Shahih Sunan Abu Daud Kitab PAJAK, KEPEMIMPINAN DAN FAI 35. Imam (Pemimpin) Islam Menerima Hadiah dari Orang-orang Musyrik

Posted by Unknown on Senin, 13 Mei 2013



عَبْدُ اللَّهِ الْهَوْزَنِيُّ قَالَ لَقِيتُ بِلَالًا مُؤَذِّنَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِحَلَبَ فَقُلْتُ يَا بِلَالُ حَدِّثْنِي كَيْفَ كَانَتْ نَفَقَةُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا كَانَ لَهُ شَيْءٌ كُنْتُ أَنَا الَّذِي أَلِي ذَلِكَ مِنْهُ مُنْذُ بَعَثَهُ اللَّهُ إِلَى أَنْ تُوُفِّيَ وَكَانَ إِذَا أَتَاهُ الْإِنْسَانُ مُسْلِمًا فَرَآهُ عَارِيًا يَأْمُرُنِي فَأَنْطَلِقُ فَأَسْتَقْرِضُ فَأَشْتَرِي لَهُ الْبُرْدَةَ فَأَكْسُوهُ وَأُطْعِمُهُ حَتَّى اعْتَرَضَنِي رَجُلٌ مِنْ الْمُشْرِكِينَ فَقَالَ يَا بِلَالُ إِنَّ عِنْدِي سَعَةً فَلَا تَسْتَقْرِضْ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا مِنِّي فَفَعَلْتُ فَلَمَّا أَنْ كَانَ ذَاتَ يَوْمٍ تَوَضَّأْتُ ثُمَّ قُمْتُ لِأُؤَذِّنَ بِالصَّلَاةِ فَإِذَا الْمُشْرِكُ قَدْ أَقْبَلَ فِي عِصَابَةٍ مِنْ التُّجَّارِ فَلَمَّا أَنْ رَآنِي قَالَ يَا حَبَشِيُّ قُلْتُ يَا لَبَّاهُ فَتَجَهَّمَنِي وَقَالَ لِي قَوْلًا غَلِيظًا وَقَالَ لِي أَتَدْرِي كَمْ بَيْنَكَ وَبَيْنَ الشَّهْرِ قَالَ قُلْتُ قَرِيبٌ قَالَ إِنَّمَا بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ أَرْبَعٌ فَآخُذُكَ بِالَّذِي عَلَيْكَ فَأَرُدُّكَ تَرْعَى الْغَنَمَ كَمَا كُنْتَ قَبْلَ ذَلِكَ فَأَخَذَ فِي نَفْسِي مَا يَأْخُذُ فِي أَنْفُسِ النَّاسِ حَتَّى إِذَا صَلَّيْتُ الْعَتَمَةَ رَجَعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى أَهْلِهِ فَاسْتَأْذَنْتُ عَلَيْهِ فَأَذِنَ لِي فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ بِأَبِي أَنْتَ وَأُمِّي إِنَّ الْمُشْرِكَ الَّذِي كُنْتُ أَتَدَيَّنُ مِنْهُ قَالَ لِي كَذَا وَكَذَا وَلَيْسَ عِنْدَكَ مَا تَقْضِي عَنِّي وَلَا عِنْدِي وَهُوَ فَاضِحِي فَأْذَنْ لِي أَنْ آبَقَ إِلَى بَعْضِ هَؤُلَاءِ الْأَحْيَاءِ الَّذِينَ قَدْ أَسْلَمُوا حَتَّى يَرْزُقَ اللَّهُ رَسُولَهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا يَقْضِي عَنِّي فَخَرَجْتُ حَتَّى إِذَا أَتَيْتُ مَنْزِلِي فَجَعَلْتُ سَيْفِي وَجِرَابِي وَنَعْلِي وَمِجَنِّي عِنْدَ رَأْسِي حَتَّى إِذَا انْشَقَّ عَمُودُ الصُّبْحِ الْأَوَّلِ أَرَدْتُ أَنْ أَنْطَلِقَ فَإِذَا إِنْسَانٌ يَسْعَى يَدْعُو يَا بِلَالُ أَجِبْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَانْطَلَقْتُ حَتَّى أَتَيْتُهُ فَإِذَا أَرْبَعُ رَكَائِبَ مُنَاخَاتٌ عَلَيْهِنَّ أَحْمَالُهُنَّ فَاسْتَأْذَنْتُ فَقَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَبْشِرْ فَقَدْ جَاءَكَ اللَّهُ بِقَضَائِكَ ثُمَّ قَالَ أَلَمْ تَرَ الرَّكَائِبَ الْمُنَاخَاتِ الْأَرْبَعَ فَقُلْتُ بَلَى فَقَالَ إِنَّ لَكَ رِقَابَهُنَّ وَمَا عَلَيْهِنَّ فَإِنَّ عَلَيْهِنَّ كِسْوَةً وَطَعَامًا أَهْدَاهُنَّ إِلَيَّ عَظِيمُ فَدَكَ فَاقْبِضْهُنَّ وَاقْضِ دَيْنَكَ فَفَعَلْتُ فَذَكَرَ الْحَدِيثَ ثُمَّ انْطَلَقْتُ إِلَى الْمَسْجِدِ فَإِذَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَاعِدٌ فِي الْمَسْجِدِ فَسَلَّمْتُ عَلَيْهِ فَقَالَ مَا فَعَلَ مَا قِبَلَكَ قُلْتُ قَدْ قَضَى اللَّهُ كُلَّ شَيْءٍ كَانَ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمْ يَبْقَ شَيْءٌ قَالَ أَفَضَلَ شَيْءٍ قُلْتُ نَعَمْ قَالَ انْظُرْ أَنْ تُرِيحَنِي مِنْهُ فَإِنِّي لَسْتُ بِدَاخِلٍ عَلَى أَحَدٍ مِنْ أَهْلِي حَتَّى تُرِيحَنِي مِنْهُ فَلَمَّا صَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْعَتَمَةَ دَعَانِي فَقَالَ مَا فَعَلَ الَّذِي قِبَلَكَ قَالَ قُلْتُ هُوَ مَعِي لَمْ يَأْتِنَا أَحَدٌ فَبَاتَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْمَسْجِدِ وَقَصَّ الْحَدِيثَ حَتَّى إِذَا صَلَّى الْعَتَمَةَ يَعْنِي مِنْ الْغَدِ دَعَانِي قَالَ مَا فَعَلَ الَّذِي قِبَلَكَ قَالَ قُلْتُ قَدْ أَرَاحَكَ اللَّهُ مِنْهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَكَبَّرَ وَحَمِدَ اللَّهَ شَفَقًا مِنْ أَنْ يُدْرِكَهُ الْمَوْتُ وَعِنْدَهُ ذَلِكَ ثُمَّ اتَّبَعْتُهُ حَتَّى إِذَا جَاءَ أَزْوَاجَهُ فَسَلَّمَ عَلَى امْرَأَةٍ امْرَأَةٍ حَتَّى أَتَى مَبِيتَهُ فَهَذَا الَّذِي سَأَلْتَنِي عَنْهُ

3055. Dari Abdullah Al Hauzani, ia berkata: Aku pernah bertemu Bilal —muadzin Rasulullah SAW— di Jalab. Aku berkata, "Wahai Bilal, ceritakan kepadaku tentang nafkah Rasulullah SAW?" Bilal berkata, "Beliau tidak mempunyai apa-apa. Akulah yang menangani masalah itu sejak beliau diutus oleh Allah, sampai beliau meninggal dunia. Jika ada seorang muslim datang lalu beliau melihatnya dalam keadaan telanjang, maka beliau memerintahkanku (untuk memberi pakaian). Aku pun pergi berutang untuk membelikan kain bergaris (burdah) untuk orang itu. Aku memberi pakaian dan makanan kepada orang itu. Suatu saat ada seorang lelaki musyrik yang tidak menyetujui (tindakanku) dan berkata, "Wahai Bilal, aku punya banyak harta, maka jangan berutang kepada seseorang kecuali berutang kepadaku.' Aku lalu berutang kepada lelaki musyrik tersebut. Pada suatu hari, ketika aku telah berwudhu dan berdiri untuk melakukan adzan shalat, tiba-tiba lelaki musyrik itu yang datang bersama rombongan para pedagang, —tatkala melihatku— berkata, "Wahai orang Habsyi (Abissynia)!" Aku berkata, 'Ya.' Orang musyrik itu menghadapku dengan wajah yang tidak menyenangkan dan berkata dengan kata-kata yang kasar. Orang musyrik berkata, 'Tahukah kamu, jarak antara dirimu dengan (awal) bulan (sesuai dengan perjanjian)?' Aku menjawab, 'Sudah dekat.' Orang musyrik berkata, 'Jarak antara dirimu dengan awal bulan hanyalah empat (hari). (Pada awal bulan) aku akan menarik hartaku yang menjadi bebanmu dan aku akan mengembalikanmu serta membuatmu menggembala kambing seperti dulu lagi (menjadi budak, sebagai ganti dari harta itu).'

Perkataan orang musyrik itu membuatku gelisah, sampai aku selesai shalat Isya, Rasulullah SAW pulang ke keluarganya. Aku berkata kepada beliau, 'Wahai Rasulullah, demi bapak dan ibuku untuk dirimu, orang musyrik yang mengutangiku berkata kepadaku demikian (seperti yang disebutkan tadi) sedangkan engkau dan aku tidak mempunyai harta untuk membayar utang tersebut. Orang musyrik itu telah mempermalukan diriku. Oleh karena itu, izinkanlah aku pergi ke kabilah-kabilah yang telah masuk Islam sampai Allah memberi rezeki kepada Rasul-Nya, sehingga dapat membayarkan utangku.' Rasulullah lalu mengizinkanku (untuk pergi ke kabilah-kabilah tersebut), maka akupun pamit pulang. Sampai di rumah, aku mempersiapkan pedang, kantong kulit, sandal, dan perisai di kepalaku.

Ketika mega fajar yang memanjang terlihat, aku pun berniat melakukan perjalanan. Tiba-tiba ada seseorang memanggil, "Wahai Bilal, datanglah kepada Rasulullah SAW." Aku pun berjalan menuju Rasulullah SAW Setelah aku sampai kepadanya, tiba-tiba ada empat unta yang ditambatkan. Di atas unta-unta itu terdapat barang-barang bawaan. Beliau berkata, "Bergembiralah, Allah datang membayarkan utangmu. Apakah kamu tidak melihat empat unta yang ditambatkanT Aku berkata, "Ya." Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya engkau berhak memiliki unta-unta itu dan semua barang yang ada di atasnya. Di atas unta-unta tersebut ada pakaian dan makanan yang dihadiahkan kepadaku oleh pembesar Fadak, maka terimalah dan bayarlah utangmur Aku pun melakukan perintah itu.

Aku kemudian berjalan menuju masjid dan di sana aku menemukan Rasulullah SAW sedang duduk. Aku mengucapkan salam kepadanya. Beliau bertanya, "Apa yang sudah terjadi pada dirimu? Aku menjawab, "Allah telah membayar segala utang Rasulullah SAW, sehingga tidak ada utang yang tersisa." Rasulullah SAW bertanya, "Apakah masih ada yang tersisa (harta hadiah)? Aku berkata, "Ya." Beliau berkata, "Tunggulah sampai kamu melegakanku dengan harta itu (dengan menginfakkannya), karena aku tidak akan menemui keluargaku kecuali kamu melegakan hatiku dengan harta itu."

Setelah selesai melakukan shalat Isya, beliau memanggilku dan berkata, "Apa yang sudah terjadi pada dirimu?" Aku berkata, "Harta itu masih bersamaku, belum ada seorang pun yang datang." Rasulullah SAW kemudian menginap di masjid.

Pada hari berikutnya, setelah selesai shalat Isya, beliau memanggilku dan bertanya, "Apa yang sudah terjadi pada dirimu? Aku berkata, "Allah telah melegakanmu dari harta itu, wahai Rasulullah." Rasulullah SAW lalu bertakbir dan bertahmid (sebagai ucapan rasa syukur) karena takut meninggal dunia saat harta itu belum diinfakkan. Kemudian aku mengikutinya mendatangi istri-istrinya. Beliau memberikan ucapan salam kepada setiap istrinya sampai beliau datang ke tempat tidurnya (sesuai giliran). Inilah yang kamu tanyakan kepadaku!" (Shahih) sanadnya.

بِمَعْنَى إِسْنَادِ أَبِي تَوْبَةَ وَحَدِيثِهِ قَالَ عِنْدَ قَوْلِهِ مَا يَقْضِي عَنِّي فَسَكَتَ عَنِّي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاغْتَمَزْتُهَا

3056. Dari Abdullah bin Al Hauzani (dengan sanadnya), ia berkata: Setelah ucapannya "ma yaqdhi 'anni ad-dain" (apa yang dapat membayar hutangku), Bilal berkata, "Lalu Rasulullah SAW diam, sehingga aku merasa tidak enak dengan keadaan itu." {Shahih) sanadnya.

عَنْ عِيَاضِ بْنِ حِمَارٍ قَالَ أَهْدَيْتُ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَاقَةً فَقَالَ أَسْلَمْتَ فَقُلْتُ لَا فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي نُهِيتُ عَنْ زَبْدِ الْمُشْرِكِينَ

3057. Dari Iyadh bin Himar, ia berkata: Aku memberi hadiah berupa unta kepada Rasulullah SAW, lalu beliau berkata, "Apakah kamu sudah masuk Islam?" Aku menjawab, "Tidak." Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya aku dilarang menerima pemberian orang-orang musyrik. " (Hasan Shahih)

Hadits ini diriwayatkan pula oleh At-Tirmidzi (nomor 1641)