عَنْ سَالِمٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يُسْلِمُهُ مَنْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيهِ فَإِنَّ اللَّهَ فِي حَاجَتِهِ وَمَنْ فَرَّجَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً فَرَّجَ اللَّهُ عَنْهُ بِهَا كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
4893. Dari Ibnu Umar, Nabi SAW bersabda, "Seorang muslim adalah saudara bagi sesama muslim, tidak boleh menganiaya dan merendahkannya. Barangsiapa menyampaikan hajat saudaranya, niscaya Allah meyampaikan hajatnya. Dan barangsiapa membebaskan kesulitan seorang muslim di dunia, niscaya Allah akan membebaskan kesuliatnnya di hari Kiamat. Dan barangsiapa menutup aib seorang muslim, niscaya Allah akan menutupi aibnya di hari Kiamat kelak." Shahih: At-Tirmidzi (4214), Muslim.