عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ كُنَّا نَقُولُ فِي زَمَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا نَعْدِلُ بِأَبِي بَكْرٍ أَحَدًا ثُمَّ عُمَرَ ثُمَّ عُثْمَانَ ثُمَّ نَتْرُكُ أَصْحَابَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا نُفَاضِلُ بَيْنَهُمْ
4627. Dari Ibnu Umar RA, ia berkata, "Di zaman Nabi SAW kami pernah berkata, 'Kita tidak dapat membandingkan keutamaan Abu Bakar RA dengan siapapun, begitu juga dengan keutamaan Umar RA dan Utsman RA. Juga para sahabat Nabi SAW lainnya, dan kami tidak pernah membandingkan antara salah seorang sahabat dengan lainnya. Shahih: Al Misykah (6076) edisi kedua, Zhilal Al Jannah (1192): Bukhari
إِنَّ ابْنَ عُمَرَ قَالَ كُنَّا نَقُولُ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَيٌّ أَفْضَلُ أُمَّةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْدَهُ أَبُو بَكْرٍ ثُمَّ عُمَرُ ثُمَّ عُثْمَانُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ أَجْمَعِينَ
4628. Dari Ibnu Umar RA, ia berkata, "Saat Rasulullah SAW masih hidup, kami pernah berkata, 'Yang paling utama di antara umat Nabi SAW setelah beliau adalah Abu Bakar, kemudian Umar lalu Utsman. Semoga Allah meridhai mereka semua'." Shahih, Zhilal Al Janah (1190).
عَنْ مُحَمَّدِ ابْنِ الْحَنَفِيَّةِ قَالَ قُلْتُ لِأَبِي أَيُّ النَّاسِ خَيْرٌ بَعْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَبُو بَكْرٍ قَالَ قُلْتُ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ عُمَرُ قَالَ ثُمَّ خَشِيتُ أَنْ أَقُولَ ثُمَّ مَنْ فَيَقُولَ عُثْمَانُ فَقُلْتُ ثُمَّ أَنْتَ يَا أَبَةِ قَالَ مَا أَنَا إِلَّا رَجُلٌ مِنْ الْمُسْلِمِينَ
4629. Dari Muhammad Ibnu Al Hanafiyyah, ia berkata, "Aku pernah bertanya kepada ayahku (Ali RA), 'Siapakah manusia yang paling baik setelah Rasulullah SAW?'
Ayahku menjawab, "Abu Bakar."
Aku kembali bertanya, 'Setelah itu siapa?'
Ayahku menjawab, Umar.'
Agak takut-takut aku kembali bertanya, 'Setelah itu siapa lagi?'
Ayahku menjawab, "Utsman.'
Kemudian aku berujar, "Setelah itu, apakah engkau wahai ayahku?'
Ayahku menjawab, 'Aku tidak lebih hanyalah seorang lelaki di antara kaum muslimin lainnya'."
Shahih: Azh-Zhilal (1206): Bukhari
سُفْيَانَ يَقُولُ مَنْ زَعَمَ أَنَّ عَلِيًّا عَلَيْهِ السَّلَام كَانَ أَحَقَّ بِالْوِلَايَةِ مِنْهُمَا فَقَدْ خَطَّأَ أَبَا بَكْرٍ وَعُمَرَ وَالْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارَ وَمَا أُرَاهُ يَرْتَفِعُ لَهُ مَعَ هَذَا عَمَلٌ إِلَى السَّمَاءِ
4630. Dari Sufyan, ia berkata, "Barangsiapa yang berpendapat dan meyakini bahwa Ali RA adalah orang yang paling berhak menjadi khalifah daripada dua khalifah lainnya, berarti ia telah menyalahkan Abu Bakar, Umar dan para Muhajirin serta Anshar. Aku melihat amal pekerjaan orang itu tidak satu pun yang akan sampai ke langit." Shahih dengan isnad Maqthu'.