Shahih Sunan Abu Daud Kitab ADAB 94. Orang yang Memfasih-fasihkan Diri Saat Berbicara

Posted by Unknown on Kamis, 09 Mei 2013



ابْنُ عَمْرٍو قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُبْغِضُ الْبَلِيغَ مِنْ الرِّجَالِ الَّذِي يَتَخَلَّلُ بِلِسَانِهِ تَخَلُّلَ الْبَاقِرَةِ بِلِسَانِهَا

5005. Dari Abdullah bin Amru, Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah SWT membenci orang yang berlebihan dalam berbicara bagaikan lembu yang mempermainkan lidahnya. " Shahih: At-Tirmidzi (3023)

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّهُ قَالَ قَدِمَ رَجُلَانِ مِنْ الْمَشْرِقِ فَخَطَبَا فَعَجِبَ النَّاسُ يَعْنِي لِبَيَانِهِمَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ مِنْ الْبَيَانِ لَسِحْرًا أَوْ إِنَّ بَعْضَ الْبَيَانِ لَسِحْرٌ

5007. Dari Abdullah bin Umar, ia berkata, "Dua orang lelaki dari Masyriq datang dan berceramah. Orang-orang merasa kagum atas kefasihan (bayan) keduanya. Rasulullah SAW pun bersabda, 'Sesungguhnya dalam kefasihan itu terdapat sihir -atau-sesungguhnya sebagian kefasihan itu adalah sihir'. " Shahih: Al Bukhari

حَدَّثَنَا أَبُو ظَبْيَةَ أَنَّ عَمْرَو ابْنَ الْعَاصِ قَالَ يَوْمًا وَقَامَ رَجُلٌ فَأَكْثَرَ الْقَوْلَ فَقَالَ عَمْرٌو لَوْ قَصَدَ فِي قَوْلِهِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَقَدْ رَأَيْتُ أَوْ أُمِرْتُ أَنْ أَتَجَوَّزَ فِي الْقَوْلِ فَإِنَّ الْجَوَازَ هُوَ خَيْرٌ

5008. Dari Abu Zhabyah bahwa Amru bin Ash berkata pada suatu hari —ketika itu ada seorang lelaki berdiri dan banyak bicara— Amru lalu berkata, "Kalau ia sedang-sedang saja dalam bicaranya tentu hal itu lebih baik baginya! Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Sungguh aku merasa atauaku diperintahkan untuk bersikap sederhana dalam berbicara karena kesederhanaan itu lebih baik'. " Hasan Isnad