Shahih Sunan Abu Daud Kitab JIHAD 168. Mengadakan Perdamaian dengan Musuh

Posted by Unknown on Senin, 13 Mei 2013



عَنْ الْمِسْوَرِ بْنِ مَخْرَمَةَ قَالَ خَرَجَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَمَنَ الْحُدَيْبِيَةِ فِي بِضْعَ عَشْرَةَ مِائَةً مِنْ أَصْحَابِهِ حَتَّى إِذَا كَانُوا بِذِي الْحُلَيْفَةِ قَلَّدَ الْهَدْيَ وَأَشْعَرَهُ وَأَحْرَمَ بِالْعُمْرَةِ وَسَاقَ الْحَدِيثَ قَالَ وَسَارَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى إِذَا كَانَ بِالثَّنِيَّةِ الَّتِي يَهْبِطُ عَلَيْهِمْ مِنْهَا بَرَكَتْ بِهِ رَاحِلَتُهُ فَقَالَ النَّاسُ حَلْ حَلْ خَلَأَتْ الْقَصْوَاءُ مَرَّتَيْنِ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا خَلَأَتْ وَمَا ذَلِكَ لَهَا بِخُلُقٍ وَلَكِنْ حَبَسَهَا حَابِسُ الْفِيلِ ثُمَّ قَالَ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَا يَسْأَلُونِي الْيَوْمَ خُطَّةً يُعَظِّمُونَ بِهَا حُرُمَاتِ اللَّهِ إِلَّا أَعْطَيْتُهُمْ إِيَّاهَا ثُمَّ زَجَرَهَا فَوَثَبَتْ فَعَدَلَ عَنْهُمْ حَتَّى نَزَلَ بِأَقْصَى الْحُدَيْبِيَةِ عَلَى ثَمَدٍ قَلِيلِ الْمَاءِ فَجَاءَهُ بُدَيْلُ بْنُ وَرْقَاءَ الْخُزَاعِيُّ ثُمَّ أَتَاهُ يَعْنِي عُرْوَةَ بْنَ مَسْعُودٍ فَجَعَلَ يُكَلِّمُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَكُلَّمَا كَلَّمَهُ أَخَذَ بِلِحْيَتِهِ والْمُغِيَرةُ بْنُ شُعْبَةَ قَائِمٌ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَعَهُ السَّيْفُ وَعَلَيْهِ الْمِغْفَرُ فَضَرَبَ يَدَهُ بِنَعْلِ السَّيْفِ وَقَالَ أَخِّرْ يَدَكَ عَنْ لِحْيَتِهِ فَرَفَعَ عُرْوَةُ رَأْسَهُ فَقَالَ مَنْ هَذَا قَالُوا الْمُغِيرَةُ بْنُ شُعْبَةَ فَقَالَ أَيْ غُدَرُ أَوَلَسْتُ أَسْعَى فِي غَدْرَتِكَ وَكَانَ الْمُغِيرَةُ صَحِبَ قَوْمًا فِي الْجَاهِلِيَّةِ فَقَتَلَهُمْ وَأَخَذَ أَمْوَالَهُمْ ثُمَّ جَاءَ فَأَسْلَمَ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَّا الْإِسْلَامُ فَقَدْ قَبِلْنَا وَأَمَّا الْمَالُ فَإِنَّهُ مَالُ غَدْرٍ لَا حَاجَةَ لَنَا فِيهِ فَذَكَرَ الْحَدِيثَ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اكْتُبْ هَذَا مَا قَاضَى عَلَيْهِ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ وَقَصَّ الْخَبَرَ فَقَالَ سُهَيْلٌ وَعَلَى أَنَّهُ لَا يَأْتِيكَ مِنَّا رَجُلٌ وَإِنْ كَانَ عَلَى دِينِكَ إِلَّا رَدَدْتَهُ إِلَيْنَا فَلَمَّا فَرَغَ مِنْ قَضِيَّةِ الْكِتَابِ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِأَصْحَابِهِ قُومُوا فَانْحَرُوا ثُمَّ احْلِقُوا ثُمَّ جَاءَ نِسْوَةٌ مُؤْمِنَاتٌ مُهَاجِرَاتٌ الْآيَةَ فَنَهَاهُمْ اللَّهُ أَنْ يَرُدُّوهُنَّ وَأَمَرَهُمْ أَنْ يَرُدُّوا الصَّدَاقَ ثُمَّ رَجَعَ إِلَى الْمَدِينَةِ فَجَاءَهُ أَبُو بَصِيرٍ رَجُلٌ مِنْ قُرَيْشٍ يَعْنِي فَأَرْسَلُوا فِي طَلَبِهِ فَدَفَعَهُ إِلَى الرَّجُلَيْنِ فَخَرَجَا بِهِ حَتَّى إِذْ بَلَغَا ذَا الْحُلَيْفَةِ نَزَلُوا يَأْكُلُونَ مِنْ تَمْرٍ لَهُمْ فَقَالَ أَبُو بَصِيرٍ لِأَحَدِ الرَّجُلَيْنِ وَاللَّهِ إِنِّي لَأَرَى سَيْفَكَ هَذَا يَا فُلَانُ جَيِّدًا فَاسْتَلَّهُ الْآخَرُ فَقَالَ أَجَلْ قَدْ جَرَّبْتُ بِهِ فَقَالَ أَبُو بَصِيرٍ أَرِنِي أَنْظُرْ إِلَيْهِ فَأَمْكَنَهُ مِنْهُ فَضَرَبَهُ حَتَّى بَرَدَ وَفَرَّ الْآخَرُ حَتَّى أَتَى الْمَدِينَةَ فَدَخَلَ الْمَسجِدَ يَعْدُو فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَقَدْ رَأَى هَذَا ذُعْرًا فَقَالَ قَدْ قُتِلَ وَاللَّهِ صَاحِبِي وَإِنِّي لَمَقْتُولٌ فَجَاءَ أَبُو بَصِيرٍ فَقَالَ قَدْ أَوْفَى اللَّهُ ذِمَّتَكَ فَقَدْ رَدَدْتَنِي إِلَيْهِمْ ثُمَّ نَجَّانِي اللَّهُ مِنْهُمْ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَيْلَ أُمِّهِ مِسْعَرَ حَرْبٍ لَوْ كَانَ لَهُ أَحَدٌ فَلَمَّا سَمِعَ ذَلِكَ عَرَفَ أَنَّهُ سَيَرُدُّهُ إِلَيْهِمْ فَخَرَجَ حَتَّى أَتَى سَيْفَ الْبَحْرِ وَيَنْفَلِتُ أَبُو جَنْدَلٍ فَلَحِقَ بِأَبِي بَصِيرٍ حَتَّى اجْتَمَعَتْ مِنْهُمْ عِصَابَةٌ

2765. Dari Miswar bin Makhramah, dia berkata: Nabi keluar pada waktu Hudaibiyah bersama sahabat yang berjumlah sekitar seratus sepuluh. Ketika sampai di Dzul Hulaifah, kami menggantungkan sesuatu pada leher, memberi tanda pada hewan (sembelihan), memotong rambut, dan berniat untuk ihram .. .hingga akhir hadits.

Perawi berkata, "Nabi berjalan hingga bukit Tsaniyah, tempat yang digunakan oleh mereka (untuk istirahat). Perjalanannya mendapat berkah. Orang-orang berkata, "Husyah, husyah." (menghentak unta agar jalan, namun unta Al Qashwa" tidak mau jalan tanpa sebab. Hal itu diulangi dua kali, lalu Nabi SAW berkata, "Tidaklah unta itu menolak berjalan karena tidak punya akhlak, tetapi ia menolak berjalan sebagaimana terjadi pada gajah, tetapi tahanlah sehagaimana gajah. " Beliau kemudian melanjutkan sabdanya, "Demi Dzat yang diriku berada ditangan-Nya, hari ini, tidak ada orang yang bertanya kepadaku tentang sebuah rencana, yang dengan rencana itu dapat mengagungkan Allah, kecuali aku akan mernberitahukan (rencana tersebut). " Beliau kemudian menghentak untanya, maka unta itu pun melompat, ia berpaling dari arah yang dituju mereka, hingga di penghujung Hudaibiyah, di sebuah kubangan yang sedikit airnya Budail bin Warka' Al Khuza'i lalu datang kepada beliau, kemudian datang lagi —yaitu Urwah bin Mas'ud yang berbicara kepada Nabi, sambil mengelus-elus jenggot Nabi— sedangkan Al Mughirah bin Syu'bah yang sedang berdiri di samping Nabi dengan membawa sebilah pedang dan memakai pelindung kepala (dari) besi, memukul tangan Urwah dengan gagang pedangnya sambil berkata, "Singkirkan tanganmu dari jenggot Nabi!" Al Urwah kemudian mengangkat kepalanya dan bertanya, "Siapa ini ya Muhammad", Para sahabat menjawab, "Al Mughirah bin Syu'bah." Urwah berkata, "Pengkhianatan apa ini? Apakah aku berusaha mengkhianatimu?" — Al Mughirah dulu (pada masa Jahiliah) pernah berteman dengan suatu kaum, tetapi kemudian Al Mughirah membunuh mereka, mengambil hartanya, lalu masuk Islam— maka Nabi bersabda, "Islamnya telah kami terima, adapun masalah harta, itu adalah harta pengkhianatan, kami tidak membutuhkannya...." Nabi kemudian berkata, "Tulislah, ini adalah keputusan Muhammad Rasulullah..." dan perawi pun menceritakan isi hadits,

Suhail berkata (menceritakan isi perjanjian tersebut): Sesungguhnya seseorang dari kami tidak datang kepada kamu, meskipun dari agama kamu, kecuali kamu mengembalikannya kepada kami." Ketika selesai menulis surat, Nabi berkata kepada sahabat-sahabatnya, "Bangunlah kalian dan berkurbanlah kemudian bercukurlah. " Kemudian datang wanita-wanita mukmin yang sedang berhijrah, lalu turunlah ayat yang melarang mengembalikan mereka dan memerintahkan untuk mengembalikan harta, kemudian kembali ke Madinah. Lalu datanglah Abu Bashir —dari bangsa Quraisy— Penduduk Makkah kemudian mengutus dua pria untuk meminta Abu Bashir, lalu Rasulullah pun memberikan (menyerahkan) Abu Bashir. Abu Bashir pergi bersama mereka dan berjalan, dan ketika sampai di tanah Hulaifah, mereka turun dan memakan kurma mereka. Abu Bashir berkata kepada salah satu kedua orang tersebut, "Sungguh, aku melihat pedangmu ini wahai Fulan, bagus sekali!" Pria itu lalu mengeluarkan pedang tersebut dari sarungnya sambil berkata, "Tentu, aku telah mencobanya." Abu Bashir berkata, "Coba aku lihat." Abu Bashir pun menguasainya lalu menebasnya hingga mati, sedangkan pria yang satunya lagi melarikan diri hingga sampai di Madinah dan masuk masjid dalam keadaan takut, maka Nabi berkata, "Ia telah melihat hal yang menakutkan." Orang itu lalu berkata, "Sungguh, temanku telah terbunuh, dan aku terancam untuk dibunuh." Lalu datanglah Abu Bashir dan berkata, "Allah telah melindungi dan menjaminmu. Kamu telah membuatku kembali kepada mereka, kemudian Allah menyelamatkanku dari mereka." Nabi lalu berkata, "Celaka ibunya Mis'ar Harb jika ada seseorang padanya" Ketika mendengar hal itu, dia mengetahui bahwa dia akan dikembalikan kepada mereka, maka dia keluar dengan membawa pedang yang besar, dan disertai Abu Jandal dan kemudian diikuti oleh Abu Bashir, sehingga berkumpullah mereka menjadi sebuah kelompok. (Shahih: Bukhari)

عَنْ الْمِسْوَرِ بْنِ مَخْرَمَةَ وَمَرْوَانَ بْنِ الْحَكَمِ أَنَّهُمْ اصْطَلَحُوا عَلَى وَضْعِ الْحَرْبِ عَشْرَ سِنِينَ يَأْمَنُ فِيهِنَّ النَّاسُ وَعَلَى أَنَّ بَيْنَنَا عَيْبَةً مَكْفُوفَةً وَأَنَّهُ لَا إِسْلَالَ وَلَا إِغْلَالَ

2766. Dari Miswar bin Makhramah dan Marwan bin Al Hakam: Mereka berdamai dengan melakukan genjatan senjata selama sepuluh tahun. Orang-orang hidup dalam keadaan aman, meski pun di antara kami ada sesuatu yang membuat pakaian menjadi kuat, namun tidak ada pencurian dan pengkhiantan. {Hasan)

عَنْ حَسَّانَ بْنِ عَطِيَّةَ قَالَ مَالَ مَكْحُولٌ وَابْنُ أَبِي زَكَرِيَّاءَ إِلَى خَالِدِ بْنِ مَعْدَانَ وَمِلْتُ مَعَهُمَا فَحَدَّثَنَا عَنْ جُبَيْرِ بْنِ نُفَيْرٍ قَالَ قَالَ جُبَيْرٌ انْطَلِقْ بِنَا إِلَى ذِي مِخْبَرٍ رَجُلٌ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَتَيْنَاهُ فَسَأَلَهُ جُبَيْرٌ عَنْ الْهُدْنَةِ فَقَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ سَتُصَالِحُونَ الرُّومَ صُلْحًا آمِنًا وَتَغْزُونَ أَنْتُمْ وَهُمْ عَدُوًّا مِنْ وَرَائِكُمْ

2767. Dari Hasan bin Atiyah, dia berkata: Makhul dan Ibnu Zakaria datang kepada Khalid bin Ma'dan. Aku datang bersama mereka berdua, lalu Jubair bin Nufair menyampaikan sebuah hadits kepada kami, "Jubair berkata, "Berangkatlah bersama kami untuk menemui Dzi Mikhbar —seorang laki-laki, sahabat Nabi—." Kami pun menemuinya. Lalu Jubair bertanya kepada dia tentang perdamaian (gencatan senjata), dia pun menjawab, "Aku mendengar Nabi SAW bersabda, 'Kalian akan berdamai dengan orang-orang Romawi secara damai dan aman. Namun kalian juga akan berperang sementara mereka menjadi musuh (yang menikam kalian) dari belakang." (Shahih)