عَنْ أُمِّ الدَّرْدَاءِ قَالَتْ سَمِعْتُ أَبَا الدَّرْدَاءِ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا لَعَنَ شَيْئًا صَعِدَتْ اللَّعْنَةُ إِلَى السَّمَاءِ فَتُغْلَقُ أَبْوَابُ السَّمَاءِ دُونَهَا ثُمَّ تَهْبِطُ إِلَى الْأَرْضِ فَتُغْلَقُ أَبْوَابُهَا دُونَهَا ثُمَّ تَأْخُذُ يَمِينًا وَشِمَالًا فَإِذَا لَمْ تَجِدْ مَسَاغًا رَجَعَتْ إِلَى الَّذِي لُعِنَ فَإِنْ كَانَ لِذَلِكَ أَهْلًا وَإِلَّا رَجَعَتْ إِلَى قَائِلِهَا
4905. Dari Ummu Darda, aku mendengar Abu Darda, Rasulullah SAW bersabda, "Jika seorang hamba melaknat (mengutuk) sesuatu, maka naiklah laknat itu ke langit, dan tertutuplah pintu-pintu langit, kemudian ia turun ke bumi dan tertutup pula pintu-pintu bumi, kemudian ia lari ke kanan dan ke kiri, hingga jika tidak mendapat tempat baru ia pergi kepada yang dilaknat, bila layak dilaknat, bila tidak, maka kembali kepada yang melaknat.'" Shahih: Ash-Shahihah (1269)
عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدُبٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَلَاعَنُوا بِلَعْنَةِ اللَّهِ وَلَا بِغَضَبِ اللَّهِ وَلَا بِالنَّارِ
4906. Dari Sumarah bin Jundub, Nabi SAW bersabda, "Janganlah kalian saling mengutuk dengan laknat Allah atau murka Allah atau dengan api neraka." Hasan: At-Tirmidzi (2059)
أَنَّ أُمَّ الدَّرْدَاءِ قَالَتْ سَمِعْتُ أَبَا الدَّرْدَاءِ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا يَكُونُ اللَّعَّانُونَ شُفَعَاءَ وَلَا شُهَدَاءَ
4907. Dari Ummu Darda aku mendengar Abu Darda berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Orang-orang yang suka melaknat tidak akan menjadi ahli syafaat dan tidak boleh menjadi saksi'." Shahih: Muslim
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ رَجُلًا لَعَنَ الرِّيحَ وَقَالَ مُسْلِمٌ إِنَّ رَجُلًا نَازَعَتْهُ الرِّيحُ رِدَاءَهُ عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَعَنَهَا فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَلْعَنْهَا فَإِنَّهَا مَأْمُورَةٌ وَإِنَّهُ مَنْ لَعَنَ شَيْئًا لَيْسَ لَهُ بِأَهْلٍ رَجَعَتْ اللَّعْنَةُ عَلَيْهِ
4908. Dari Ibnu Abbas, seorang lelaki mengutuk angin, —Dalam redaksi lain disebutkan: Seorang lelaki memerangi angin dengan selendangnya di zaman Nabi SAW kemudian mengutuknya— maka Nabi SAW bersabda, "Janganlah kau mengutuknya, sesungguhnya ia diperintah, dan sungguh bagi siapa yang mengutuk sesuatu dengan kutukan yang tidak pantas maka kutukan itu akan kembali kepadanya" Shahih: At-Tirmidzi (2016)