عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ
2201. Dari Umar bin Khaththab, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda, "Segala sesuatu tergantung pada niat, perbuatan setiap orang juga tergantung pada niatnya. Jadi, barangsiapa hijrahnya karena Allah dan rasul-Nya, berarti ia hijrah menuju Allah dan rasul-Nya, barangsiapa hijrahnya karena dunia yang ingin diperolehnya, atau wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya akan menghasilkan keinginan yang diniatkannya tersebut." (Shahih: Muttafaq 'Alaih)
كَعْبَ بْنَ مَالِكٍ فَسَاقَ قِصَّتَهُ فِي تَبُوكَ قَالَ حَتَّى إِذَا مَضَتْ أَرْبَعُونَ مِنْ الْخَمْسِينَ إِذَا رَسُولُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْتِي فَقَالَ إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْمُرُكَ أَنْ تَعْتَزِلَ امْرَأَتَكَ قَالَ فَقُلْتُ أُطَلِّقُهَا أَمْ مَاذَا أَفْعَلُ قَالَ لَا بَلْ اعْتَزِلْهَا فَلَا تَقْرَبَنَّهَا فَقُلْتُ لِامْرَأَتِي الْحَقِي بِأَهْلِكِ فَكُونِي عِنْدَهُمْ حَتَّى يَقْضِيَ اللَّهُ سُبْحَانَهُ فِي هَذَا الْأَمْرِ
2202. Dari Ka'ab bin Malik: Ia menceritakan kisah perang Tabuk: Ketika perjalanan sudah menempuh empat puluh hari dari lima puluh hari yang diperkirakan, tiba-tiba utusan Rasulullah SAW datang dan berkata, "Rasulullah memerintahkan kalian agar menjauhi para istri." Perawi berkata: Ka'ab bin Malik bertanya, "Apakah berarti aku harus menthalaknya? Atau apa yang harus aku lakukan?" Utusan menjawab, "Tidak, tapi jauhi saja, jangan dekat dengannya." Ka'ab bin Malik lalu berkata kepada istrinya, "Kembalilah kepada keluargamu dan tetaplah di sana sampai persoalan ini benar-benar ada jawaban dari Allah SWT." {Shahih: Muttafaq 'Alaih)