حَدَّثَنِي يَزِيدُ بْنُ نُعَيْمِ بْنِ هَزَّالٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ كَانَ مَاعِزُ بْنُ مَالِكٍ يَتِيمًا فِي حِجْرِ أَبِي فَأَصَابَ جَارِيَةً مِنْ الْحَيِّ فَقَالَ لَهُ أَبِي ائْتِ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبِرْهُ بِمَا صَنَعْتَ لَعَلَّهُ يَسْتَغْفِرُ لَكَ وَإِنَّمَا يُرِيدُ بِذَلِكَ رَجَاءَ أَنْ يَكُونَ لَهُ مَخْرَجًا فَأَتَاهُ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي زَنَيْتُ فَأَقِمْ عَلَيَّ كِتَابَ اللَّهِ فَأَعْرَضَ عَنْهُ فَعَادَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي زَنَيْتُ فَأَقِمْ عَلَيَّ كِتَابَ اللَّهِ فَأَعْرَضَ عَنْهُ فَعَادَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي زَنَيْتُ فَأَقِمْ عَلَيَّ كِتَابَ اللَّهِ حَتَّى قَالَهَا أَرْبَعَ مِرَارٍ قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّكَ قَدْ قُلْتَهَا أَرْبَعَ مَرَّاتٍ فَبِمَنْ قَالَ بِفُلَانَةٍ فَقَالَ هَلْ ضَاجَعْتَهَا قَالَ نَعَمْ قَالَ هَلْ بَاشَرْتَهَا قَالَ نَعَمْ قَالَ هَلْ جَامَعْتَهَا قَالَ نَعَمْ قَالَ فَأَمَرَ بِهِ أَنْ يُرْجَمَ فَأُخْرِجَ بِهِ إِلَى الْحَرَّةِ فَلَمَّا رُجِمَ فَوَجَدَ مَسَّ الْحِجَارَةِ جَزِعَ فَخَرَجَ يَشْتَدُّ فَلَقِيَهُ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أُنَيْسٍ وَقَدْ عَجَزَ أَصْحَابُهُ فَنَزَعَ لَهُ بِوَظِيفِ بَعِيرٍ فَرَمَاهُ بِهِ فَقَتَلَهُ ثُمَّ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَذَكَرَ ذَلِكَ لَهُ فَقَالَ هَلَّا تَرَكْتُمُوهُ لَعَلَّهُ أَنْ يَتُوبَ فَيَتُوبَ اللَّهُ عَلَيْهِ
4419. Dari Nu'man bin Hazzal, ia berkata, "Ma'iz bin Malik telah menjadi yatim sepeninggal ayahku, dulu ia pernah melakukan zina dengan seorang hamba perempuan dari kampung. Maka, ayahku berkata kepadanya, 'Temuilah Rasulullah SAW dan beritahulah beliau tentang apa yang telah kamu perbuat, semoga beliau mengampunimu.' Dengan mengharap akan mendapatkan pengampunan, maka Ma'iz bin Malik pun pergi menemui Rasulullah, kemudian berkata, 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku telah berzina. Laksanakanlah hukum yang telah disyariatkan Kitabullah terhadapku.' Tetapi Rasulullah menolaknya, dan Ma'iz bin Malik berkata, 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku telah berzina. Laksanakanlah hukum yang telah disyariatkan Kitabullah terhadapku.' Tetapi Rasulullah tetap menolaknya, dan Ma'iz bin Malik berkata, 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku telah berzina. Maka laksanakanlah hukum yang telah disyariatkan Kitabullah terhadapku.' Ma'iz bin Malik mengatakannya hingga empat kali, maka kemudian Rasulullah bersabda, 'Kamu telah mengatakannya empat kali, dengan siapa kamu berzina?' Ma'iz menjawab, 'Dengan fulanah.' Rasulullah bertanya, 'Apakah kamu menidurinya?' Ma'iz menjawab, 'Ya.' Rasulullah bertanya lagi, 'Apakah kamu menyentuhnya?" Ma'iz menjawab, 'Ya.' Rasulullah bertanya lagi, 'Apakah kamu menyetubuhinya?" Ma'iz menjawab, 'Ya.' Maka Rasulullah memerintahkan agar Ma'iz dirajam, kemudian Ma'iz pun dibawa ke daerah Harrah. Ketika Ma'iz dirajam, ia merasakan sakitnya lemparan batu dan tidak tahan hingga ia kabur tunggang langgang. Kemudian ia berpapasan dengan Abdullah bin Unais. Orang-orang yang merajam Ma'iz sudah tidak sanggup lagi melakukannya, maka Abdullah mendorong Ma'iz dengan tulang betis untanya, kemudian ia merajam Ma'iz hingga tewas. Lalu Abdullah mendatangi Nabi SAW dan menceritakan kejadian itu kepada beliau. Maka Rasulullah bersabda, "Mengapa kalian tidak membiarkan (melepaskan)nya, barangkali dia akan bertobat dan Allah pun akan mengampuninya?" Shahih: Tanpa kalimat, "...barangkali ia akan bertobat..." At-Ta'liq Ar-Raghib (3/176), AlIrwa" (2322)
عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِسْحَقَ قَالَ ذَكَرْتُ لِعَاصِمِ بْنِ عُمَرَ بْنِ قَتَادَةَ قِصَّةَ مَاعِزِ ابْنِ مَالِكٍ فَقَالَ لِي حَدَّثَنِي حَسَنُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ حَدَّثَنِي ذَلِكَ مِنْ قَوْلِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَهَلَّا تَرَكْتُمُوهُ مَنْ شِئْتُمْ مِنْ رِجَالِ أَسْلَمَ مِمَّنْ لَا أَتَّهِمُ قَالَ وَلَمْ أَعْرِفْ هَذَا الْحَدِيثَ قَالَ فَجِئْتُ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ فَقُلْتُ إِنَّ رِجَالًا مِنْ أَسْلَمَ يُحَدِّثُونَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَهُمْ حِينَ ذَكَرُوا لَهُ جَزَعَ مَاعِزٍ مِنْ الْحِجَارَةِ حِينَ أَصَابَتْهُ أَلَّا تَرَكْتُمُوهُ وَمَا أَعْرِفُ الْحَدِيثَ قَالَ يَا ابْنَ أَخِي أَنَا أَعْلَمُ النَّاسِ بِهَذَا الْحَدِيثِ كُنْتُ فِيمَنْ رَجَمَ الرَّجُلَ إِنَّا لَمَّا خَرَجْنَا بِهِ فَرَجَمْنَاهُ فَوَجَدَ مَسَّ الْحِجَارَةِ صَرَخَ بِنَا يَا قَوْمُ رُدُّونِي إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَإِنَّ قَوْمِي قَتَلُونِي وَغَرُّونِي مِنْ نَفْسِي وَأَخْبَرُونِي أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَيْرُ قَاتِلِي فَلَمْ نَنْزَعْ عَنْهُ حَتَّى قَتَلْنَاهُ فَلَمَّا رَجَعْنَا إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَخْبَرْنَاهُ قَالَ فَهَلَّا تَرَكْتُمُوهُ وَجِئْتُمُونِي بِهِ لِيَسْتَثْبِتَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْهُ فَأَمَّا لِتَرْكِ حَدٍّ فَلَا قَالَ فَعَرَفْتُ وَجْهَ الْحَدِيثِ
4420. Dari Muhammad bin Ishaq, ia berkata, "Aku telah menceritakan kepada Ashim bin Umar bin Qatadah tentang kisah Ma'iz bin Malik. Maka Ashim berkata kepadaku, 'Hasan bin Muhammad bin Ali bin Abu Thalib telah mengatakan kepadaku, ia berkata, "Aku telah mendengar cerita itu dari ucapan Rasulullah SAW, 'Mengapa kalian tidak membiarkannya (melepaskannya) saja?' dari kalian kalangan Bani Aslam yang tidak aku kenal. Aku juga tidak mengenal hadits ini.' Lalu aku (Muhammad bin Ishaq) mendatangi Jabir bin Abdullah dan kukatakan kepadanya, 'Sesunggunya banyak lelaki dari kalangan Bani Aslam menuturkan kepadaku bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, 'Mengapa kalian tidak membiarkannya (melepaskannya) saja?' kepada mereka ketika mereka menceritakan tentang kejadian kaburnya Ma'iz lantaran tidak tahan menanggung lemparan batu. Dan aku tidak mengetahui keberadaan hadits itu.' Jabir berkata, 'Wahai keponakanku, aku adalah orang yang paling tahu tentang keberadaan hadits ini, karena aku termasuk salah seorang yang telah merajam Ma'iz. Yakni, ketika kami keluar dan merajam Ma'iz dan ia pun merasakan lemparan batu, maka ia berteriak kepada kami, 'Wahai kaum, pertemukanlah aku kembali kepada Rasulullah SAW! (Akan aku adukan) bahwa kaumku telah berusaha membunuh dan melempariku dan kalian telah mengatakan kepadaku bahwa Rasulullah tidak akan pernah membunuhku.' Namun kami tidak berhenti merajam Ma'iz hingga kami nyaris membunuhnya. Dan ketika kami kembali menemui Rasulullah SAW dan mengabarkan kepada beliau cerita ini, beliau bersabda, 'Mengapa kalian tidak membiarkannya (melepaskannya) saja dan kalian bawa ia menemuiku?' Beliau mengatakan itu dengan tujuan untuk menetapkan keputusan hukum dalam kasus Ma'iz dan bukan untuk meninggalkan hukum had.' Dari situlah maka aku tahu konteks hadits yang sebenarnya." Hasan: Al Irwa' (7/354)
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ مَاعِزَ بْنَ مَالِكٍ أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنَّهُ زَنَى فَأَعْرَضَ عَنْهُ فَأَعَادَ عَلَيْهِ مِرَارًا فَأَعْرَضَ عَنْهُ فَسَأَلَ قَوْمَهُ أَمَجْنُونٌ هُوَ قَالُوا لَيْسَ بِهِ بَأْسٌ قَالَ أَفَعَلْتَ بِهَا قَالَ نَعَمْ فَأَمَرَ بِهِ أَنْ يُرْجَمَ فَانْطُلِقَ بِهِ فَرُجِمَ وَلَمْ يُصَلِّ عَلَيْهِ
4421. Dari Ibnu Abbas RA, bahwa Ma'iz bin Malik telah datang kepada Nabi SAW dan mengatakan bahwa ia telah melakukan zina, tetapi kemudian Nabi SAW berpaling darinya (tidak menanggapi) hingga Ma'iz terus mengulangnya tetapi Nabi SAW tetap tidak menanggapinya, bahkan Nabi SAW bertanya kepada kaumnya, "Apakah dia gila? " Mereka menjawab, "Dia tidak apa-apa (ia tidak gila)." Lalu Nabi SAW bertanya, "Apakah kamu benar-benar telah melakukannya?" Ma'iz menjawab, "Benar." Maka beliau memerintahkan agar ia dirajam. Lalu rajam pun dilaksanakan (hingga Ma'iz meninggal dunia) dan Nabi SAW enggan menyalatinya. Shahih sanadnya: Muslim secara ringkas. Hadits ini akan dipaparkan lebih lanjut pada hadits no. 4425.
عَنْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ قَالَ رَأَيْتُ مَاعِزَ بْنَ مَالِكٍ حِينَ جِيءَ بِهِ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلًا قَصِيرًا أَعْضَلَ لَيْسَ عَلَيْهِ رِدَاءٌ فَشَهِدَ عَلَى نَفْسِهِ أَرْبَعَ مَرَّاتٍ أَنَّهُ قَدْ زَنَى فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَعَلَّكَ قَبَّلْتَهَا قَالَ لَا وَاللَّهِ إِنَّهُ قَدْ زَنَى الْآخِرُ قَالَ فَرَجَمَهُ ثُمَّ خَطَبَ فَقَالَ أَلَا كُلَّمَا نَفَرْنَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ خَلَفَ أَحَدُهُمْ لَهُ نَبِيبٌ كَنَبِيبِ التَّيْسِ يَمْنَحُ إِحْدَاهُنَّ الْكُثْبَةَ أَمَا إِنَّ اللَّهَ إِنْ يُمَكِّنِّي مِنْ أَحَدٍ مِنْهُمْ إِلَّا نَكَلْتُهُ عَنْهُنَّ
4422. Dari Jabir bin Samurah, ia berkata, "Aku melihat Ma'iz ketika ia datang kepada Nabi SAW. Ia adalah lelaki pendek, tidak bodoh, dan tidak mengenakan selendang. Ia bersaksi atas namanya sendiri empat kali bahwa ia telah berzina. Maka Rasulullah SAW bertanya, 'Barangkali kamu baru sekedar mencium wanita itu?' Ma'iz menjawab, 'Tidak, demi Allah.' Ma'iz justru mengatakan bahwa ia telah melakukan lebih dari itu (benar-benar berzina). Maka Rasulullah merajamnya lalu berpidato dan bersabda, 'Ketahuilah, bahwa ketika kita tengah pergi berperang di jalan Allah, ada seorang lelaki di antara mereka (yang dipercaya untuk menjaga keluarga) yang suka mendesah layaknya desahan kambing bandot, ia memberi salah seorang istri (yang ditinggal suaminya berperang) sesuatu (susu yang sedikit) (Maknanya: lelaki itu menipu dan berbuat serong dengan wanita tersebut). Sesungguhnya, demi Allah, jika aku dapat menangkapnya, tentu akan kudera dengan hukuman (dengan rajam atau jilid)'."Shahih: Al Irwa (7/354-355): Muslim.
جَابِرَ بْنَ سَمُرَةَ بِهَذَا الْحَدِيثِ وَالْأَوَّلُ أَتَمُّ قَالَ فَرَدَّهُ مَرَّتَيْنِ قَالَ سِمَاكٌ فَحَدَّثْتُ بِهِ سَعِيدَ بْنَ جُبَيْرٍ فَقَالَ إِنَّهُ رَدَّهُ أَرْبَعَ مَرَّاتٍ
4423. Dari Jabir bin Samurah... dengan hadits yang sama (hadits pertama lebih sempurna), ia berkata, "Ma'iz mengulangi ucapannya dua kali." Simak (sang perawi) berkata, "Dengan hadits itu aku mengabarkannya kepada Sa'id bin Jubair, maka ia berkata, 'Ma'iz mengulang-ulang ucapannya sebanyak empat kali'." Shahih: Muslim.
خَالِدٌ يَعْنِي ابْنَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَ قَالَ شُعْبَةُ فَسَأَلْتُ سِمَاكًا عَنْ الْكُثْبَةِ فَقَالَ اللَّبَنُ الْقَلِيلُ
4424. Dari Khalid bin Khalid (Abdurrahman), ia berkata, "Syu'bah berkata, 'Aku pernah bertanya kepada Simak tentang makna kutsbah, ia pun menjawab bahwa artinya adalah susu yang sedikit." Shahih hadits maqthu' (sanadnya terputus).
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِمَاعِزِ بْنِ مَالِكٍ أَحَقٌّ مَا بَلَغَنِي عَنْكَ قَالَ وَمَا بَلَغَكَ عَنِّي قَالَ بَلَغَنِي عَنْكَ أَنَّكَ وَقَعْتَ عَلَى جَارِيَةِ بَنِي فُلَانٍ قَالَ نَعَمْ فَشَهِدَ أَرْبَعَ شَهَادَاتٍ فَأَمَرَ بِهِ فَرُجِمَ
4425. Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda kepada Ma'iz bin Malik, 'Apakah benar berita yang telah sampai kepadaku tentang dirimu?' Ma'iz balik bertanya, 'Apa yang engkau dengar tentang diriku (wahai Rasulullah)?' Beliau menjawab, 'Aku telah mendengar bahwa kamu benar-benar telah berzina dengan seorang hamba sahaya perempuan dari Bani Fulan.' Ma'iz menjawab, "Ya." Kemudian ia bersaksi dengan empat kali sumpah. Maka Rasulullah memerintahkan untuk membawa Ma'iz dan merajamnya. Shahih: Al Irwa' (7/355): Muslim.
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ جَاءَ مَاعِزُ بْنُ مَالِكٍ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاعْتَرَفَ بِالزِّنَا مَرَّتَيْنِ فَطَرَدَهُ ثُمَّ جَاءَ فَاعْتَرَفَ بِالزِّنَا مَرَّتَيْنِ فَقَالَ شَهِدْتَ عَلَى نَفْسِكَ أَرْبَعَ مَرَّاتٍ اذْهَبُوا بِهِ فَارْجُمُوهُ
4426. Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata, "Ma'iz bin Malik pernah datang kepada Nabi SAW dan mengakui bahwa ia telah berzina. Ia mengatakannya sebanyak dua kali. Tetapi beliau tidak menanggapinya. Kemudian Ma'iz datang lagi kepada Nabi SAW dan mengaku bahwa ia telah berzina (ia mengatakannya dua kali). Maka Nabi SAW bersabda, 'Kamu telah bersaksi tentang itu sebanyak empat kali, maka (wahai orang-orang) tangkaplah ia dan rajamlah ia'." Shahih: Muslim dan perawi lainnya.
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِمَاعِزِ بْنِ مَالِكٍ لَعَلَّكَ قَبَّلْتَ أَوْ غَمَزْتَ أَوْ نَظَرْتَ قَالَ لَا قَالَ أَفَنِكْتَهَا قَالَ نَعَمْ قَالَ فَعِنْدَ ذَلِكَ أَمَرَ بِرَجْمِهِ
4427. Dari Ibnu Abbas RA, bahwa Nabi SAW bersabda kepada Ma'iz bin Malik, "Mungkin kamu baru sekedar mencium, meraba atau meliriknya? " Ma'iz menjawab, "Tidak." Rasulullah bertanya lagi, "Apakah kamu telah menggauli wanita itu?" Ma'iz menjawab, "Ya." Karena jawaban itu maka, Rasulullah memerintahkannya untuk dirajam. Shahih: Al Irwa (7/355)
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ أَنَّ رَجُلًا مِنْ أَسْلَمَ جَاءَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاعْتَرَفَ بِالزِّنَا فَأَعْرَضَ عَنْهُ ثُمَّ اعْتَرَفَ فَأَعْرَضَ عَنْهُ حَتَّى شَهِدَ عَلَى نَفْسِهِ أَرْبَعَ شَهَادَاتٍ فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَبِكَ جُنُونٌ قَالَ لَا قَالَ أُحْصِنْتَ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَأَمَرَ بِهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَرُجِمَ فِي الْمُصَلَّى فَلَمَّا أَذَلَقَتْهُ الْحِجَارَةُ فَرَّ فَأُدْرِكَ فَرُجِمَ حَتَّى مَاتَ فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَيْرًا وَلَمْ يُصَلِّ عَلَيْهِ
4430. Dari Jabir bin Abdullah RA, bahwa seorang lelaki dari Bani Aslam telah datang kepada Rasulullah dan mengaku telah berzina, namun Rasulullah tidak menanggapinya. Kemudian lelaki itu kembali mengaku, tetapi tetap tidak ditanggapi oleh beliau. Hingga lelaki itu bersaksi atas dirinya sebanyak empat kali. Maka barulah Rasulullah bertanya, "Apakah kamu mengidap penyakit gila?" Lelaki itu menjawab, "Tidak." Rasulullah kembali bertanya, "Apakah kamu telah menikah?" Lelaki itu menjawab, "Ya (sudah)." Maka Rasulullah memerintahkan agar lelaki itu ditangkap dan dirajam di tanah lapang tempat shalat. Ketika lelaki itu merasakan lemparan batu, ia pun kabur, tetapi kemudian ia tertangkap lagi, dan kembali dirajam hingga mati. Kemudian Nabi SAW berkata-kata tentang lelaki ini dengan perkataan yang baik, namun beliau enggan menyalatinya. Shahih: Al Irwa' (7/353): Muttafaq Alaih hanya saja Bukhari menuliskan dengan redaksi akhir, "washalla 'alaih," (dan beliau menyalatinya) yang merupakan hadits dengan redaksi yang syadz (diragukan).
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ قَالَ لَمَّا أَمَرَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِرَجْمِ مَاعِزِ بْنِ مَالِكٍ خَرَجْنَا بِهِ إِلَى الْبَقِيعِ فَوَاللَّهِ مَا أَوْثَقْنَاهُ وَلَا حَفَرْنَا لَهُ وَلَكِنَّهُ قَامَ لَنَا قَالَ أَبُو كَامِلٍ قَالَ فَرَمَيْنَاهُ بِالْعِظَامِ وَالْمَدَرِ وَالْخَزَفِ فَاشْتَدَّ وَاشْتَدَدْنَا خَلْفَهُ حَتَّى أَتَى عَرْضَ الْحَرَّةِ فَانْتَصَبَ لَنَا فَرَمَيْنَاهُ بِجَلَامِيدِ الْحَرَّةِ حَتَّى سَكَتَ قَالَ فَمَا اسْتَغْفَرَ لَهُ وَلَا سَبَّهُ
4431. Dari Abu Sa'id, ia berkata, "Ketika Rasulullah SAW memerintahkan untuk merajam Ma'iz bin Malik, maka kami bergegas keluar dan pergi menuju Baqi'. Demi Allah kami tidak mengikat atau menguburnya, tetapi ia berdiri sejajar dengan kami. Maka kemudian kami lempari ia dengan tulang belulang, tanah liat dan pecahan barang-barang keramik lalu ia kabur dan kami pun mengejamya hingga sampai di pinggir daerah Al Harrah, dan kami dapat menangkapnya lalu kami lempari ia dengan batu-batu besar yang ada di daerah tersebut hingga mati. Tidak ada orang yang beristighfar untuknya, dan tidak ada pula orang yang mencaci makinya. Shahih: Al Irwa (7/355-356): Muslim
عَنْ ابْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَنْكَهَ مَاعِزًا
4433. Dari Buraidah, bahwa Nabi SAW membaui mulut Ma'iz (barangkali tercium bau khamer). Shahih: Al Irwa' (7/355-356): Muslim
أَنَّ اللَّجْلَاجَ أَبَاهُ أَخْبَرَهُ أَنَّهُ كَانَ قَاعِدًا يَعْتَمِلُ فِي السُّوقِ فَمَرَّتْ امْرَأَةٌ تَحْمِلُ صَبِيًّا فَثَارَ النَّاسُ مَعَهَا وَثُرْتُ فِيمَنْ ثَارَ فَانْتَهَيْتُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يَقُولُ مَنْ أَبُو هَذَا مَعَكِ فَسَكَتَتْ فَقَالَ شَابٌّ حَذْوَهَا أَنَا أَبُوهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَأَقْبَلَ عَلَيْهَا فَقَالَ مَنْ أَبُو هَذَا مَعَكِ قَالَ الْفَتَى أَنَا أَبُوهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَنَظَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى بَعْضِ مَنْ حَوْلَهُ يَسْأَلُهُمْ عَنْهُ فَقَالُوا مَا عَلِمْنَا إِلَّا خَيْرًا فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحْصَنْتَ قَالَ نَعَمْ فَأَمَرَ بِهِ فَرُجِمَ قَالَ فَخَرَجْنَا بِهِ فَحَفَرْنَا لَهُ حَتَّى أَمْكَنَّا ثُمَّ رَمَيْنَاهُ بِالْحِجَارَةِ حَتَّى هَدَأَ فَجَاءَ رَجُلٌ يَسْأَلُ عَنْ الْمَرْجُومِ فَانْطَلَقْنَا بِهِ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْنَا هَذَا جَاءَ يَسْأَلُ عَنْ الْخَبِيثِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَهُوَ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ فَإِذَا هُوَ أَبُوهُ فَأَعَنَّاهُ عَلَى غُسْلِهِ وَتَكْفِينِهِ وَدَفْنِهِ وَمَا أَدْرِي قَالَ وَالصَّلَاةِ عَلَيْهِ أَمْ لَا
4435. Dari Al-Lajlaj, "Ketika tengah asik bekerja sendiri di pasar, maka lewatlah seorang wanita yang tengah menggendong seorang bayi. Lalu banyak orang mencaci wanita tersebut dan akupun ikut mencaci orang yang mereka caci itu. Lalu aku ajukan masalah ini kepada Nabi SAW dan beliau bertanya, 'Siapakah bapak dari bayi yang bersamamu ini?' Wanita itu hanya diam, tetapi kemudian seorang pemuda yang berada di depan wanita itu menjawab, 'Aku adalah bapaknya, wahai Rasulullah.' Nabi SAW berpaling kepada wanita itu dan bertanya, 'Siapakah bapak dari bayi yang bersamamu ini?' Pemuda itu menjawab lagi, "Akulah bapaknya, wahai Rasulullah." Lalu Rasulullah melihat kepada orang-orang yang berada di sekelilingnya dan bertanya tentang pemuda itu. Mereka menjawab, "Kami mengenalnya sebagai pemuda baik-baik." Maka Nabi SAW bertanya kepada pemuda itu, "Apakah kamu sudah pernah menikah? " Ia menjawab, "Ya, (sudah)." Maka kemudian Rasulullah memerintah nya untuk dirajam. Lalu kami keluar (untuk mengeksekusinya), kami gali sebuah lubang untuknya dan kami menempatkannya di sana lalu kami lempari ia dengan bebatuan hingga ia diam (tidak bergerak lagi). Setelah itu datang seorang lelaki menanyakan tentang orang yang dirajam itu, lalu kami membawanya kepada Nabi SAW, kami berkata kepada Rasulullah, "Lelaki ini telah datang dan bertanya-tanya soal lelaki buruk itu (yang telah mati dirajam), maka Rasulullah bersabda, "Lelaki itu (yang sudah menjadi mayat) memiliki aroma yang lebih wangi dari minyak misk di sisi Allah." Ternyata lelaki yang baru datang itu adalah bapak sesungguhnya dari bayi wanita tersebut. Maka kami segera membantunya untuk memandikan, mengkafani dan mengebumikan mayit lelaki yang telah dirajam tersebut. Aku tidak tahu apakah ia dishalati atau tidak." Hasan sanadnya.
عَنْ خَالِدِ بْنِ اللَّجْلَاجِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِبَعْضِ هَذَا الْحَدِيثِ
4436. Dari Al-Lajlaj, dari Nabi SAW...dengan mengutip beberapa bagian dari hadits di atas. Hasan sanadnya.
عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ رَجُلًا أَتَاهُ فَأَقَرَّ عِنْدَهُ أَنَّهُ زَنَى بِامْرَأَةٍ سَمَّاهَا لَهُ فَبَعَثَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى الْمَرْأَةِ فَسَأَلَهَا عَنْ ذَلِكَ فَأَنْكَرَتْ أَنْ تَكُونَ زَنَتْ فَجَلَدَهُ الْحَدَّ وَتَرَكَهَا
4437. Dari Sahl bin Sa'd, dari Nabi SAW, bahwa seorang lelaki telah mendatanginya dan menyatakan kepada beliau bahwa ia telah berzina dengan seorang wanita yang ia sebutkan namanya. Maka Rasulullah SAW mengutus untuk memanggil wanita tersebut lalu bertanya kepadanya tentang kebenaran pengakuan lelaki itu. Tetapi si wanita mengingkari bahwa ia telah berzina, maka Rasulullah mendera lelaki itu dengan cambuk dan membiarkan si wanita. Shahih.