Riyadhus Shalihin -Imam An-Nawawi- Bab 36: Memberikan Nafkah Kepada Para Keluarga

Posted by Unknown on Jumat, 19 April 2013


Nomor: 290

Dari Abu Hurairah رضي الله عنه, katanya: "Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:

"Sebuah dinar yang engkau belanjakan untuk perjuangan fisabilillah, sebuah dinar yang engkau belanjakan untuk seseorang hambasahaya - lalu dapat segera merdeka, sebuah dinar yang engkau sedekahkan kepada seseorang miskin dan sebuah dinar yang engkau nafkahkan kepada keluargamu, maka yang terbesar pahalanya ialah yang engkau nafkahkan kepada keluargamu itu." (Riwayat Muslim)

Nomor: 291

Dari Abu Abdillah (ada yang mengatakan namanya itu ialah Abu Abdirrahman) yaitu Tsauban bin Bujdud, yakni hambasahaya Rasulullah صلی الله عليه وسلم, katanya: "Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:

"Seutama-utama dinar yang dinafkahkan oleh seseorang lelaki ialah dinar yang dinafkahkan kepada keluarganya, dan juga dinar yang dinafkahkan kepada kendaraannya untuk berjuang fi-sabilillah dan pula yang dinafkahkan kepada sahabat-sahabatnya untuk berjuang fisabilillah juga." (Riwayat Muslim)

Nomor: 292

Dari Ummu Salamah رضي الله عنها, katanya: "Saya bertanya: "Ya Rasulullah, adakah saya dapat memperoleh pahala jikalau saya menafkahi anak-anak Abu Salamah dan saya tidak membiarkan mereka berpisah begini begitu - yakni bercerai berai ke sana ke mari untuk mencari nafkahnya sendiri-sendiri, sebab hanyasanya mereka itu anak-anak saya juga - karena Abu Salamah adalah suaminya Ummu Salamah." Beliau صلی الله عليه وسلم menjawab: "Ya, engkau memperoleh pahala dari apa yang engkau nafkahkan kepada anak-anak itu." (Muttafaq 'alaih)

Nomor: 293

Dari Sa'ad bin Abu Waqqash رضي الله عنه dalam Hadisnya yang panjang yang sudah kami uraikan sebelum ini dalam permulaan kitab, yaitu dalam bab niat, bahwasanya Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda kepadanya - Sa'ad - yaitu:

"Sesungguhnya engkau tiada menafkahkan sesuatu nafkahpun yang dengannya itu dengkau mencari keridhaan Allah, melainkan engkau pasti diberi pahala karena pemberian nafkahmu tadi, sampaipun sesuatu yang engkau jadikan untuk makanan mulut isterimu." (Muttafaq 'alaih)

Nomor: 294

Dari Mas'ud al-Badri رضي الله عنه dari Nabi صلی الله عليه وسلم, sabdanya: "Jikalau seseorang lelaki memberikan nafkah kepada keluarganya dengan niat mengharapkan keridhaan Allah, maka apa yang dinafkahkan itu adalah sebagai sedekah baginya - yakni mendapat -kan pahala seperti orang yang bersedekah." (Muttafaq 'alaih)

Nomor: 295

Dari Abdullah bin'Amr bin al-'Ash radhiallahu 'anhuma, katanya: "Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:

"Cukuplah seseorang menanggung dosa, jikalau ia menyia-nyiakan orang yang wajib ditanggung makannya."

Hadis shahih yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dan lain-lain. Dan juga diriwayatkanoleh Imam Muslim dalam shahihnya dengan pengertian sebagaimana di atas itu, yaitu sabda Rasulullah صلی الله عليه وسلم: "Cukuplah seseorang itu menanggung dosa, jikalau ia menahan - tidak memberikan makan - kepada orang yang menjadi miliknya - tanggungannya."

Nomor: 296

Dari Abu Hurairah رضي الله عنه bahwasanya Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda: "Tiada suatu haripun yang semua hamba Allah berpagi-pagi padahari itu, melainkan ada dua malaikat yang turun - kebumi, yang satu berkata: "Ya Allah, berikanlah kepada orang yang memberikan nafkah akan gantinya," sedang yang lainnya berkata: "Ya Allah, berikanlah kepada orang yang menahan - hartanya dan enggan menafkahkan akan kerusakan - menjadi habis samasekali." (Muttafaq 'alaih)

Nomor: 297

Dari Abu Hurairah رضي الله عنه pula bahwasanya Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda:

"Tangan bagian atas itu lebih baik dari tangan bagian bawah - yakni yang memberi lebih baik daripada yang diberi. Dan mulailah dahulu dengan orang yang menjadi keluargamu. Sebaik-baik sedekah ialah yang diberikan di luar keperluan - yakni bahwa dirinya sendiri sudah cukup untuk kepentingannya dan kepentingan keluarganya. Barangsiapa yang menahan diri - tidak sampai meminta sekalipun miskin, maka Allah akan mencukupkan kebutuhannya dan barangsiapa yang merasa kaya - merasa cukup dengan apa yang ada disisinya, maka Allah akan membuatnya kaya - cukup dari segala keperluannya." (Riwayat Bukhari)