Shahih Sunan Abu Daud Kitab KURBAN 21. Aqiqah

Posted by Unknown on Senin, 13 Mei 2013



عَنْ أُمِّ كُرْزٍ الْكَعْبِيَّةِ قَالَتْ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ عَنْ الْغُلَامِ شَاتَانِ مُكَافِئَتَانِ وَعَنْ الْجَارِيَةِ شَاةٌ.  قَالَ أَبُو دَاوُد سَمِعْت أَحْمَدَ قَالَ مُكَافِئَتَانِ أَيْ مُسْتَوِيَتَانِ أَوْ مُقَارِبَتَانِ

2834. Dari Ummu Kurz Al Ka'biyah, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah bersabda,"(Aqiqah) bagi anak laki-laki dua ekor kambing yang sepadan dan bagi anak perempuan satu ekor kambing." (Shahih)

Abu Daud berkata: Aku mendengar Ahmad berkata, "Mukqfiatun maksudnya yang sepadan atau yang mendekati."

عَنْ أُمِّ كُرْزٍ قَالَتْ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ أَقِرُّوا الطَّيْرَ عَلَى مَكِنَاتِهَا قَالَتْ وَسَمِعْتُهُ يَقُولُ عَنْ الْغُلَامِ شَاتَانِ وَعَنْ الْجَارِيَةِ شَاةٌ لَا يَضُرُّكُمْ أَذُكْرَانًا كُنَّ أَمْ إِنَاثًا

2835. Dari Ummu Kurz, ia berkata: Aku mendengar Nabi SAW bersabda, "Letakanlah sesuatu pada tempatnya." (Ummu Kurz) berkata: Aku mendengar beliau bersabda, "(Aqiqah) bagi anak laki-laki adalah dua ekor kambing dan bagi anak perempuan satu ekor kambing, baik kambing betina maupun jantan. " (Shahih)

عَنْ أُمِّ كُرْزٍ قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْغُلَامِ شَاتَانِ مِثْلَانِ وَعَنْ الْجَارِيَةِ شَاةٌ

2836. Dari Ummu Kurz, ia berkata: Rasulullah bersabda, "(Aqiqah) bagi anak lak-laki adalah dua kambing dan bagi anak perempuan satu kambing." (Shahih)

عَنْ سَمُرَةَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ كُلُّ غُلَامٍ رَهِينَةٌ بِعَقِيقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ السَّابِعِ وَيُحْلَقُ رَأْسُهُ وَيُدَمَّى فَكَانَ قَتَادَةُ إِذَا سُئِلَ عَنْ الدَّمِ كَيْفَ يُصْنَعُ بِهِ قَالَ إِذَا ذَبَحْتَ الْعَقِيقَةَ أَخَذْتَ مِنْهَا صُوفَةً وَاسْتَقْبَلْتَ بِهِ أَوْدَاجَهَا ثُمَّ تُوضَعُ عَلَى يَافُوخِ الصَّبِيِّ حَتَّى يَسِيلَ عَلَى رَأْسِهِ مِثْلَ الْخَيْطِ ثُمَّ يُغْسَلُ رَأْسُهُ بَعْدُ وَيُحْلَقُ قَالَ أَبُو دَاوُد وَهَذَا وَهْمٌ مِنْ هَمَّامٍ وَيُدَمَّى

2837. Dari Samurah, dari Rasulullah, beliau bersabda, "Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya, yang disembelih pada hari ketujuh dari hari kelahiran bayi dan dicukur rambut kepalanya, serta dialirkan darah aqiqah." Dahulu Qatadah ditanya tentang darah, caranya? Ia menjawab, "Kalau kamu menyembelih aqiqah ambillah darahnya dengan kapas pada bagian lehernya, lalu alirkan di tengah kepala bayi hingga darah itu mengalir di kepalanya, seperti benang, kemudian basuhlah kepalanya lalu cukurlah rambutnya." Abu Daud berkata: Cara (tradisi) ini merupakan mitos dari Hammam. (Dalam kata: dioleskan darahnya). (Shahih)

Kalimat "dan dialirkan darah aqiqah." Statusnya mungkar, sedangkan yang benar adalah, "dan diberi nama (wa yusamma), seperti dalam riwayat yang kedua.

عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدُبٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ كُلُّ غُلَامٍ رَهِينَةٌ بِعَقِيقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ وَيُحْلَقُ وَيُسَمَّى

2838. Dari Samurah bin jundub: Rasulullah bersabda, "Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya, yang disemhelih pada hari ketujuh dari hari kelahirannya, dan dicukur rambut kepalanya, serta diberi nama. " (Shahih)

عَنْ سَلْمَانَ بْنِ عَامِرٍ الضَّبِّيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَعَ الْغُلَامِ عَقِيقَتُهُ فَأَهْرِيقُوا عَنْهُ دَمًا وَأَمِيطُوا عَنْهُ الْأَذَى

2839. Dari Salman bin Amir Adhdhabbi, dia berkata: Rasulullah bersabda, "Bersama anak ada aqiqahnya, lalu dialirkanlah darah (hewan aqiqah/disembelih) dan singkirkanlah penyakitnya (maksudnya: cukurlah rambut kepalanya). " (Shahih)

عَنْ الْحَسَنِ أَنَّهُ كَانَ يَقُولُ إِمَاطَةُ الْأَذَى حَلْقُ الرَّأْسِ

2840. Dari Al Hasan, ia berkata: Rasulullah bersabda, "Menyingkirkan penyakit adalah (dengan cara) mencukur rambut kepala." (Shahih Maqthu')

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَقَّ عَنْ الْحَسَنِ وَالْحُسَيْنِ كَبْشًا كَبْشًا

2841. Dari Ibnu Abbas: Rasulullah beraqiqah untuk Al Hasan dan Al Husain masing-masing satu kambing. (Shahih)

Namun dalam riwayat An-Nasa"i redaksinya adalah, "Dua kambing, dua kambing." Ini yang lebih shahih.

عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ أُرَاهُ عَنْ جَدِّهِ قَالَ سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْعَقِيقَةِ فَقَالَ لَا يُحِبُّ اللَّهُ الْعُقُوقَ كَأَنَّهُ كَرِهَ الِاسْمَ وَقَالَ مَنْ وُلِدَ لَهُ وَلَدٌ فَأَحَبَّ أَنْ يَنْسُكَ عَنْهُ فَلْيَنْسُكْ عَنْ الْغُلَامِ شَاتَانِ مُكَافِئَتَانِ وَعَنْ الْجَارِيَةِ شَاةٌ وَسُئِلَ عَنْ الْفَرَعِ قَالَ وَالْفَرَعُ حَقٌّ وَأَنْ تَتْرُكُوهُ حَتَّى يَكُونَ بَكْرًا شُغْزُبًّا ابْنَ مَخَاضٍ أَوْ ابْنَ لَبُونٍ فَتُعْطِيَهُ أَرْمَلَةً أَوْ تَحْمِلَ عَلَيْهِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ خَيْرٌ مِنْ أَنْ تَذْبَحَهُ فَيَلْزَقَ لَحْمُهُ بِوَبَرِهِ وَتَكْفَأَ إِنَاءَكَ وَتُولِهُ نَاقَتَكَ

2842. Dari Abdullah bin Amru bin Al Ash, dia berkata: Rasulullah pernah ditanya tentang aqiqah, lalu beliau menjawab, "Allah tidak menyukai aqiqah. " Seakan-akan beliau tidak suka pada istilah ini?. Kemudian bersabda, "Orang yang telah melahirkan anak dianjurkan untuk beribadah atas anak tersebut, maka beribadalah, untuk anak laki-laki dua kambing yang sepadan, sedangkan anak perempuan satu kambing." Beliau lalu ditanya tentang Fara', beliau menjawab, "Fara' itu adalah benar, hendaklnya kamu biarkan hingga dewasa seperti unta yang berumur satu tahun atau dua tahun, lalu kamu berikan pada janda-janda, atau kamu bawa untuk disedekahkan kepada sabilillah. Hal tersebut lebih baik daripada kamu sembelih dan kamu campur dagingnya dengan bulunya, lalu kamu penuhi wadahmu dan kamu sakiti untamu. " (Hasan)

أَبِي بُرَيْدَةَ يَقُولُ كُنَّا فِي الْجَاهِلِيَّةِ إِذَا وُلِدَ لِأَحَدِنَا غُلَامٌ ذَبَحَ شَاةً وَلَطَخَ رَأْسَهُ بِدَمِهَا فَلَمَّا جَاءَ اللَّهُ بِالْإِسْلَامِ كُنَّا نَذْبَحُ شَاةً وَنَحْلِقُ رَأْسَهُ وَنُلَطِّخُهُ بِزَعْفَرَانٍ

2843. Dari Buraidah ia berkata, "Pada zaman Jahiliyah, ketika di antara kami ada yang melahirkan anak, kami akan menyembelih satu ekor kambing, lalu kepala si bayi dioleskan dengan darah kambing tersebut. Namun ketika Islam datang kami menyembelih satu kambing, mencukur rambut bayi, dan mengoleskan minyak za'faran pada kepala bayi." (Shahih)