عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ حَدَّثَتْنِي أُمُّ حَرَامٍ بِنْتُ مِلْحَانَ أُخْتُ أُمِّ سُلَيْمٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ عِنْدَهُمْ فَاسْتَيْقَظَ وَهُوَ يَضْحَكُ قَالَتْ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا أَضْحَكَكَ قَالَ رَأَيْتُ قَوْمًا مِمَّنْ يَرْكَبُ ظَهْرَ هَذَا الْبَحْرِ كَالْمُلُوكِ عَلَى الْأَسِرَّةِ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ ادْعُ اللَّهَ أَنْ يَجْعَلَنِي مِنْهُمْ قَالَ فَإِنَّكِ مِنْهُمْ قَالَتْ ثُمَّ نَامَ فَاسْتَيْقَظَ وَهُوَ يَضْحَكُ قَالَتْ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا أَضْحَكَكَ فَقَالَ مِثْلَ مَقَالَتِهِ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ ادْعُ اللَّهَ أَنْ يَجْعَلَنِي مِنْهُمْ قَالَ أَنْتِ مِنْ الْأَوَّلِينَ قَالَ فَتَزَوَّجَهَا عُبَادَةُ بْنُ الصَّامِتِ فَغَزَا فِي الْبَحْرِ فَحَمَلَهَا مَعَهُ فَلَمَّا رَجَعَ قُرِّبَتْ لَهَا بَغْلَةٌ لِتَرْكَبَهَا فَصَرَعَتْهَا فَانْدَقَّتْ عُنُقُهَا فَمَاتَتْ
2490. Dari Anas bin Malik, ia berkata: Ummu Haram binti Milhan —saudara perempuan Ummu Sulaim— bercerita kepadaku, bahwa Rasulullah SAW bersabda di sisi mereka, Rasulullah terjaga dari tidurnya lalu tertawa. Ummu Haram berkata, "Wahai Rasulullah, apa yang membuat Anda tertawa?" Rasulullah menjawab, "Aku melihat (bermimpi) suatu kaum yang berlayar di atas samudra ini laksana raja di atas dipan. " Ummu Haram berkata, "Ya Rasulullah, berdoalah kepada Allah agar aku dapat menjadi salah satu di antara mereka." Rasulullah kemudian berkata, "Sesungguhnya engkau termasuk salah satu di antara mereka. " Ummu Haram melanjutkan perkataannya, "Kemudian Rasulullah beranjak tidur dan setelah itu terbangun lagi dan tertawa." Ummu Haram bertanya, "Wahai Rasulullah, apa yang membuat Anda tertawa?" Rasulullah lalu menjawab dengan perkataan seperti tadi. Ummu Haram berkata, "Wahai Rasulullah, mohonkan kepada Allah agar menjadikanku termasuk orang di antara mereka." Rasulullah menjawab, "Engkau termasuk golongan mereka yang pertama." Anas berkata: Setelah itu Ummu Haram dinikahi oleh Ubbadah bin Shamit. Ia (Ubbadah bin Shamit) berperang di samudra dan Ummu Haram dibawa serta olehnya. Setelah ia kembali Ummu Haram diberi seekor kuda kecil untuk ia tunggangi, tetapi kuda tersebut membanting Ummu Haram sehingga lehernya patah dan akhirnya meninggal dunia. (Shahih: Muttafaq 'Alaih)
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّهُ سَمِعَهُ يَقُولُ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا ذَهَبَ إِلَى قُبَاءَ يَدْخُلُ عَلَى أُمِّ حَرَامٍ بِنْتِ مِلْحَانَ وَكَانَتْ تَحْتَ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ فَدَخَلَ عَلَيْهَا يَوْمًا فَأَطْعَمَتْهُ وَجَلَسَتْ تَفْلِي رَأْسَهُ وَسَاقَ هَذَا الْحَدِيثَ قَالَ أَبُو دَاوُد وَمَاتَتْ بِنْتُ مِلْحَانَ بِقُبْرُصَ
2491. Dari Anas bin Malik, ia berkata: Jika Rasulullah SAW pergi menuju Quba' beliau singgah di kediaman Ummu Haram binti Milhan. Pada waktu itu ia (Ummu Haram) menjadi istri Ubbadah bin Shamit. Pada suatu hari Rasulullah singgah ke tempatnya dan Ummu Haram menyuguhi beliau makanan serta mencarikan kutu di kepala beliau...." Abu Daud berkata, "Ummu Haram binti Milhan meninggal dunia di Cyprus." (Shahih: Muttafaq 'Alaih)
عَنْ أُخْتِ أُمِّ سُلَيْمٍ الرُّمَيْصَاءِ قَالَتْ نَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاسْتَيْقَظَ وَكَانَتْ تَغْسِلُ رَأْسَهَا فَاسْتَيْقَظَ وَهُوَ يَضْحَكُ فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَتَضْحَكُ مِنْ رَأْسِي قَالَ لَا وَسَاقَ هَذَا الْخَبَرَ يَزِيدُ وَيَنْقُصُ قَالَ أَبُو دَاوُد الرُّمَيْصَاءُ أُخْتُ أُمِّ سُلَيْمٍ مِنْ الرَّضَاعَةِ
2492. Dari saudara perempuan Ummu Sulaim Ar-Rumaisha' ia berkata: Rasulullah tertidur kemudian terbangun. Pada waktu aku membasuh kepalaku, Rasulullah terbangun dan tertawa, maka aku bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah Anda menertawakan kepalaku? Rasulullah menjawab, "Tidak."......hingga akhir cerita. (Shahih)
Abu Daud berkata, "Ar-Rumaisha" adalah saudara perempuan Ummu Sulaim dari penyusuan (saudari sepersusuan)."
عَنْ أُمِّ حَرَامٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ الْمَائِدُ فِي الْبَحْرِ الَّذِي يُصِيبُهُ الْقَيْءُ لَهُ أَجْرُ شَهِيدٍ وَالْغَرِقُ لَهُ أَجْرُ شَهِيدَيْنِ
2493. Dari Ummu Haram, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Perut yang (mual sehingga) muntah (karena mabuk) pada waktu di laut, baginya pahala orang syahid. Sedangkan bagi orang yang tenggelam baginya pahala dua orang syahid" (Hasan)
عَنْ أَبِي أُمَامَةَ الْبَاهِلِيِّ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ثَلَاثَةٌ كُلُّهُمْ ضَامِنٌ عَلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ رَجُلٌ خَرَجَ غَازِيًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَهُوَ ضَامِنٌ عَلَى اللَّهِ حَتَّى يَتَوَفَّاهُ فَيُدْخِلَهُ الْجَنَّةَ أَوْ يَرُدَّهُ بِمَا نَالَ مِنْ أَجْرٍ وَغَنِيمَةٍ وَرَجُلٌ رَاحَ إِلَى الْمَسْجِدِ فَهُوَ ضَامِنٌ عَلَى اللَّهِ حَتَّى يَتَوَفَّاهُ فَيُدْخِلَهُ الْجَنَّةَ أَوْ يَرُدَّهُ بِمَا نَالَ مِنْ أَجْرٍ وَغَنِيمَةٍ وَرَجُلٌ دَخَلَ بَيْتَهُ بِسَلَامٍ فَهُوَ ضَامِنٌ عَلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ
2494. Dari Abu Umamah Al Bahili, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, "Tiga orang yang semuanya mendapat jaminan dari Allah yaitu: (1) Orang yang pergi berperang dijalan Allah. Ia akan menjadi jaminan bagi Allah hingga ia meninggal. Allah akan memasukkannya ke dalam surga atau mengembalikan semua yang telah diperolehnya kepada dirinya, yang berupa pahala dan ghanimah (hasil rampasan perang). (2) Orang yang pergi ke masjid. Ia akan menjadi jaminan bagi Allah (Allah menjadi penjaminnya) hingga meninggalnya. Allah akan memasukkannya ke dalam surga atau mengembalikan semua yang telah di perolehnya yang berupa pahala dan ghanimah. (3) Orang yang memasuki rumahnya dengan ucapan salam. Ia akan menjadi jaminan bagi Allah. " (Shahih)