Shahih Sunan Abu Daud Kitab PAJAK, KEPEMIMPINAN DAN FAI 19. Harta Shafaya Rasulullah

Posted by Unknown on Senin, 13 Mei 2013



عَنْ مَالِكِ بْنِ أَوْسِ بْنِ الْحَدَثَانِ قَالَ أَرْسَلَ إِلَيَّ عُمَرُ حِينَ تَعَالَى النَّهَارُ فَجِئْتُهُ فَوَجَدْتُهُ جَالِسًا عَلَى سَرِيرٍ مُفْضِيًا إِلَى رِمَالِهِ فَقَالَ حِينَ دَخَلْتُ عَلَيْهِ يَا مَالِ إِنَّهُ قَدْ دَفَّ أَهْلُ أَبْيَاتٍ مِنْ قَوْمِكَ وَإِنِّي قَدْ أَمَرْتُ فِيهِمْ بِشَيْءٍ فَأَقْسِمْ فِيهِمْ قُلْتُ لَوْ أَمَرْتَ غَيْرِي بِذَلِكَ فَقَالَ خُذْهُ فَجَاءَهُ يَرْفَأُ فَقَالَ يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ هَلْ لَكَ فِي عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ وَعَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ عَوْفٍ وَالزُّبَيْرِ بْنِ الْعَوَّامِ وَسَعْدِ بْنِ أَبِي وَقَّاصٍ قَالَ نَعَمْ فَأَذِنَ لَهُمْ فَدَخَلُوا ثُمَّ جَاءَهُ يَرْفَأُ فَقَالَ يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ هَلْ لَكَ فِي الْعَبَّاسِ وَعَلِيٍّ قَالَ نَعَمْ فَأَذِنَ لَهُمْ فَدَخَلُوا فَقَالَ الْعَبَّاسُ يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ اقْضِ بَيْنِي وَبَيْنَ هَذَا يَعْنِي عَلِيًّا فَقَالَ بَعْضُهُمْ أَجَلْ يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ اقْضِ بَيْنَهُمَا وَأَرِحْهُمَا قَالَ مَالِكُ بْنُ أَوْسٍ خُيِّلَ إِلَيَّ أَنَّهُمَا قَدَّمَا أُولَئِكَ النَّفَرَ لِذَلِكَ فَقَالَ عُمَرُ رَحِمَهُ اللَّهُ اتَّئِدَا ثُمَّ أَقْبَلَ عَلَى أُولَئِكَ الرَّهْطِ فَقَالَ أَنْشُدُكُمْ بِاللَّهِ الَّذِي بِإِذْنِهِ تَقُومُ السَّمَاءُ وَالْأَرْضُ هَلْ تَعْلَمُونَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا نُورَثُ مَا تَرَكْنَا صَدَقَةٌ قَالُوا نَعَمْ ثُمَّ أَقْبَلَ عَلَى عَلِيٍّ وَالْعَبَّاسِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا فَقَالَ أَنْشُدُكُمَا بِاللَّهِ الَّذِي بِإِذْنِهِ تَقُومُ السَّمَاءُ وَالْأَرْضُ هَلْ تَعْلَمَانِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا نُورَثُ مَا تَرَكْنَا صَدَقَةٌ فَقَالَا نَعَمْ قَالَ فَإِنَّ اللَّهَ خَصَّ رَسُولَهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِخَاصَّةٍ لَمْ يَخُصَّ بِهَا أَحَدًا مِنْ النَّاسِ فَقَالَ اللَّهُ تَعَالَى { وَمَا أَفَاءَ اللَّهُ عَلَى رَسُولِهِ مِنْهُمْ فَمَا أَوْجَفْتُمْ عَلَيْهِ مِنْ خَيْلٍ وَلَا رِكَابٍ وَلَكِنَّ اللَّهَ يُسَلِّطُ رُسُلَهُ عَلَى مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ } وَكَانَ اللَّهُ أَفَاءَ عَلَى رَسُولِهِ بَنِي النَّضِيرِ فَوَاللَّهِ مَا اسْتَأْثَرَ بِهَا عَلَيْكُمْ وَلَا أَخَذَهَا دُونَكُمْ فَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْخُذُ مِنْهَا نَفَقَةَ سَنَةٍ أَوْ نَفَقَتَهُ وَنَفَقَةَ أَهْلِهِ سَنَةً وَيَجْعَلُ مَا بَقِيَ أُسْوَةَ الْمَالِ ثُمَّ أَقْبَلَ عَلَى أُولَئِكَ الرَّهْطِ فَقَالَ أَنْشُدُكُمْ بِاللَّهِ الَّذِي بِإِذْنِهِ تَقُومُ السَّمَاءُ وَالْأَرْضُ هَلْ تَعْلَمُونَ ذَلِكَ قَالُوا نَعَمْ ثُمَّ أَقْبَلَ عَلَى الْعَبَّاسِ وَعَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا فَقَالَ أَنْشُدُكُمَا بِاللَّهِ الَّذِي بِإِذْنِهِ تَقُومُ السَّمَاءُ وَالْأَرْضُ هَلْ تَعْلَمَانِ ذَلِكَ قَالَا نَعَمْ فَلَمَّا تُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَبُو بَكْرٍ أَنَا وَلِيُّ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجِئْتَ أَنْتَ وَهَذَا إِلَى أَبِي بَكْرٍ تَطْلُبُ أَنْتَ مِيرَاثَكَ مِنْ ابْنِ أَخِيكَ وَيَطْلُبُ هَذَا مِيرَاثَ امْرَأَتِهِ مِنْ أَبِيهَا فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ رَحِمَهُ اللَّهُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا نُورَثُ مَا تَرَكْنَا صَدَقَةٌ وَاللَّهُ يَعْلَمُ إِنَّهُ لَصَادِقٌ بَارٌّ رَاشِدٌ تَابِعٌ لِلْحَقِّ فَوَلِيَهَا أَبُو بَكْرٍ فَلَمَّا تُوُفِّيَ أَبُو بَكْرٍ قُلْتُ أَنَا وَلِيُّ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَوَلِيُّ أَبِي بَكْرٍ فَوَلِيتُهَا مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ أَلِيَهَا فَجِئْتَ أَنْتَ وَهَذَا وَأَنْتُمَا جَمِيعٌ وَأَمْرُكُمَا وَاحِدٌ فَسَأَلْتُمَانِيهَا فَقُلْتُ إِنْ شِئْتُمَا أَنْ أَدْفَعَهَا إِلَيْكُمَا عَلَى أَنَّ عَلَيْكُمَا عَهْدَ اللَّهِ أَنْ تَلِيَاهَا بِالَّذِي كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَلِيهَا فَأَخَذْتُمَاهَا مِنِّي عَلَى ذَلِكَ ثُمَّ جِئْتُمَانِي لِأَقْضِيَ بَيْنَكُمَا بِغَيْرِ ذَلِكَ وَاللَّهِ لَا أَقْضِي بَيْنَكُمَا بِغَيْرِ ذَلِكَ حَتَّى تَقُومَ السَّاعَةُ فَإِنْ عَجَزْتُمَا عَنْهَا فَرُدَّاهَا إِلَيَّ

قَالَ أَبُو دَاوُد إِنَّمَا سَأَلَاهُ أَنْ يَكُونَ يُصَيِّرُهُ بَيْنَهُمَا نِصْفَيْنِ لَا أَنَّهُمَا جَهِلَا أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا نُورَثُ مَا تَرَكْنَا صَدَقَةٌ فَإِنَّهُمَا كَانَا لَا يَطْلُبَانِ إِلَّا الصَّوَابَ فَقَالَ عُمَرُ لَا أُوقِعُ عَلَيْهِ اسْمَ الْقَسْمِ أَدَعُهُ عَلَى مَا هُوَ عَلَيْهِ

2963. Dari Malik bin Aus bin Al Hamdan, ia berkata: Aku diundang Umar pada saat siang mulai panas. Aku mendatangi Umar dan menemukannya duduk di atas ranjang yang langsung menyentuh tanah. Ketika aku menghampirinya, dia berkata, "Wahai Malik, orang-orang bersama keluarganya dari kaummu telah datang dengan perjalanan yang cepat dan aku telah memerintahkan sesuatu untuk mereka, maka bagikanlah kepada mereka." Aku berkata, "Lebih baik engkau perintahkan (orang lain) selain aku." Umar berkata, "Ambillah (barang) itu!" Yarfa lalu datang kepada Umar, dia berkata, "Wahai Amirul Mukminin, apakah Utsman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, Zubair bin Awwam, dan Sa'ad bin Waqqash boleh masuk?" Umar berkata, "Ya." Yarfa kemudian datang lagi dan berkata, "Wahai Amirul Mukminin apakah Abbas dan Ali boleh masuk?" Umar berkata, "Boleh." Mereka juga diizinkan masuk, maka semuanya pun masuk.

Abbas berkata, "Wahai Amirul Mukminin, berilah keputusan hukum antara aku dengan ini (maksudnya Ali)." Sebagian orang yang hadir berkata, "Benar, wahai Amirul Mukminin. Putuskanlah antara keduanya dan selesaikan urusannya." Malik bin Aus berkata, "Aku mempunyai prasangka bahwa Abbas dan Ali yang menggiring rombongan yang datang itu." Umar berkata, "Tenanglah kalian berdua!" Umar kemudian menghadap kepada rombongan yang ada. Umar berkata, "Aku memohon kebaikan untuk kalian kepada Allah yang atas izin-Nya berdiri langit dan bumi. Apakah kalian tahu bahwa Rasulullah SAW bersabda, 'Kami tidak diwarisi. Apa yang kami tinggal adalah sedekah'." Mereka menjawab, "Ya." Umar lalu menghadap kepada Ali dan Abbas, kemudian berkata kepada keduanya, "Aku bertanya kepada kalian dengan izin Allah yang atas izin-Nya berdiri langit dan bumi. Apakah kalian berdua tahu bahwa Rasulullah SAW bersabda, 'Kami tidak diwarisi. Apa yang kami tinggal adalah sedekah?'. " Abbas dan Ali berkata, "Ya." Umar berkata, "Sesungguhnya Allah telah memberikan kekhususan kepada Rasulullah SAW, yang tidak diberikan kepada orang lain. Allah berfirman, 'Dan apa saja harta rampasan (fai) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya (dari harta benda) mereka, maka untuk mendapatkan itu kamu tidak mengerahkan seekor kuda pun dan (tidak pula) seekor unta pun, tetapi Allah yang memberikan kekuasaan kepada Rasul-Nya terhadap siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.' (Qs. Al Hasyr [59]: 6) Allah telah memberikan (kekuasaan) pada Rasul-Nya terhadap Bani Nadhir. Demi Allah, dia tidak membuat pemberian itu khusus untuk dirinya sendiri tanpa kalian. Rasulullah SAW mengambil dari pemberian itu nafkah satu tahun atau nafkah dirinya dan keluarganya selama satu tahun — perawi hadits ragu— dan selebihnya dijadikan sebagai harta untuk kemaslahatan umum."

Umar kemudian menghadap kepada rombongan itu dan berkata, "Aku bertanya kepada kalian dengan izin Allah yang atas izin-Nya langit dan bumi berdiri. Apakah kalian mengetahui hal itu?" Mereka menjawab, "Ya." Umar lalu menghadap kepada Abbas serta Ali, dan berkata, "Aku bertanya kepada kepada kalian dengan izin Allah yang atas izin-Nya langit dan bumi berdiri. Apakah kalian berdua tahu tentang itu?" Keduanya menjawab, "Ya."

Umar berkata, "Setelah Rasulullah SAW wafat, Abu Bakar berkata, 'Aku pengganti Rasulullah SAW.' Lalu kamu (Abbas) dan ini (Ali) datang kepada Abu Bakar. Kamu (Abbas) menuntut warisan dari keponakanmu dan yang ini (Ali) menuntut warisan istrinya dari ayahnya (Fatimah). Bukankah Rasulullah SAW bersabda, 'Kami tidak diwarisi. Apa yang kami tinggal adalah sedekah?'. Allah tahu bahwa Abu Bakar adalah orang yang jujur, patuh, berakal, dan mengikuti kebenaran. Oleh karena itu, kekuasaan dipegang Abu Bakar.

Setelah Rasulullah SAW meninggal dunia, begitupun Abu Bakar, aku (Umar) pun berkata, 'Aku adalah pengganti Rasulullah SAW dan Abu Bakar. Aku memegang kekekuasaan sesuai kehendak Allah.' Kemudian kalian berdua datang, padahal kalian berdua adalah satu. Kalian bertanya kepadaku, lalu aku menjawab, 'Jika kalian ingin bagian itu aku berikan kepada kalian, maka kalian harus menggunakannya sesuai dengan yang telah dilakukan Rasulullah SAW dan kalian berdua mengambil bagian itu sesuai dengan perjanjian yang ada. Tetapi, sekarang kalian datang kepadaku agar aku memberi keputusan di antara kalian berdua dengan keputusan yang tidak sesuai dengan perjanjian itu. Demi Allah! Aku tidak akan memberikan keputusan selain sesuai dengan perjanjian tersebut sampai Hari Kiamat. Jika kalian tidak mampu memenuhi persyaratan itu, maka kembalikanlah bagian itu kepadaku."

Abu Daud berkata, "Abbas dan Ali meminta Umar agar hal yang dipersengketakan dibagi menjadi dua bagian, bukan karena keduanya tidak tahu bahwa Rasulullah SAW bersabda, 'Kami tidak diwarisi. Apa yang kami tinggal adalah sedekah' tetapi karena kedua sahabat itu tidak meminta kecuali kebenaran. Oleh karena itu, Umar berkata, 'Aku tidak akan memberikan hal yang dipersengketakan itu dengan nama "pembagian." Aku membiarkannya dengan apa adanya." (Shahih: Muttafaq 'Alaih) Mukhtashar Asy-Syamai'l (nomor 321)

عَنْ مَالِكِ بْنِ أَوْسٍ بِهَذِهِ الْقِصَّةِ قَالَ وَهُمَا يَعْنِي عَلِيًّا وَالْعَبَّاسَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا يَخْتَصِمَانِ فِيمَا أَفَاءَ اللَّهُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ أَمْوَالِ بَنِي النَّضِيرِ قَالَ أَبُو دَاوُد أَرَادَ أَنْ لَا يُوقَعَ عَلَيْهِ اسْمُ قَسْمٍ

2964. Dalam riwayat lain terdapat tambahan: Perawi hadits berkata, "Abbas dan Ali bersengketa atas ketentuan yang telah Allah berikan kepada Rasul-Nya berupa harta Bani Nadhir." {Shahih: Muttafaq 'Alaih) Lihat hadits sebelumnya.

Abu Daud berkata, "Perawi itu menginginkan persengketaan itu tidak dinamakan pembagian."

عَنْ عُمَرَ قَالَ كَانَتْ أَمْوَالُ بَنِي النَّضِيرِ مِمَّا أَفَاءَ اللَّهُ عَلَى رَسُولِهِ مِمَّا لَمْ يُوجِفْ الْمُسْلِمُونَ عَلَيْهِ بِخَيْلٍ وَلَا رِكَابٍ كَانَتْ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَالِصًا يُنْفِقُ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ قَالَ ابْنُ عَبْدَةَ يُنْفِقُ عَلَى أَهْلِهِ قُوتَ سَنَةٍ فَمَا بَقِيَ جَعَلَ فِي الْكُرَاعِ وَعُدَّةً فِي سَبِيلِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ قَالَ ابْنُ عَبْدَةَ فِي الْكُرَاعِ وَالسِّلَاحِ

2965. Dari Umar, ia berkata: Harta benda Bani Nadhir adalah pemberian Allah kepada Rasul-Nya, yang untuk mendapatkannya orang-orang mukmin tidak mengerahkan seekor kuda dan seekor sapi pun. Harta benda itu khusus untuk Rasulullah SAW, yang digunakan untuk nafkah keluarganya.

Dalam redaksi lain dikatakan: Yang digunakan untuk nafkah keluarganya selama satu tahun, sedangkan selebihnya digunakan untuk membiayai pemeliharaan kuda dan persiapan-persiapan perang.

Dalam redaksi lain juga dikatakan: Dalam pemeliharaan kuda dan senjata. (Shahih: Muttafaq 'Alaih)

قَالَ عُمَرُ { وَمَا أَفَاءَ اللَّهُ عَلَى رَسُولِهِ مِنْهُمْ فَمَا أَوْجَفْتُمْ عَلَيْهِ مِنْ خَيْلٍ وَلَا رِكَابٍ }

قَالَ الزُّهْرِيُّ قَالَ عُمَرُ هَذِهِ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَاصَّةً قُرَى عُرَيْنَةَ فَدَكَ وَكَذَا وَكَذَا

{ مَا أَفَاءَ اللَّهُ عَلَى رَسُولِهِ مِنْ أَهْلِ الْقُرَى فَلِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ وَلِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ }

وَلَلْفُقَرَاءِ الَّذِينَ أُخْرِجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ وَأَمْوَالِهِمْ

{ وَالَّذِينَ تَبَوَّءُوا الدَّارَ وَالْإِيمَانَ مِنْ قَبْلِهِمْ }

{ وَالَّذِينَ جَاءُوا مِنْ بَعْدِهِمْ }

فَاسْتَوْعَبَتْ هَذِهِ الْآيَةُ النَّاسَ فَلَمْ يَبْقَ أَحَدٌ مِنْ الْمُسْلِمِينَ إِلَّا لَهُ فِيهَا حَقٌّ قَالَ أَيُّوبُ أَوْ قَالَ حَظٌّ إِلَّا بَعْضَ مَنْ تَمْلِكُونَ مِنْ أَرِقَّائِكُمْ

2966. Dari Umar, ia berkata (membaca firman Allah), "Dan apa saja harta rampasan (fa'i) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya (dari harta benda) mereka, maka untuk mendapatkan itu kamu tidak mengerahkan seekor kuda pun dan (tidak pula) seekor unta pun. " (Qs. Al Hasyr[59]:6)

Az-Zuhri berkata: Umar berkata, "Ini khusus untuk Rasulullah SAW, yaitu Qura Ainah dan Fadak, serta yang lain.

"Apa saja harta rampasan (fa'i) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya yang berasal dari penduduk kota-kota maka adalah untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan. " (Qs. Al Hasyr [59]: 7)

"(Juga) bagi orang fakir yang berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan dari harta benda mereka. " (Qs. Al Hasyr [59]: 8)

"Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshar) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin)." (Qs.AlHasyr[59]:9)

"Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Ansar). " (Qs. Al Hasyr [59]: 10)

Ayat-ayat tersebut mencakup semua orang, tidak ada seorang pun yang tersisa dari kaum muslim, semuanya mempunyai hak.

Ayub berkata, "Atau Umar mengatakan bagian (hazh) (perawi hadits ragu), kecuali sebagian orang yang kamu miliki (budak)." (Shahih) Al Irwa'  (5/83-84)

عَنْ مَالِكِ بْنِ أَوْسِ بْنِ الْحَدَثَانِ قَالَ كَانَ فِيمَا احْتَجَّ بِهِ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُ قَالَ كَانَتْ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلَاثُ صَفَايَا بَنُو النَّضِيرِ وَخَيْبَرُ وَفَدَكُ فَأَمَّا بَنُو النَّضِيرِ فَكَانَتْ حُبُسًا لِنَوَائِبِهِ وَأَمَّا فَدَكُ فَكَانَتْ حُبُسًا لِأَبْنَاءِ السَّبِيلِ وَأَمَّا خَيْبَرُ فَجَزَّأَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَلَاثَةَ أَجْزَاءٍ جُزْأَيْنِ بَيْنَ الْمُسْلِمِينَ وَجُزْءًا نَفَقَةً لِأَهْلِهِ فَمَا فَضُلَ عَنْ نَفَقَةِ أَهْلِهِ جَعَلَهُ بَيْنَ فُقَرَاءِ الْمُهَاجِرِينَ

2967. Dari Malik bin Anas bin Al Hadatsan, ia berkata: Dasar yang dijadikan argumen Umar yaitu ketetapan Rasulullah SAW saat mempunyai tiga shafaya: Bani Nadhir, Khaibar, dan Fadak. Bani Nadhir disediakan untuk beban hidup yang dialami, Fadak disediakan untuk para ibnu sabil (musafir dan tamu), sedangkan Khaibar dibagi menjadi tiga bagian: dua bagian untuk kaum muslim dan satu bagian untuk nafkah keluarganya. Kelebihan dari nafkah keluarganya diberikan kepada kaum fakir dari golongan Muhajirin." (Hasan) sanadnya, akan datang hadits semisal itu (nomor 2977).

عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهَا أَخْبَرَتْهُ أَنَّ فَاطِمَةَ بِنْتَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرْسَلَتْ إِلَى أَبِي بَكْرٍ الصِّدِّيقِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ تَسْأَلُهُ مِيرَاثَهَا مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِمَّا أَفَاءَ اللَّهُ عَلَيْهِ بِالْمَدِينَةِ وَفَدَكَ وَمَا بَقِيَ مِنْ خُمُسِ خَيْبَرَ فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ...

2968. Dari Aisyah —istri Rasulullah SAW—: Fatimah binti Rasulullah SAW mengirim utusan kepada Abu Bakar untuk menanyakan perihal warisannya dari Rasulullah SAW, yaitu harta benda yang telah diberikan Allah kepada Rasul-Nya di Madinah dan Fadak, dan harta yang tersisa dari seperlima Khaibar. Abu Bakar berkata, "Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda,..." {Shahih: Muttafaq 'Alaih)

عَائِشَةَ زَوْجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَخْبَرَتْهُ بِهَذَا الْحَدِيثِ قَالَ وَفَاطِمَةُ عَلَيْهَا السَّلَام حِينَئِذٍ تَطْلُبُ صَدَقَةَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الَّتِي بِالْمَدِينَةِ وَفَدَكَ وَمَا بَقِيَ مِنْ خُمُسِ خَيْبَرَ قَالَتْ عَائِشَةُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا نُورَثُ مَا تَرَكْنَا صَدَقَةٌ وَإِنَّمَا يَأْكُلُ آلُ مُحَمَّدٍ فِي هَذَا الْمَالِ يَعْنِي مَالَ اللَّهِ لَيْسَ لَهُمْ أَنْ يَزِيدُوا عَلَى الْمَأْكَلِ

2969. Dari Aisyah —istri Nabi Muhammad SAW— ...(riwayat seperti tadi).

Perawi hadits berkata, "Fatimah pada waktu itu menuntut sedekah Rasulullah SAW yang ada di Madinah dan Fadak serta yang tersisa dari seperlima Khaibar. Aisyah berkata: Abu Bakar berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Kami tidak diwarisi, apa yang kami tinggalkan adalah sedekah. Keluarga Nabi Muhammad SAW hanya boleh makan dari harta ini (maksudnya harta Allah) dan tidak boleh melebihi jatah itu'. " (Shahih), Ash-Shahihah (nomor 2038)

Diriwayatkan pula oleh Bukhari dan Muslim, tanpa ada tambahan, "Maksudnya harta Allah."

عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَخْبَرَتْهُ بِهَذَا الْحَدِيثِ قَالَ فِيهِ فَأَبَى أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَلَيْهَا ذَلِكَ وَقَالَ لَسْتُ تَارِكًا شَيْئًا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعْمَلُ بِهِ إِلَّا عَمِلْتُ بِهِ إِنِّي أَخْشَى إِنْ تَرَكْتُ شَيْئًا مِنْ أَمْرِهِ أَنْ أَزِيغَ فَأَمَّا صَدَقَتُهُ بِالْمَدِينَةِ فَدَفَعَهَا عُمَرُ إِلَى عَلِيٍّ وَعَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا فَغَلَبَهُ عَلِيٌّ عَلَيْهَا وَأَمَّا خَيْبَرُ وَفَدَكُ فَأَمْسَكَهُمَا عُمَرُ وَقَالَ هُمَا صَدَقَةُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَتَا لِحُقُوقِهِ الَّتِي تَعْرُوهُ وَنَوَائِبِهِ وَأَمْرُهُمَا إِلَى مَنْ وَلِيَ الْأَمْرَ قَالَ فَهُمَا عَلَى ذَلِكَ إِلَى الْيَوْمِ

2970. Dari Aisyah... (dengan riwayat hadits seperti tadi).

Dalam riwayat itu, perawi berkata: Abu Bakar menolak tuntutan Fatimah dan berkata, "Aku tidak meninggalkan sesuatu yang diamalkan oleh Rasulullah SAW. Aku khawatir jika aku meninggalkan perintahnya maka aku menjadi tersesat. Adapun sedekahnya di Madinah, telah diberikan Umar kepada Ali dan Abbas, namun Abbas dikalahkan Ali. Sedangkan Khaibar dan Fadak tetap dipegang Umar." Umar lalu berkata, "Khaibar dan Fadak adalah sedekah Rasulullah SAW yang dulunya untuk hak-haknya dan kejadian-kejadian yang dialaminya. Urusan Khaibar dan Fadak berada di tangan pemimpin umat (setelah wafatnya Rasulullah SAW)."

Ibnu Syihab berkata, "Keduanya (Khaibar dan Fadak) masih ditangani oleh para penguasa sampai sekarang." {Shahih: Muttafaq 'Alaih)

Abu Daud berkata, "Umar bin Abdul Aziz saat memegang kekhilafahan, hasil yang diperoleh adalah empat puluh ribu Dinar. Saat dia meninggal dunia, hasil yang diperoleh hanya empat ratus Dinar. Seandainya masih tersisa, jumlahnya hanya sedikit."

عَنْ أَبِي الطُّفَيْلِ قَالَ جَاءَتْ فَاطِمَةُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا إِلَى أَبِي بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ تَطْلُبُ مِيرَاثَهَا مِنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ إِذَا أَطْعَمَ نَبِيًّا طُعْمَةً فَهِيَ لِلَّذِي يَقُومُ مِنْ بَعْدِهِ

2973. Dari Abu Thufail, ia berkata: Fatimah datang kepada Abu Bakar untuk menuntut warisan dari "Rasulullah SAW. Abu Bakar lalu berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Sesungguhnya Allah yang Maha Mulia dan Maha Agung apabila memberikan makanan kepada seorang nabi, maka pemberian itu (juga) untuk orang yang menggantikannya. " {Hasan) Al Irwa'  (nomor 1241)

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَقْتَسِمُ وَرَثَتِي دِينَارًا مَا تَرَكْتُ بَعْدَ نَفَقَةِ نِسَائِي وَمُؤْنَةِ عَامِلِي فَهُوَ صَدَقَةٌ

قَالَ أَبُو دَاوُد مُؤْنَةُ عَامِلِي يَعْنِي أَكَرَةَ الْأَرْضِ

2974. Dari Abu Hurairah: Rasulullah SAW bersabda, "Ahli warisku tidak mewarisi dinar. Apa yang aku tinggal selain nafkah istri-istriku dan biaya pekerjaku adalah sedekah. "

Abu Daud berkata: Yang dimaksud, "biaya pekerjaku" adalah biaya para penggarap tanah. (Shahih: Muttafaq 'Alaih) Mukhtashar Asy-Syama'il (nomor 340)

عَنْ أَبِي الْبَخْتَرِيِّ قَالَ سَمِعْتُ حَدِيثًا مِنْ رَجُلٍ فَأَعْجَبَنِي فَقُلْتُ اكْتُبْهُ لِي فَأَتَى بِهِ مَكْتُوبًا مُذَبَّرًا دَخَلَ الْعَبَّاسُ وَعَلِيٌّ عَلَى عُمَرَ وَعِنْدَهُ طَلْحَةُ وَالزُّبَيْرُ وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ وَسَعْدٌ وَهُمَا يَخْتَصِمَانِ فَقَالَ عُمَرُ لِطَلْحَةَ وَالزُّبَيْرِ وَعَبْدِ الرَّحْمَنِ وَسَعْدٍ أَلَمْ تَعْلَمُوا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ كُلُّ مَالِ النَّبِيِّ صَدَقَةٌ إِلَّا مَا أَطْعَمَهُ أَهْلَهُ وَكَسَاهُمْ إِنَّا لَا نُورَثُ قَالُوا بَلَى قَالَ فَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُنْفِقُ مِنْ مَالِهِ عَلَى أَهْلِهِ وَيَتَصَدَّقُ بِفَضْلِهِ ثُمَّ تُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَوَلِيَهَا أَبُو بَكْرٍ سَنَتَيْنِ فَكَانَ يَصْنَعُ الَّذِي كَانَ يَصْنَعُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

2975. Dari Abu Al Bakhtari, ia berkata: Aku pernah mendengar hadits dari seorang lelaki dan aku kagum dengan hadits itu, maka aku berkata kepada lelaki itu, "Tuliskanlah untukku!" Lelaki tersebut lalu datang dengan membawa hadits yang sudah ditulis, yang isinya: Abbas dan Ali masuk ke rumah Umar. Pada saat itu ada Thalhah, Zubair, Abdurrahman, dan Sa'ad. Ali dan Abbas ketika itu sedang bersengketa. Umar berkata kepada Thalhah, Zubair, Abdurrahman, dan Saad, 'Apakah kalian tahu bahwa Rasulullah SAW bersabda, 'Setiap harta Nabi adalah sedekah, kecuali makanan dan pakaian yang diberikan kepada keluarganya. Sesungguhnya kami tidak diwarisi'. " Mereka menjawab, "Ya."

Perawi hadits berkata: Rasulullah SAW menginfakkan hartanya untuk keluarganya dan menyedekahkan kelebihannya. Kemudian setelah Rasulullah SAW wafat digantikan oleh Abu Bakar, selama dua tahun. Abu Bakar melakukan sesuai dengan yang dilakukan Rasulullah SAW. (Shahih) Ash-Shahihah (nomor 2038)

عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهَا قَالَتْ إِنَّ أَزْوَاجَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ تُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرَدْنَ أَنْ يَبْعَثْنَ عُثْمَانَ بْنَ عَفَّانَ إِلَى أَبِي بَكْرٍ الصِّدِّيقِ فَيَسْأَلْنَهُ ثُمُنَهُنَّ مِنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ لَهُنَّ عَائِشَةُ أَلَيْسَ قَدْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا نُورَثُ مَا تَرَكْنَا فَهُوَ صَدَقَةٌ

2976. Dari Aisyah, ia berkata: Istri-istri Rasulullah SAW, ketika beliau meninggal dunia, ingin mengutus Utsman bin Affan untuk menemui Abu Bakar. Mereka meminta harta mereka dari Rasulullah SAW. Aku lalu berkata kepada mereka, "Bukankah Rasulullah SAW bersabda, ''Kami tidak diwarisi, apa yang kami tinggal adalah sedekah'." (Shahih)

عَنْ ابْنِ شِهَابٍ بِإِسْنَادِهِ نَحْوَهُ قُلْتُ أَلَا تَتَّقِينَ اللَّهَ أَلَمْ تَسْمَعْنَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا نُورَثُ مَا تَرَكْنَا فَهُوَ صَدَقَةٌ وَإِنَّمَا هَذَا الْمَالُ لِآلِ مُحَمَّدٍ لِنَائِبَتِهِمْ وَلِضَيْفِهِمْ فَإِذَا مُتُّ فَهُوَ إِلَى وَلِيِّ الْأَمْرِ مِنْ بَعْدِي

2977. Dari Aisyah —dengan sanad dan hadits seperti tadi— ia berkata, "Apakah kalian tidak bertakwa kepada Allah? Apakah kamu tidak mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Kami tidak diwarisi, apa yang kami tinggal adalah sedekah. Sesungguhnya harta ini untuk keluarga Muhammad, penerus mereka dan tamu mereka. Apabila aku meninggal dunia maka harta itu pindah ke tangan pemerintah(an) setelahku'. " (Hasan) seperti hadits lalu (2967).