عَنْ سَمُرَةَ قَالَ خَطَبَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ هَاهُنَا أَحَدٌ مِنْ بَنِي فُلَانٍ فَلَمْ يُجِبْهُ أَحَدٌ ثُمَّ قَالَ هَاهُنَا أَحَدٌ مِنْ بَنِي فُلَانٍ فَلَمْ يُجِبْهُ أَحَدٌ ثُمَّ قَالَ هَاهُنَا أَحَدٌ مِنْ بَنِي فُلَانٍ فَقَامَ رَجُلٌ فَقَالَ أَنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ فَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مَنَعَكَ أَنْ تُجِيبَنِي فِي الْمَرَّتَيْنِ الْأُولَيَيْنِ أَمَا إِنِّي لَمْ أُنَوِّهْ بِكُمْ إِلَّا خَيْرًا إِنَّ صَاحِبَكُمْ مَأْسُورٌ بِدَيْنِهِ فَلَقَدْ رَأَيْتُهُ أَدَّى عَنْهُ حَتَّى مَا بَقِيَ أَحَدٌ يَطْلُبُهُ بِشَيْءٍ
3341. Dari Samurah, ia berkata: Rasulullah SAW berbicara kepada kami, beliau bertanya, "Apakah di sini ada seseorang dari bani fulan?" tidak ada seorang pun yang menjawab pertanyaan beliau. Rasulullah SAW bertanya lagi, "Apakah di sini ada seseorang dari bani fulan?" Tidak ada seorang pun yang menjawab pertanyaan beliau. Rasulullah SAW bertanya lagi, "Apakah di sini ada seseorang dari bani fulan? " Seorang lelaki bangkit lalu berkata, "Aku, wahai Rasulullah." Rasulullah SAW berkata, "Apa yang menyebabkanmu tidak menjawab dua pertanyaanku yang pertama? Ketahuilah bahwa aku tidak berniat lain pada kalian kecuali kebaikan. Sesungguhnya temanmu ini tertahan (masuk surga) karena hutangnya," Samurah berkata, "Aku melihat laki-laki itu telah melunasi hutang orang yang tertahan itu, sampai tidak ada seorang pun yang menuntutnya (hutangnya)." {Hasan: An-Nasai) 4684
عَنْ جَابِرٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُصَلِّي عَلَى رَجُلٍ مَاتَ وَعَلَيْهِ دَيْنٌ فَأُتِيَ بِمَيِّتٍ فَقَالَ أَعَلَيْهِ دَيْنٌ قَالُوا نَعَمْ دِينَارَانِ قَالَ صَلُّوا عَلَى صَاحِبِكُمْ فَقَالَ أَبُو قَتَادَةَ الْأَنْصَارِيُّ هُمَا عَلَيَّ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ فَصَلَّى عَلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا فَتَحَ اللَّهُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَنَا أَوْلَى بِكُلِّ مُؤْمِنٍ مِنْ نَفْسِهِ فَمَنْ تَرَكَ دَيْنًا فَعَلَيَّ قَضَاؤُهُ وَمَنْ تَرَكَ مَالًا فَلِوَرَثَتِهِ
3343. Dari Jabir, ia berkata: Rasulullah SAW tidak mau menshalati orang yang mati dalam keadaan masih mempunyai hutang. Pernah di datangkan kepadanya mayat. Rasulullah bertanya, "Apakah dia masih punya hutang? " Para sahabat menjawab, "Ya, dia masih punya hutang dua Dinar." Rasulullah SAW bersabda, "Shalatilah teman kalian ini!" Lalu Abu Qatadah Al Anshari berkata, "Dua dinar itu aku yang menanggungnya wahai Rasul?" Jabir berkata: Lalu Rasulullah SAW menyalati mayat tersebut. Tatkala Allah membukakan (hati) Rasulullah SAW, beliau bersabda, "Aku lebih berhak atas setiap mukmin daripada dirinya sediri. Maka siapa yang meninggalkan hutang, akulah yang wajib membayarnya dan siapa yang meninggalkan harta maka harta itu untuk ahli warisnya. " (Shahih: Muttafaq 'Alaih) dari Abu Hurairah.