Shahih Sunan Abu Daud Kitab NIKAH 10. Wanita yang Haram Dinikahi Sebab Persusuan

Posted by Unknown on Sabtu, 11 Mei 2013




عَنْ عَائِشَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأُمِّ سَلَمَةَ أَنَّ أَبَا حُذَيْفَةَ بْنَ عُتْبَةَ بْنِ رَبِيعَةَ بْنِ عَبْدِ شَمْسٍ كَانَ تَبَنَّى سَالِمًا وَأَنْكَحَهُ ابْنَةَ أَخِيهِ هِنْدَ بِنْتَ الْوَلِيدِ بْنِ عُتْبَةَ بْنِ رَبِيعَةَ وَهُوَ مَوْلًى لِامْرَأَةٍ مِنْ الْأَنْصَارِ كَمَا تَبَنَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَيْدًا وَكَانَ مَنْ تَبَنَّى رَجُلًا فِي الْجَاهِلِيَّةِ دَعَاهُ النَّاسُ إِلَيْهِ وَوُرِّثَ مِيرَاثَهُ حَتَّى أَنْزَلَ اللَّهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى فِي ذَلِكَ { ادْعُوهُمْ لِآبَائِهِمْ إِلَى قَوْلِهِ فَإِخْوَانُكُمْ فِي الدِّينِ وَمَوَالِيكُمْ } فَرُدُّوا إِلَى آبَائِهِمْ فَمَنْ لَمْ يُعْلَمْ لَهُ أَبٌ كَانَ مَوْلًى وَأَخًا فِي الدِّينِ فَجَاءَتْ سَهْلَةُ بِنْتُ سُهَيْلِ بْنِ عَمْرٍو الْقُرَشِيِّ ثُمَّ الْعَامِرِيِّ وَهِيَ امْرَأَةُ أَبِي حُذَيْفَةَ فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا كُنَّا نَرَى سَالِمًا وَلَدًا وَكَانَ يَأْوِي مَعِي وَمَعَ أَبِي حُذَيْفَةَ فِي بَيْتٍ وَاحِدٍ وَيَرَانِي فُضْلًا وَقَدْ أَنْزَلَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ فِيهِمْ مَا قَدْ عَلِمْتَ فَكَيْفَ تَرَى فِيهِ فَقَالَ لَهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرْضِعِيهِ فَأَرْضَعَتْهُ خَمْسَ رَضَعَاتٍ فَكَانَ بِمَنْزِلَةِ وَلَدِهَا مِنْ الرَّضَاعَةِ فَبِذَلِكَ كَانَتْ عَائِشَةُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا تَأْمُرُ بَنَاتِ أَخَوَاتِهَا وَبَنَاتِ إِخْوَتِهَا أَنْ يُرْضِعْنَ مَنْ أَحَبَّتْ عَائِشَةُ أَنْ يَرَاهَا وَيَدْخُلَ عَلَيْهَا وَإِنْ كَانَ كَبِيرًا خَمْسَ رَضَعَاتٍ ثُمَّ يَدْخُلُ عَلَيْهَا وَأَبَتْ أُمُّ سَلَمَةَ وَسَائِرُ أَزْوَاجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُدْخِلْنَ عَلَيْهِنَّ بِتِلْكَ الرَّضَاعَةِ أَحَدًا مِنْ النَّاسِ حَتَّى يَرْضَعَ فِي الْمَهْدِ وَقُلْنَ لِعَائِشَةَ وَاللَّهِ مَا نَدْرِي لَعَلَّهَا كَانَتْ رُخْصَةً مِنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِسَالِمٍ دُونَ النَّاسِ

2061. Diriwayatkan oleh Aisyah (istri Nabi Muhammad SAW) dan Ummu Salamah; sesungguhnya Abu Hudzaifah bin Utbah bin Rabi'ah bin Abdi Syamsi pernah memelihara anak angkat yang bernama Salim. Kemudian menikahkan Salim dengan putri dari saudaranya yang bernama Hindun binti Al Walid bin Utbah bin Rabiah, dia adalah seorang budak dari seorang wanita Anshar. Sebagaimana Rasululah SAW mengangka tZaid sebagai anak. Dahulu pada zaman Jahiliyyah ketika seseorang mengangkat anak, maka orang orang memanggilnya dengan sebutan nama orang yang mengangkatnya. la akan menjadi ahli waris dari orang yang menjadikannya sebagai anak angkat, sampai Allah SWT menurunkan ayat yang berkenaan dengan masalah itu, "Panggilah mereka (anak anak angkat itu) dengan memakai nama bapak bapak mereka, " sampai pada ayat (panggilah mereka sebagai saudara-saudaramu seagama, dan maula-maulamu. " Maka setelah itu mereka mulai memanggil anak angkat dengan nama orang tua asli mereka. Bagi anak-anak yang tidak diketahui nasabnya maka ia menjadi saudara seagama. Lalu datanglah Suhlah binti Suhail bin Amr Al Qurasyi, kemudian Al Amiri, istri Abu Hudzaifah berkata kepada Nabi. "Wahai Rasulullah SAW, sesungguhnya dahulu kami melihat Salim masih kecil, dan dahulu ia melihat saya dengan pakaian seadanya bersama saya dan Abu Hudzaifah berada dalam satu rumah, ia melihatku dengan pakaian seadanya. Sesungguhnya Allah SWT telah menurunkan tentang mereka apa yang telah engkau ketahui, bagaimana menurut engkau wahai Rasulullah SAW?" Nabi menjawab, "Susukanlah" Kemudian ia menyusukannya sebanyak lima kali. Maka kedudukan anak itu seperti layaknya anak persusuannya. Dengan sebab itu, maka Aisyah memerintahkan anak wanita saudara laki-laki dan saudara perempuannya untuk menyusukan seorang yang Aisyah ingin melihatnya, meski orang tersebut telah berusia dewasa. Kemudian Ummu Salamah dan istri-istri Nabi yang lain tidak setuju dengan perilaku Aisyah yang memasukkkan orang dengan sebab susuan tersebut. Sampai ia menyusukannya di waktu kecil. Kemudian ia berkata kepada Aisyah, "Demi Allah, kami  tidak mengetahuinya. Nampaknya hal tersebut merupakan sebuah rukhshah bagi Salim dan tidak untuk yang lain. " {shahih, Muttafaq Alaih).