan kemaluannya." Saya bertanya: "Ya Rasulullah, kalau begitu kaum wanlta dan kaum pria semuanya dapat melihat antara yang sebagian dengan sebagian yang lainnya." Beliau صلی الله عليه وسلم menjawab: "Hai Aisyah, peristiwa pada hari itu lebih sangat untuk menjadi perhatian mereka daripada memperhatikan orang lain."

Dalam riwayat lain disebutkan:

"Peristiwa pada hari itu lebih penting untuk diperhatikan oleh setiap orang - daripada yang sebagian melihat kepada sebagian yang lain." (Muttafaq 'alaih)

Ghurlan dengan dhammahnya ghain ertinya tidak berkhitan.