Shahih Sunan Abu Daud Kitab ADAB 119. Menisbatkan Diri Kepada Selain Bapaknya

Posted by Unknown on Kamis, 09 Mei 2013



حَدَّثَنَا عَاصِمٌ الْأَحْوَلُ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو عُثْمَانَ قَالَ حَدَّثَنِي سَعْدُ بْنُ مَالِكٍ قَالَ سَمِعَتْهُ أُذُنَايَ وَوَعَاهُ قَلْبِي مِنْ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ مَنْ ادَّعَى إِلَى غَيْرِ أَبِيهِ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّهُ غَيْرُ أَبِيهِ فَالْجَنَّةُ عَلَيْهِ حَرَامٌ قَالَ فَلَقِيتُ أَبَا بَكْرَةَ فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لَهُ فَقَالَ سَمِعَتْهُ أُذُنَايَ وَوَعَاهُ قَلْبِي مِنْ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ عَاصِمٌ فَقُلْتُ يَا أَبَا عُثْمَانَ لَقَدْ شَهِدَ عِنْدَكَ رَجُلَانِ أَيُّمَا رَجُلَيْنِ فَقَالَ أَمَّا أَحَدُهُمَا فَأَوَّلُ مَنْ رَمَى بِسَهْمٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَوْ فِي الْإِسْلَامِ يَعْنِي سَعْدَ بْنَ مَالِكٍ وَالْآخَرُ قَدِمَ مِنْ الطَّائِفِ فِي بِضْعَةٍ وَعِشْرِينَ رَجُلًا عَلَى أَقْدَامِهِمْ فَذَكَرَ فَضْلًا

5113. Dari 'Ashim Al Ahwal, ia berkata, "Abu Utsman menceritakan padaku seraya berkata, 'Sa'd bin Malik menceritakan padaku, ia berkata, 'Aku mendengarnya dengan kedua telingaku dan hatiku dalam sadar dari Muhammad SAW bahwa beliau bersabda, "Barangsiapa yang menisbatkan diri kepada orang selain bapaknya sedangkan ia mengetahui bahwa ia itu bukan bapaknya— maka surga diharamkan baginya." (Perawi) berkata, "Lalu aku bertemu dengan Abu Bakrah, maka aku sebutkan hadits itu kepadanya." Ia menjawab, "Aku mendengar (hadits ini) dengan kedua telingaku dan dihapal oleh hatiku dari Muhammad SAW." Ashim berkata, "Aku berkata, 'Wahai Abu Utsman, dua orang yang berada di sisimu telah menjadi saksi (atas hadits tersebut). Siapa di antara keduanya yang sebenarnya bersaksi atas hadits itu?' Maka ia menjawab, 'Salah satunya adalah orang yang pertama kali melontar anak panah di jalan Allah —atau di dalam Islam—." Yang dimaksud adalah Sa'd bin Malik- yang satu lagi adalah orang yang datang dari Thaif bersama dua puluhan orang dengan berjalan kaki... lalu ia menyebutkan selebihnya. Shahih: Ibnu Majah (2610): Muttafaq 'Alaih

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ تَوَلَّى قَوْمًا بِغَيْرِ إِذْنِ مَوَالِيهِ فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ لَا يُقْبَلُ مِنْهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَدْلٌ وَلَا صَرْفٌ

5114. Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Barangsiapa memimpin suatu kaum tanpa izin para walinya, maka baginya laknat Allah, para malaikat dan seluruh manusia; tidak diterima darinya tebusan atau amalan wajib atau sunah. " Shahih: Muslim

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ ادَّعَى إِلَى غَيْرِ أَبِيهِ أَوْ انْتَمَى إِلَى غَيْرِ مَوَالِيهِ فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللَّهِ الْمُتَتَابِعَةُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ

5115. Dari Anas bin Malik, ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Barangsiapa yang menisbatkan dirinya kepada selain bapaknya, atau bersandar kepada selain tuan-tuannya, maka baginya laknat Allah yang berturut-turut sampai datangnnya hari Kiamat'."Shahih: Ghayah Al Maram (266).