Shahih Sunan Abu Daud Kitab ADAB 70. Merubah Nama yang Buruk

Posted by Unknown on Kamis, 09 Mei 2013



عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَيَّرَ اسْمَ عَاصِيَةَ وَقَالَ أَنْتِ جَمِيلَةٌ

4952. Dari Ibnu Umar, Rasulullah SAW pernah mengganti nama 'Ashiyah' seraya berkata, "Engkau adalah Jamilah." Shahih: Ash-Shahihah (213), Muslim

عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرِو بْنِ عَطَاءٍ أَنَّ زَيْنَبَ بِنْتَ أَبِي سَلَمَةَ سَأَلَتْهُ مَا سَمَّيْتَ ابْنَتَكَ قَالَ سَمَّيْتُهَا مُرَّةَ فَقَالَتْ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ هَذَا الِاسْمِ سُمِّيتُ بَرَّةَ فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمْ اللَّهُ أَعْلَمُ بِأَهْلِ الْبِرِّ مِنْكُمْ فَقَالَ مَا نُسَمِّيهَا قَالَ سَمُّوهَا زَيْنَبَ

4953. Dari Muhammad bin Amru bin 'Atha', bahwa Zainab binti Abu Salamah pernah bertanya padanya, "Engkau beri nama apa anak perempuanmu?" Ia menjawab, "Kuberi nama Murrah." Zainab Lalu berkata, "Sesungguhnya Rasulullah SAW melarang memberi nama itu, dulu aku bernama Barrah, maka Nabi bersabda, "Janganlah kalian merasa suci dengan diri kalian. Allah lebih mengetahui siapa saja yang berbuat kebaikan di antara kalian. " Sahabat bertanya, "Dengan apa kami beri ia nama?' "Rasulullah menjawab, "Berilah ia nama Zainab." Hasan Shahih: Ash-Shahihah (210): Muslim secara ringkas.

عَنْ أُسَامَةَ بْنِ أَخْدَرِيٍّ أَنَّ رَجُلًا يُقَالُ لَهُ أَصْرَمُ كَانَ فِي النَّفَرِ الَّذِينَ أَتَوْا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا اسْمُكَ قَالَ أَنَا أَصْرَمُ قَالَ بَلْ أَنْتَ زُرْعَةُ

4954. Dari Usamah bin Akhdari bahwa seorang lelaki bernama Ashram bersama serombongan orang yang datang kepada Rasulullah SAW. Kemudian beliau bertanya, "Apa namamu?" Ia menjawab, "Ashram." Rasulullah SAW bersabda, "(Bukan) Engkau adalah Zur'ah." Shahih: Al Kalim Al Thayyib (218), Al Misykah (4775)

عَنْ أَبِيهِ هَانِئٍ أَنَّهُ لَمَّا وَفَدَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَعَ قَوْمِهِ سَمِعَهُمْ يَكْنُونَهُ بِأَبِي الْحَكَمِ فَدَعَاهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْحَكَمُ وَإِلَيْهِ الْحُكْمُ فَلِمَ تُكْنَى أَبَا الْحَكَمِ فَقَالَ إِنَّ قَوْمِي إِذَا اخْتَلَفُوا فِي شَيْءٍ أَتَوْنِي فَحَكَمْتُ بَيْنَهُمْ فَرَضِيَ كِلَا الْفَرِيقَيْنِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا أَحْسَنَ هَذَا فَمَا لَكَ مِنْ الْوَلَدِ قَالَ لِي شُرَيْحٌ وَمُسْلِمٌ وَعَبْدُ اللَّهِ قَالَ فَمَنْ أَكْبَرُهُمْ قُلْتُ شُرَيْحٌ قَالَ فَأَنْتَ أَبُو شُرَيْحٍ قَالَ أَبُو دَاوُد شُرَيْحٌ هَذَا هُوَ الَّذِي كَسَرَ السِّلْسِلَةَ وَهُوَ مِمَّنْ دَخَلَ تُسْتَرَ قَالَ أَبُو دَاوُد وَبَلَغَنِي أَنَّ شُرَيْحًا كَسَرَ بَابَ تُسْتَرَ وَذَلِك أَنْهُ دَخَلَ مِنْ سِرْبٍ

4955. Dari Hani', bahwa ketika ia berkunjung kepada Rasulullah SAW bersama kaumnya, Beliau mendengar mereka menjulukinya Abul Hakam. Rasulullah memanggilnya dan bertanya, "Sesungguhnya Allah-lah Sang Penentu (hakim) itu dan hanya kepada-Nya hukum itu ditentukan. Mengapa engkau dijuluki Abul Hakam?" Ia menjawab, "Sesungguhnya jika kaumku berselisih tentang sesuatu, mereka mendatangiku dan aku memberikan putusan (hukum)ku terhadap masalah di antara mereka dan mereka menerimanya." Rasulullah SAW bersabda, "Alangkah baiknya ini! Apakah engkau tidak mempunyai anak?" Ia menjawab, "Aku mempunyai anak bernama Syuraih, Muslim, dan Abdullah." Beliau bertanya lagi, "Lalu siapa yang paling tua?" Ia menjawab, "Syuraih." Beliau berkata, "Maka engkau adalah Abu Syuraih." Abu Daud berkata, "Syuraih adalah orang yang menghilangkan garis keturunan dan ia termasuk orang yang memasuki Tustar." Abu Daud juga berkata, "Sampai kepadaku (sebuah riwayat) bahwa Syuraih menghancurkan pintu Tustar dan masuk melalui Sirb." Shahih: An-Nasa'i (5387)

عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيِّبِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَهُ مَا اسْمُكَ قَالَ حَزْنٌ قَالَ أَنْتَ سَهْلٌ قَالَ لَا السَّهْلُ يُوطَأُ وَيُمْتَهَنُ قَالَ سَعِيدٌ فَظَنَنْتُ أَنَّهُ سَيُصِيبُنَا بَعْدَهُ حُزُونَةٌ قَالَ أَبُو دَاوُد وَغَيَّرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْمَ الْعَاصِ وَعَزِيزٍ وَعَتَلَةَ وَشَيْطَانٍ وَالْحَكَمِ وَغُرَابٍ وَحُبَابٍ وَشِهَابٍ فَسَمَّاهُ هِشَامًا وَسَمَّى حَرْبًا سَلْمًا وَسَمَّى الْمُضْطَجِعَ الْمُنْبَعِثَ وَأَرْضًا تُسَمَّى عَفِرَةَ سَمَّاهَا خَضِرَةَ وَشَعْبَ الضَّلَالَةِ سَمَّاهُ شَعْبَ الْهُدَى وَبَنُو الزِّنْيَةِ سَمَّاهُمْ بَنِي الرِّشْدَةِ وَسَمَّى بَنِي مُغْوِيَةَ بَنِي رِشْدَةَ قَالَ أَبُو دَاوُد تَرَكْتُ أَسَانِيدَهَا لِلِاخْتِصَارِ

4956. Dari Sa'id bin Musayyib, dari bapaknya, dari kakeknya, bahwa Nabi SAW pernah bertanya pada kakeknya, "Apa namamu?" Ia menjawab, "Hazn (sedih)." Beliau bersabda, "Engkau adalah Sahl (kemudahan)." Ia berkata lagi, "Tidak, Sahl itu terinjak-injak dan terhina." Kemudian Sa'id berkata, "Aku menduga sejak saat itu kami akan selalu dirundung sedih." Abu Daud berkata, "Nabi SAW merubah nama Al Ash, Aziz, 'Athalah, Syaithan, Al Hakam, Ghurab, Hubab, dan Syihab. Beliau menamainya Hisyam, Harb menjadi Salm, menyebut Al Mudhthaji' dengan Al Munba'its, mengubah nama daerah 'Afirah dengah Khadhirah, Syi'b Adh-Dhalalah menjadi Syi'b Al Huda, Bani Al Zinyah menjadi Bani Al Risydah, dan Bani Mughwiyah menjadi Bani Risydah." Abu Daud berkata lagi, "Sengaja aku tinggalkan sanad-sanadnya untuk meringkas." Shahih: Ash-Shahihah (214): Al Bukhari

عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدُبٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تُسَمِّيَنَّ غُلَامَكَ يَسَارًا وَلَا رَبَاحًا وَلَا نَجِيحًا وَلَا أَفْلَحَ فَإِنَّكَ تَقُولُ أَثَمَّ هُوَ فَيَقُولُ لَا إِنَّمَا هُنَّ أَرْبَعٌ فَلَا تَزِيدَنَّ عَلَيَّ

4958. Dari Samurah bin Jundub, Rasulullah SAW bersabda, "Jangan sekali-kali kamu beri nama anakmu Yasar (mudah), Rabah (untung), Najih (sukses), atan Aflah (menang) karena engkau akan bertanya apakah ia demikian (sesuai namanya)?' Lalu ia berkata, 'Tidak, nama-nama buruk itu cuma empat, muka janganlah kalian menambahnya padaku." Shahih: Ibnu Majah (3630), Muslim

عَنْ سَمُرَةَ قَالَ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ نُسَمِّيَ رَقِيقَنَا أَرْبَعَةَ أَسْمَاءٍ أَفْلَحَ وَيَسَارًا وَنَافِعًا وَرَبَاحًا

4959. Dari Samurah, ia berkata, "Rasulullah SAW melarang kami memberi nama budak kami dengan empat nama: Aflah, Yasar, Nafi', dan Rabah." Shahih, Lihatlah hadits sebelumnya.

عَنْ جَابِرٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنْ عِشْتُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ أَنْهَى أُمَّتِي أَنْ يُسَمُّوا نَافِعًا وَأَفْلَحَ وَبَرَكَةَ قَالَ الْأَعْمَشُ وَلَا أَدْرِي ذَكَرَ نَافِعًا أَمْ لَا فَإِنَّ الرَّجُلَ يَقُولُ إِذَا جَاءَ أَثَمَّ بَرَكَةُ فَيَقُولُونَ لَا

4960. Dari Jabir, Rasulullah SAW bersabda, "Jika aku masih hidup (kelak) lnsya Allah, aku akan melarang umatku memberi nama dengan Nafi', Aflah. dan Barakah." Al A'masy (perawinya) berkata, "Aku tidak tahu apakah Nabi SAW menyebut Nafi atau tidak. Karena jika datang seseorang lalu berkata apakah barakah ada? Mereka menjawab tidak." Shahih: At-Taliq Ar-Raghib (3/35)

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ يَبْلُغُ بِهِ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَخْنَعُ اسْمٍ عِنْدَ اللَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَوْمَ الْقِيَامَةِ رَجُلٌ تَسَمَّى مَلِكَ الْأَمْلَاكِ

4961. Dari Abu Hurairah RA, ia menyampaikan sabda Nabi SAW, beliau bersabda, "Nama yang paling hina di sisi Allah pada hari Kiamat adalah seorang yang bernama Malik Al Amlak" Shahih: At-Tirmidzi (3005), Muttafaq 'Alaih