Shahih Sunan Abu Daud Kitab TALAK 18. Khulu' (Permintaan Cerai dari Pihak Istri)

Posted by Unknown on Sabtu, 11 Mei 2013




عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّمَا امْرَأَةٍ سَأَلَتْ زَوْجَهَا طَلَاقًا فِي غَيْرِ مَا بَأْسٍ فَحَرَامٌ عَلَيْهَا رَائِحَةُ الْجَنَّةِ

2226. Dari Tsauban, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda, "Wanita mana saja yang meminta thalak kepada suaminya dengan tanpa ada alasan yang dibenarkan, maka ia terhalang dari aroma surga. " (Shahih)

عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ حَبِيبَةَ بِنْتَ سَهْلٍ كَانَتْ عِنْدَ ثَابِتِ بْنِ قَيْسِ بْنِ شَمَّاسٍ فَضَرَبَهَا فَكَسَرَ بَعْضَهَا فَأَتَتْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْدَ الصُّبْحِ فَاشْتَكَتْهُ إِلَيْهِ فَدَعَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَابِتًا فَقَالَ خُذْ بَعْضَ مَالِهَا وَفَارِقْهَا فَقَالَ وَيَصْلُحُ ذَلِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَإِنِّي أَصْدَقْتُهَا حَدِيقَتَيْنِ وَهُمَا بِيَدِهَا فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خُذْهُمَا وَفَارِقْهَا فَفَعَلَ

2228. Dari Aisyah: Habibah binti Sahal adalah istri Tsabit bin Qais bin Syammas; Tsabit telah memukulnya dan membuat sakit hatinya, maka Habibah kemudian mengadu kepada Rasulullah setelah Subuh. Nabi lalu memanggil Tsabit dan berkata, "Ambillah sebagian harta istrimu, kemudian cerailah. " Tsabit bertanya, "Apakah hal itu baik ya Rasul?" Nabi menjawab, "Ya. " Tsabit melanjutkan perkataannya, "Aku telah memberinya mahar dengan dua kebun, sedangkan kedua kebun itu berada di tangan Habibah." Nabi bersabda, "Ambillah kedua kebun itu dan ceraikanlah istrimu. " Tsabit kemudian melaksanakan perintah Nabi. {Shahih)

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ امْرَأَةَ ثَابِتِ بْنِ قَيْسٍ اخْتَلَعَتْ مِنْهُ فَجَعَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عِدَّتَهَا حَيْضَةً

2229. Dari Ibnu Abbas: istri Tsabit bin Qais meminta cerai, kemudian Nabi menjadikan iddahnya Habibah dengan satu kali haid. {Shahih)

عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ عِدَّةُ الْمُخْتَلِعَةِ حَيْضَةٌ

2230. Dari Ibnu Umar, ia berkata: Iddahnya wanita yang khulu' (wanita yang meminta cerai dari suaminya) adalah satu haid. (Shahih Mauquf)