Shahih Sunan Abu Daud Kitab PAJAK, KEPEMIMPINAN DAN FAI 25. Kabar Makkah

Posted by Unknown on Senin, 13 Mei 2013



عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَامَ الْفَتْحِ جَاءَهُ الْعَبَّاسُ بْنُ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ بِأَبِي سُفْيَانَ بْنِ حَرْبٍ فَأَسْلَمَ بِمَرِّ الظَّهْرَانِ فَقَالَ لَهُ الْعَبَّاسُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ أَبَا سُفْيَانَ رَجُلٌ يُحِبُّ هَذَا الْفَخْرِ فَلَوْ جَعَلْتَ لَهُ شَيْئًا قَالَ نَعَمْ مَنْ دَخَلَ دَارَ أَبِي سُفْيَانَ فَهُوَ آمِنٌ وَمَنْ أَغْلَقَ عَلَيْهِ بَابَهُ فَهُوَ آمِنٌ

3021. Dari Abdullah bin Abbas: Rasulullah SAW (pada waktu Fath Makkah) didatangi Abbas bin Abdul Muththalib dengan berita (seputar) Abu Sufyan. Abbas masuk Islam di daerah Mar Azh-Zhahran, ia berkata, "Wahai Rasulullah, Abu Sufyan itu (orang) yang senang kebesaran (senang dipuji), bisakah engkau lakukan sesuatu yang bisa membuatnya bangga?" Beliau bersabda, "Baiklah; barangsiapa masuk rumah Abu Sufyan maka ia akan aman dan barangsiapa menutup pintu rumahnya maka ia akan aman. " {Hasan: Muslim)

Redaksi bagian akhir adalah hadits riwayat Abu Hurairah. Lebih lengkapnya seperti dibawah ini.

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ لَمَّا نَزَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّ الظَّهْرَانِ قَالَ الْعَبَّاسُ قُلْتُ وَاللَّهِ لَئِنْ دَخَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَكَّةَ عَنْوَةً قَبْلَ أَنْ يَأْتُوهُ فَيَسْتَأْمِنُوهُ إِنَّهُ لَهَلَاكُ قُرَيْشٍ فَجَلَسْتُ عَلَى بَغْلَةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ لَعَلِّي أَجِدُ ذَا حَاجَةٍ يَأْتِي أَهْلَ مَكَّةَ فَيُخْبِرُهُمْ بِمَكَانِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِيَخْرُجُوا إِلَيْهِ فَيَسْتَأْمِنُوهُ فَإِنِّي لَأَسِيرُ إِذْ سَمِعْتُ كَلَامَ أَبِي سُفْيَانَ وَبُدَيْلِ بْنِ وَرْقَاءَ فَقُلْتُ يَا أَبَا حَنْظَلَةَ فَعَرَفَ صَوْتِي فَقَالَ أَبُو الْفَضْلِ قُلْتُ نَعَمْ قَالَ مَا لَكَ فِدَاكَ أَبِي وَأُمِّي قُلْتُ هَذَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالنَّاسُ قَالَ فَمَا الْحِيلَةُ قَالَ فَرَكِبَ خَلْفِي وَرَجَعَ صَاحِبُهُ فَلَمَّا أَصْبَحَ غَدَوْتُ بِهِ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَسْلَمَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ أَبَا سُفْيَانَ رَجُلٌ يُحِبُّ هَذَا الْفَخْرَ فَاجْعَلْ لَهُ شَيْئًا قَالَ نَعَمْ مَنْ دَخَلَ دَارَ أَبِي سُفْيَانَ فَهُوَ آمِنٌ وَمَنْ أَغْلَقَ عَلَيْهِ دَارَهُ فَهُوَ آمِنٌ وَمَنْ دَخَلَ الْمَسْجِدَ فَهُوَ آمِنٌ قَالَ فَتَفَرَّقَ النَّاسُ إِلَى دُورِهِمْ وَإِلَى الْمَسْجِدِ

3022. Dari Ibnu Abbas, ia berkata: Ketika Rasulullah SAW tiba di daerah Mar Azh-Zhahran, Abbas bin Abdul Muththalib berkata: Sungguh, kalau saja sebelum Rasulullah SAW memasuki kota Makkah terjadi kekerasan, maka mereka akan meminta jaminan keamanan kepada beliau, karena kekerasan itu merupakan kehancuran bagi kaum Quraisy. Oleh sebab itu, aku duduk di dekat keledai Rasulullah SAW, mudah-mudahan aku diutus ke Makkah untuk memberikan kabar kedatangannya, sehingga mereka (kaum Quraisy) mau keluar untuk menyatakan perdamaian, sedangkan aku akan menjadi tawanan.

Kemudian, (sesampainya di Makkah) aku mendengar perkataan Abu Sufyan dan Budail bin Warqa' maka kau berkata, "Hai Abu Hanzhalah (panggilan Abu Sufyan)!" Abu Sufyan yang telah mengenali suaraku berkata, "Abu Fadhl!" Aku berkata, "Iya, aku Abul Fadhl (panggilan Abbas)." Abu Sufyan berkata, "Demi ayah dan ibuku, ada apa denganmu!" Aku berkata, "(Kamu melihat sendiri), Rasulullah SAW kini beserta (jamaah) manusia (tengah bergerak kemari)." Abu Sufyan berkata, "Terus apa upaya kita?"

Abu Sufyan lalu naik kendaraan di belakangku, sedangkan temannya kembali ke rumahnya. Pada pagi harinya, aku menemui Rasulullah SAW untuk mengabarkan perihal Abu Sufyan yang telah memeluk Islam. Aku sampaikan kepada beliau, "Wahai Rasulullah, Abu Sufyan adalah seorang laki-laki yang senang kebesaran (senang dipuji), (mungkinkah engkau) lakukan sesuatu untuknya!" Beliau lalu bersabda, "Baiklah (aku mengerti) Siapa yang masuk rumah Abu Sufyan maka ia akan aman, siapa yang menutup pintu rumahnya maka ia akan aman, dan siapa yang masuk masjid maka ia akan aman."

Perawi berkata, "Manusia lalu terpecah (ada yang masuk) ke rumah mereka dan (ada yang masuk) masjid." {Hasan)

عَنْ وَهْبِ بْنِ مُنَبِّهٍ قَالَ سَأَلْتُ جَابِرًا هَلْ غَنِمُوا يَوْمَ الْفَتْحِ شَيْئًا قَالَ لَا

3023. Dari Wahab bin Munabbih, ia berkata: Aku bertanya kepada Jabir, "Apakah kaum muslim mendapatkan ghanimah dalam Fath Makkah (pembukaan Makkah)ini?" Jabir berkata, "Tidak." (Shahih) sanadnya.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَّا دَخَلَ مَكَّةَ سَرَّحَ الزُّبَيْرَ بْنَ الْعَوَّامِ وَأَبَا عُبَيْدَةَ بْنَ الْجَرَّاحِ وَخَالِدَ بْنَ الْوَلِيدِ عَلَى الْخَيْلِ وَقَالَ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ اهْتِفْ بِالْأَنْصَارِ قَالَ اسْلُكُوا هَذَا الطَّرِيقَ فَلَا يَشْرُفَنَّ لَكُمْ أَحَدٌ إِلَّا أَنَمْتُمُوهُ فَنَادَى مُنَادٍ لَا قُرَيْشَ بَعْدَ الْيَوْمِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ دَخَلَ دَارًا فَهُوَ آمِنٌ وَمَنْ أَلْقَى السِّلَاحَ فَهُوَ آمِنٌ وَعَمَدَ صَنَادِيدُ قُرَيْشٍ فَدَخَلُوا الْكَعْبَةَ فَغَصَّ بِهِمْ وَطَافَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَصَلَّى خَلْفَ الْمَقَامِ ثُمَّ أَخَذَ بِجَنْبَتَيْ الْبَابِ فَخَرَجُوا فَبَايَعُوا النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى الْإِسْلَامِ

قَالَ أَبُو دَاوُد سَمِعْتُ أَحْمَدَ بْنَ حَنْبَلٍ سَأَلَهُ رَجُلٌ قَالَ مَكَّةُ عَنْوَةً هِيَ قَالَ إِيشْ يَضُرُّكَ مَا كَانَتْ قَالَ فَصُلْحٌ قَالَ لَا

3024. Dari Abu Hurairah: Ketika Nabi SAW memasuki Makkah, beliau mengutus Zubair bin Awwam, Abu Ubaidah, dan Khalid bin Walid sebagai pasukan berkuda. Beliau lalu bersabda, "Hai Abu Hurairah, beritahukan kepada golongan sahabat Anshar! Aku kemudian berkata, "Berjalanlah kalian melalui jalan ini. (Sekarang) tidak ada pilihan bagi kalian (penduduk Makkah) kecuali menyerah." Tiba-tiba terdengar suara, "Besok tidak ada (tempat aman untuk bersembunyi) bagi kaum Quraisy!" Rasulullah SAW kemudian bersabda, "Siapa yang masuk rumah (Ka'bah) maka ia akan aman, siapa yang meletakkan senjata maka ia akan aman." Kaum Quraisy pun berduyun-duyun memasuki Ka'bah.

Saat posisi mereka sudah terjepit serta terkurung, Nabi SAW mengelilingi mereka lalu menunaikan shalat di belakang Maqam Ibrahim. Setelah itu beliau membuka dua sisi pintu dan mereka langsung keluar membaiat Nabi SAW dan menyatakan masuk Islam di hadapan beliau.

Abu Daud berkata: Aku mendengar Ahmad bin Hambal ketika ditanya seseorang, "Apakah (waktu itu) terjadi kekerasan di Makkah?" Ia menjawab, "Apa itu (tanda ingkar)! Apakah hal itu menjadi mudharat buatmu?" Orang itu bertanya lagi, "(Kalau begitu terjadi) perdamaian (gencatan senjata)?" Imam Ahmad menjawab, "Tidak (juga)." (Shahih: Muslim) seperti hadits tadi.