عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِأَفْضَلَ مِنْ دَرَجَةِ الصِّيَامِ وَالصَّلَاةِ وَالصَّدَقَةِ قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ إِصْلَاحُ ذَاتِ الْبَيْنِ وَفَسَادُ ذَاتِ الْبَيْنِ الْحَالِقَةُ
4919. Dari Abu Darda, Rasulullah SAW bersabda, "Tidakkah kalian ingin aku beritahukan sesuatu yang lebih utama derajatnya daripada puasa, shalat, dan sedekah?" Para sahabat berkata, "Ya, wahai Rasulullah." Rasulullah bersabda, "Mendamaikan orang yang berselisih. Rusaknya hubungan orang yang berselisih adalah pemangkas." Shahih: At-Tirmidzi (2640)
عَنْ حُمَيْدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ أُمِّهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَمْ يَكْذِبْ مَنْ نَمَى بَيْنَ اثْنَيْنِ لِيُصْلِحَ وَقَالَ أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدٍ وَمُسَدَّدٌ لَيْسَ بِالْكَاذِبِ مَنْ أَصْلَحَ بَيْنَ النَّاسِ فَقَالَ خَيْرًا أَوْ نَمَى خَيْرًا
4920. Dari Ummu Kultsum binti 'Uqbah, Nabi SAW bersabda, "Bukanlah pendusta orang yang mengadu diantara dua orang untuk mendamaikannya." Dalam riwayat lain, "Bukan pendusta orang yang meperbaiki (hubungan) diantara manusia, ia berkata baik atau mengadu kebaikan." Shahih: At-Tirmidzi (2021)
عَنْ أُمِّ كُلْثُومٍ بِنْتِ عُقْبَةَ قَالَتْ مَا سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُرَخِّصُ فِي شَيْءٍ مِنْ الْكَذِبِ إِلَّا فِي ثَلَاثٍ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا أَعُدُّهُ كَاذِبًا الرَّجُلُ يُصْلِحُ بَيْنَ النَّاسِ يَقُولُ الْقَوْلَ وَلَا يُرِيدُ بِهِ إِلَّا الْإِصْلَاحَ وَالرَّجُلُ يَقُولُ فِي الْحَرْبِ وَالرَّجُلُ يُحَدِّثُ امْرَأَتَهُ وَالْمَرْأَةُ تُحَدِّثُ زَوْجَهَا
4921. Dari Ummu Kulsum binti Uqbah, ia berkata, "Aku tidak pernah mendengar Rasulullah SAW memberikan keringanan dalam berdusta kecuali dalam tiga hal. Rasulullah SAW bersabda, 'Tidak aku anggap berbohong seseorang yang memperbaiki hubungan manusia, ia mengucapkan satu perkataan hanya untuk mendamaikan. Seorang lelaki yang berbohong dalam peperangan. Dan suami yang berbicara kepada istri dan istri yang berbicara kepada suaminya'. " Shahih: Ash-Shahihah (545)