Shahih Sunan Abu Daud Kitab ADAB 95. Syair

Posted by Unknown on Kamis, 09 Mei 2013



عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَأَنْ يَمْتَلِئَ جَوْفُ أَحَدِكُمْ قَيْحًا خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَمْتَلِئَ شِعْرًا قَالَ أَبُو عَلِيٍّ بَلَغَنِي عَنْ أَبِي عُبَيْدٍ أَنَّهُ قَالَ وَجْهُهُ أَنْ يَمْتَلِئَ قَلْبُهُ حَتَّى يَشْغَلَهُ عَنْ الْقُرْآنِ وَذِكْرِ اللَّهِ فَإِذَا كَانَ الْقُرْآنُ وَالْعِلْمُ الْغَالِبَ فَلَيْسَ جَوْفُ هَذَا عِنْدَنَا مُمْتَلِئًا مِنْ الشِّعْرِ وَإِنَّ مِنْ الْبَيَانِ لَسِحْرًا قَالَ كَأَنَّ الْمَعْنَى أَنْ يَبْلُغَ مِنْ بَيَانِهِ أَنْ يَمْدَحَ الْإِنْسَانَ فَيَصْدُقَ فِيهِ حَتَّى يَصْرِفَ الْقُلُوبَ إِلَى قَوْلِهِ ثُمَّ يَذُمَّهُ فَيَصْدُقَ فِيهِ حَتَّى يَصْرِفَ الْقُلُوبَ إِلَى قَوْلِهِ الْآخَرِ فَكَأَنَّهُ سَحَرَ السَّامِعِينَ بِذَلِكَ

5009. Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, "Kerongkongan salah seorang dari kalian terisi dengan nanah itu lebih baik baginya daripada terisi dengan syair" Abu Ali (perawinya) berkata, "Diceritakan padaku dari Abu 'Ubaid bahwa ia berkata, 'Maksudnya adalah hendaknya hati seseorang itu terisi hingga ia disibukkan dengan Al Qur'an dan mengingat Allah. Jika Al Qur'an dan ilmu yang menang (berada dalam hatinya) maka menurut kami kerongkongannya tidak akan terisi dengan syair.' Sesungguhnya dalam kefasihan terdapat sihir, ia berkata, 'Seolah-olah artinya adalah seseorang menyampaikan melalui kefasihannya itu dengan memuji seseorang dan meyakinkannya sehingga hati orang lain berpaling pada ucapannya. Lalu ia mencela orang dan meyakinkannya sehingga hati orang lain berpaling pada ucapannya yang lain. Seolah-olah ia menyihir para pendengar dengan kefasihannya tersebut'." Shahih: lbnu Majah (3759) Muttafaq 'Alaih

عَنْ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ مِنْ الشِّعْرِ حِكْمَةً

5010. Dari Ubay Bin Ka'ab, bahwa Nabi SAW pernah Bersabda, "Sesungguhnya dalam syair itu terdapat hikmah" Shahih: Muttafaq 'Alaih

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ جَاءَ أَعْرَابِيٌّ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَعَلَ يَتَكَلَّمُ بِكَلَامٍ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مِنْ الْبَيَانِ سِحْرًا وَإِنَّ مِنْ الشِّعْرِ حُكْمًا

5011. Dari Ibnu Abbas, ia berkata, "Seorang Badui datang kepada Nabi SAW kemudian berbicara dengan suatu perkataan! Lalu Nabi SAW bersabda, 'Sesungguhnya dalam kefasihan itu terdapat sihir dan dalam syair terdapat hikmah'. "Shahih: Ash-Shahihah (1731)

فَقَالَ صَعْصَعَةُ بْنُ صُوحَانَ صَدَقَ نَبِيُّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَّا قَوْلُهُ إِنَّ مِنْ الْبَيَانِ سِحْرًا فَالرَّجُلُ يَكُونُ عَلَيْهِ الْحَقُّ وَهُوَ أَلْحَنُ بِالْحُجَجِ مِنْ صَاحِبِ الْحَقِّ فَيَسْحَرُ الْقَوْمَ بِبَيَانِهِ فَيَذْهَبُ بِالْحَقِّ وَأَمَّا قَوْلُهُ إِنَّ مِنْ الْعِلْمِ جَهْلًا فَيَتَكَلَّفُ الْعَالِمُ إِلَى عِلْمِهِ مَا لَا يَعْلَمُ فَيُجَهِّلُهُ ذَلِكَ وَأَمَّا قَوْلُهُ إِنَّ مِنْ الشِّعْرِ حُكْمًا فَهِيَ هَذِهِ الْمَوَاعِظُ وَالْأَمْثَالُ الَّتِي يَتَّعِظُ بِهَا النَّاسُ وَأَمَّا قَوْلُهُ إِنَّ مِنْ الْقَوْلِ عِيَالًا فَعَرْضُكَ كَلَامَكَ وَحَدِيثَكَ عَلَى مَنْ لَيْسَ مِنْ شَأْنِهِ وَلَا يُرِيدُهُ

5012. Sha'sha'ah bin Shuhan berkata, "Sungguh benar Nabi Muhammad. Adapun sabdanya 'Sesunggnhnya dalam kefasihan itu terdapat sihir' (maksudnya) seseorang yang berada pada pihak yang benar dan ia cerdas dalam mengemukakan argumen-argumen dari orang yang benar lalu ia menyihir orang-orang dengan kefasihannya maka ia pun berlalu dengan benar. Adapun sabdanya 'Sesungguhnya dalam ilmu terdapat kebodohan' (maksudnya) orang yang berilmu membebani atas ilmunya apa yang ia tidak ketahui, maka hal itu membodohinya. Mengenai sabdanya 'Sesungguhnya dalam syair terdapat hikmah' (maksudnya) ini adalah nasihat-nasihat dan perumpamaan-perumpamaan yang dijadikan pelajaran oleh orang-orang. Sedangkan sabdanya, 'Sesungguhnya dalam ucapan terdapat keluarga' (maksudnya) hindarilah ucapan dan omonganmu atas orang yang tidak ada urusan dan tidak menginginkannya." (Syaikh albani mendhaifkan riwayat ini, tetapi penerbit pustaka azzam mencantumkan hadits ini dalam terjemahannya, tapi tanpa keterangan..silakan lihat di halaman 389, Shahih Sunan Abu Daud Jilid 3-pembuat ebook)

عَنْ سَعِيدٍ قَالَ مَرَّ عُمَرُ بِحَسَّانَ وَهُوَ يُنْشِدُ فِي الْمَسْجِدِ فَلَحَظَ إِلَيْهِ فَقَالَ قَدْ كُنْتُ أُنْشِدُ وَفِيهِ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مِنْكَ

5013. Dari Sa'id ia berkata, "Umar lewat di depat Hassan —yang sedang membaca syair dalam masjid— dan memperhatikannya. Ia kemudian berkata, 'Aku dulu membaca syair dan di dalam mesjid ada orang yang lebih baik darimu'." Shahih: An Nasa'i (716): Muttafaq 'Alaih

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ بِمَعْنَاهُ زَادَ فَخَشِيَ أَنْ يَرْمِيَهُ بِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَجَازَهُ

5014. Dari Abu Hurairah RA... seperti hadits di atas, ditambahkan, "Ia takut Rasulullah mencelanya, maka beliau membolehkannya." Shahih: Ibid: Muttafaq 'Alaih secara ringkas

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَضَعُ لِحَسَّانَ مِنْبَرًا فِي الْمَسْجِدِ فَيَقُومُ عَلَيْهِ يَهْجُو مَنْ قَالَ فِي رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ رُوحَ الْقُدُسِ مَعَ حَسَّانَ مَا نَافَحَ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

5015. Dari Aisyah, ia berkata, "Rasulullah SAW meletakkan mimbar di mesjid untuk Hassan. Ia pun berdiri di atas mimbar tersebut dan menyindir orang yang menghina Rasulullah. Lalu Rasulullah SAW bersabda, 'Sesungguhnya ruhul qudus bersama Hassan, atas pembelaannya terhadap Rasulullah '. "Hasan: At-Tirmidzi (3015)

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ { وَالشُّعَرَاءُ يَتَّبِعُهُمْ الْغَاوُونَ } فَنَسَخَ مِنْ ذَلِكَ وَاسْتَثْنَى فَقَالَ { إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَذَكَرُوا اللَّهَ كَثِيرًا }

5016. Dari Ibnu Abbas, ia berkata, "Dan penyair-penyair itu diikuti oleh orang-orang yang sesat, " (Qs. Al Syu'araa' [26]: 224) lalu ayat itu dihapus dan dikecualikan." Kemudian ia berkata, "Kecuali orang-orang (penyair-penyair) yang beriman dan beramal saleh dan banyak menyebut Allah'. " (Qs. Asy-Syu'araa' [26]: 227) Hasan Isnadnya