نْ مُحَمَّدِ بْنِ عُبَيْدِ بْنِ أَبِي صَالِحٍ الَّذِي كَانَ يَسْكُنُ إِيلِيَا قَالَ خَرَجْتُ مَعَ عَدِيِّ بْنِ عَدَيٍّ الْكِنْدِيِّ حَتَّى قَدِمْنَا مَكَّةَ فَبَعَثَنِي إِلَى صَفِيَّةَ بِنْتِ شَيْبَةَ وَكَانَتْ قَدْ حَفِظَتْ مِنْ عَائِشَةَ قَالَتْ سَمِعْتُ عَائِشَةَ تَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا طَلَاقَ وَلَا عَتَاقَ فِي غِلَاقٍ قَالَ أَبُو دَاوُد الْغِلَاقُ أَظُنُّهُ فِي الْغَضَبِ
2193. Dari Muhammad bin Ubaid bin Abu Shalih —saat itu tinggal di Iliya—, ia berkata: Aku keluar bersama Addiy bin Addiy Al Kindi, sampai akhirnya kami masuk kota Makkah. Ia kemudian menyuruhku menemui Shafiyyah binti Syaibah, yang pada saat itu telah menghafal hadits dari Aisyah. Shafiyyah berkata: Aku pernah mendengar Aisyah berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada thalak dan memerdekakan dalam keadaan ghilaq (marah). "
Abu Daud mengomentari, "Ghilaq maksudnya adalah dalam keadaan marah." (Hasan)