أَبُو عُبَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ مَرَرْتُ فَإِذَا أَبُو جَهْلٍ صَرِيعٌ قَدْ ضُرِبَتْ رِجْلُهُ فَقُلْتُ يَا عَدُوَّ اللَّهِ يَا أَبَا جَهْلٍ قَدْ أَخْزَى اللَّهُ الْأَخِرَ قَالَ وَلَا أَهَابُهُ عِنْدَ ذَلِكَ فَقَالَ أَبْعَدُ مِنْ رَجُلٍ قَتَلَهُ قَوْمُهُ فَضَرَبْتُهُ بِسَيْفٍ غَيْرِ طَائِلٍ فَلَمْ يُغْنِ شَيْئًا حَتَّى سَقَطَ سَيْفُهُ مِنْ يَدِهِ فَضَرَبْتُهُ بِهِ حَتَّى بَرَدَ
2709. Dari Ibnu Mas'ud, dia berkata: "Pada suatu waktu aku berjalan, lalu tiba-tiba ada Abu Jahal yang terluka, kakinya telah disabet (pedang), maka aku berkata, "Wahai musuh Allah, Abu Jahal, Allah akan menghinakanmu pada Hari Akhir nanti!" (namun) hal itu tidak membuatnya takut. Aku berkata, "Aku lebih membencimu daripada orang yang membunuh semua kaumnya." Kemudian aku memukulnya dengan pedang yang tidak panjang, namun hal itu tidak membuat (Abu Jahal) jera, ketika pedang yang di tangannya terjatuh, aku lalu memukulnya dengan pedang hingga mati." (Shahih)
Dalam riwayat Bukhari dengan menggunakan redaksi: "Sebagian mereka."