Riyadhus Shalihin -Imam An-Nawawi- Bab 6: Ketaqwaan

Posted by Unknown on Jumat, 19 April 2013


Nomor:69

Pertama: Dari Abu Hurairah رضي الله عنه, katanya: "Rasulullah صلی الله عليه وسلم ditanya: "Ya Rasulullah, siapakah orang yang semulia-mulianya?"

Beliau صلی الله عليه وسلم bersabda: "Yaitu orang yang bertaqwa di antara engkau semua.

Orang-orang berkata: "Bukan ini yang kita tanyakan." Beliau صلی الله عليه وسلم, menjawab: "Kalau begitu ialah Nabi Yusuf, ia adalah Nabiullah, putera Nabiullah dan inipun putera Nabiullah pula dan ini adalah putera khalilullah - kekasih Allah yakni bahwa Nabi Yusuf itu adalah putera Nabi Ya'qub putera Nabi Ishaq putera Nabi Ibrahim yaitu Khalilullah."

Orang-orang berkata lagi: "Bukan ini yang kita tanyakan." Beliau صلی الله عليه وسلم menjawab pula: "Jadi tentang orang-orang yang merupakan pelikan-pelikan - pembesar-pembesar - dari bangsa Arab yang engkau semua tanyakan padaku? Orang-orang yang merupakan pilihan di antara bangsa Arab itu di zaman Jahiliyah, itu pulalah yang merupakan orang-orang pilihan di zaman Islam, jikalau mereka mengerti hukum-hukum agama." (Muttafaq 'alaih)

Lafaz Faquhuu jika dibaca dengan didhammahkan qafnya adalah masyhur, tetapi ada yang mengatakan dengan mengkasrahkan qaf, lalu dibaca Faqihuu, artinya ialah "mengerti akan hukum-hukum syara'."

Nomor:70

Kedua: Dari Abu Said al-Khudri رضي الله عنه dari Nabi صلی الله عليه وسلم sabdanya:

"Sesungguhnya dunia ini manis dan menghijau - yakni lazat dan nyaman - dan sesungguhnya Allah itu menjadikan engkau semua sebagai pengganti di bumi itu, maka itu Dia akan melihat apa-apa yang engkau lakukan. Oleh karenanya, maka takutilah harta dunia dan takutilah pula tipudaya kaum wanita. Sebab sesungguhnya pertama-tama fitnah yang bercokol di kalangan kaum Bani Israil adalah dalam persoalan kaum wanita." (Riwayat Muslim)

Nomor:71

Ketiga: Dari Ibnu Mas'ud رضي الله عنه bahwasanya Nabi صلی الله عليه وسلم bersabda:

"Ya Allah, sesungguhnya saya memohonkan padaMu akan petunjuk, ketaqwaan, menahan diri dari apa-apa yang tidak diperkenankan serta kekayaan hati." (Riwayat Muslim)

Nomor:72

Keempat: Dari Abu Tharif, yaitu 'Adi bin Hatim Aththa'i رضي الله عنه, katanya; "Saya mendengar Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:

"Barangsiapa yang bersumpah atas sesuatu persumpahan, kemudian ia mengetahui hal yang keadaannya lebih menjurus kepada ketaqwaan terhadap Allah daripada persumpahan yang dilakukannya tadi, maka hendaklah mendatangi - memilih -ketaqwaan itu saja." (Riwayat Muslim)

Nomor:73

Kelima: Dari Abu Umamah yaitu Shuday bin 'Ajlan al-Bahili رضي الله عنه, katanya: "Saya mendengar Rasulullah صلی الله عليه وسلم berkhutbah dalam haji wada' - haji terakhir bagi beliau صلی الله عليه وسلم sebagai mohon diri, kemudian beliau صلی الله عليه وسلم bersabda:

"Bertaqwalah kepada Allah, kerjakanlah shalat lima waktumu, lakukanlah Puasa dalam bulanmu - Ramadhan, tunaikanlah zakat harta-hartamu dan taatilah pemegang- pemegang pemerintahanmu, maka engkau semua akan dapat memasuki syurga Tuhanmu."

Diriwayatkan oleh Imam Termidzi dalam akhir kitab bab shalat dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan shahih.