Shahih Sunan Abu Daud Kitab HUDUD 36. Pembahasan hukuman hudud dalam kasus Khamer

Posted by Unknown on Sabtu, 11 Mei 2013




عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُتِيَ بِرَجُلٍ قَدْ شَرِبَ فَقَالَ اضْرِبُوهُ قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ فَمِنَّا الضَّارِبُ بِيَدِهِ وَالضَّارِبُ بِنَعْلِهِ وَالضَّارِبُ بِثَوْبِهِ فَلَمَّا انْصَرَفَ قَالَ بَعْضُ الْقَوْمِ أَخْزَاكَ اللَّهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَقُولُوا هَكَذَا لَا تُعِينُوا عَلَيْهِ الشَّيْطَانَ

4477. Dari Abu Hurairah RA, bahwa telah didatangkan kepada Rasulullah SAW seorang lelaki yang meminum khamer. Beliau memerintahkan, "Pukullah ia!" Abu Hurairah berkata, "Di antara kami ada yang memukul dengan tangannya, dengan sandalnya, atau dengan pakaiannya. Dan ketika beliau bergegas pergi, sebagian dari kaum berkata, 'Semoga Allah menghinakanmu!' Mendengar itu, maka Rasulullah bersabda, 'Janganlah kalian berkata demikian, Janganlah kalian membantu Syetan dalam memperdayanya (dengan ucapan tersebut)'. "Shahih: Al Misykah (3621): Bukhari.

بِإِسْنَادِهِ وَمَعْنَاهُ قَالَ فِيهِ بَعْدَ الضَّرْبِ ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِأَصْحَابِهِ بَكِّتُوهُ فَأَقْبَلُوا عَلَيْهِ يَقُولُونَ مَا اتَّقَيْتَ اللَّهَ مَا خَشِيتَ اللَّهَ وَمَا اسْتَحْيَيْتَ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ أَرْسَلُوهُ وَقَالَ فِي آخِرِهِ وَلَكِنْ قُولُوا اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ

4478. Dari Abu Hurairah RA... disebutkan hadits yang sama secara maknanya, ia berkata setelah kejadian hukuman "pemukulan" yang diperintahkan Rasulullah SAW, Kemudian Rasulullah berkata kepada para sahabatnya, 'Jelekkanlah ia!' Maka para sahabat pun menemuinya sambil berkata, 'Kamu sungguh telah menentang Allah!' Ada yang berkata, 'Kamu sungguh tidak takut kepada Allah!' Ada juga yang berkata, 'Kamu sungguh tidak punya malu kepada Rasulullah SAW!' Setelah itu orang yang meminum khamer itu digiring kepada Rasulullah. Dan di akhir ucapannya, beliau SAW bersabda, (Janganlah katakan demikian) melainkan katakanlah, 'Ya Allah ampunilah dia, 'ya Allah rahmatilah dia'. Shahih.

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَلَدَ فِي الْخَمْرِ بِالْجَرِيدِ وَالنِّعَالِ وَجَلَدَ أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَرْبَعِينَ فَلَمَّا وُلِّيَ عُمَرُ دَعَا النَّاسَ فَقَالَ لَهُمْ إِنَّ النَّاسَ قَدْ دَنَوْا مِنْ الرِّيفِ وَقَالَ مُسَدَّدٌ مِنْ الْقُرَى وَالرِّيفِ فَمَا تَرَوْنَ فِي حَدِّ الْخَمْرِ فَقَالَ لَهُ عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ نَرَى أَنْ تَجْعَلَهُ كَأَخَفِّ الْحُدُودِ فَجَلَدَ فِيهِ ثَمَانِينَ قَالَ أَبُو دَاوُد رَوَاهُ ابْنُ أَبِي عَرُوبَةَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ جَلَدَ بِالْجَرِيدِ وَالنِّعَالِ أَرْبَعِينَ وَرَوَاهُ شُعْبَةُ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ضَرَبَ بِجَرِيدَتَيْنِ نَحْوَ الْأَرْبَعِينَ

4479. Dari Anas bin Malik, bahwa Nabi SAW pernah menghukum cambuk peminum khamer dengan daun pelepah kurma dan sandal. Abu Bakar mendera pelakunya dengan mencambuk sebanyak empat puluh kali deraan. Dan ketika masa Umar, ia memanggil para sahabat Nabi SAW dan berpesan, "Kini, orang-orang (kaum muslimin) sudah banyak yang menghuni pedesaan (yang subur dan banyak tumbuh buah anggur di sana -sebagai bahan dasar khamer); Lalu bagaimana batasan hukum bagi khamer ini menurut kalian?" Abdurrahman bin 'Auf berkata kepada Umar, "Menurut kami, seharusnya engkau menjadikan hukuman bagi khamer (dan peminumnya) sebagai hukuman yang paling ringan, yakni dengan memberikan cambukan sebanyak delapan puluh kali." Dan dalam sebuah riwayat dari Qatadah, dari Nabi SAW, disebutkan bahwa Nabi SAW pernah mencambuk empat puluh kali dengan menggunakan daun pelepah kurma dan sandal. Dalam sebuah riwayat dari Anas, dari Nabi SAW, "Nabi SAW pernah mencambuk dengan menggunakan daun pelepah kurma sebanyak empat puluh kali." Shahih: Bukhari secara ringkas, Muslim.

حَدَّثَنِي حُضَيْنُ بْنُ الْمُنْذِرِ الرَّقَاشِيُّ هُوَ أَبُو سَاسَانَ قَالَ شَهِدْتُ عُثْمَانَ بْنَ عَفَّانَ وَأُتِيَ بِالْوَلِيدِ بْنِ عُقْبَةَ فَشَهِدَ عَلَيْهِ حُمْرَانُ وَرَجُلٌ آخَرُ فَشَهِدَ أَحَدُهُمَا أَنَّهُ رَآهُ شَرِبَهَا يَعْنِي الْخَمْرَ وَشَهِدَ الْآخَرُ أَنَّهُ رَآهُ يَتَقَيَّأُ فَقَالَ عُثْمَانُ إِنَّهُ لَمْ يَتَقَيَّأْ حَتَّى شَرِبَهَا فَقَالَ لِعَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَقِمْ عَلَيْهِ الْحَدَّ فَقَالَ عَلِيٌّ لِلْحَسَنِ أَقِمْ عَلَيْهِ الْحَدَّ فَقَالَ الْحَسَنُ وَلِّ حَارَّهَا مَنْ تَوَلَّى قَارَّهَا فَقَالَ عَلِيٌّ لِعَبْدِ اللَّهِ بْنِ جَعْفَرٍ أَقِمْ عَلَيْهِ الْحَدَّ قَالَ فَأَخَذَ السَّوْطَ فَجَلَدَهُ وَعَلِيٌّ يَعُدُّ فَلَمَّا بَلَغَ أَرْبَعِينَ قَالَ حَسْبُكَ جَلَدَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرْبَعِينَ أَحْسَبُهُ قَالَ وَجَلَدَ أَبُو بَكْرٍ أَرْبَعِينَ وَعُمَرُ ثَمَانِينَ وَكُلٌّ سُنَّةٌ وَهَذَا أَحَبُّ إِلَيَّ

4480. Dari Khudhain bin Al Mundzir Ar-Raqasyi (Abu Sasan), ia berkata, "Aku menyaksikan Utsman bin Affan RA (yang didatangkan kepadanya Walid bin Uqbah) disaksikan oleh Humran dan beberapa sahabat lainnya, dan mereka berdua bersaksi bahwa Walid telah meminum Khamer. Saksi lain mengatakan bahwa Walid muntah. Dan Utsman berkata, "Ia (Walid) tidak akan muntah selain setelah ia meminum Khamer." Maka Ali bin Abu Thalib berkata, "Laksanakan segera hukuman hudud!" Lalu Ali berkata kepada Hasan, "Laksanakan segera hukuman hudud itu kepadanya!" Hasan berkata, "Kuasakanlah kekuasaan kepada orang yang layak menjalaninya." Maka kemudian Ali berkata kepada Abdullah bin Ja'far, "Laksanakanlah segera hukuman hudud itu kepadanya!" Maka Abdullah segera mengambil pecut dan mencambuk Walid. Ali juga turut menghitungnya. Dan ketika telah sampai kepada hitungan empat puluh dari deraan cambuk, Abdullah berkata, "Cukup (berhenti)! Nabi SAW telah menerapkan empat puluh cambukan, dan Abu Bakar empat puluh dan Umar delapan puluh. Semuanya itu adalah Sunnah. Dan ini (empat puluh) aku lebih suka mengambilnya." Shahih: Muslim.

حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ ابْنِ أَبِي عَرُوبَةَ عَنْ الدَّانَاجِ عَنْ حُضَيْنِ بْنِ الْمُنْذِرِ عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ جَلَدَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْخَمْرِ وَأَبُو بَكْرٍ أَرْبَعِينَ وَكَمَّلَهَا عُمَرُ ثَمَانِينَ وَكُلٌّ سُنَّةٌ قَالَ أَبُو دَاوُد و قَالَ الْأَصْمَعِيُّ وَلِّ حَارَّهَا مَنْ تَوَلَّيْ قَارَّهَا وَلِّ شَدِيدَهَا مَنْ تَوَلَّى هَيِّنَهَا قَالَ أَبُو دَاوُد هَذَا كَانَ سَيِّدَ قَوْمِهِ حُضَيْنُ بْنُ الْمُنْذِرِ أَبُو سَاسَانَ

4481. Musaddad telah menyampaikan kepada kami, Yahya menyampaikan kepada kami dari Ibnu Abu 'Arubah dari Ad-Danaj, dari Khudhain bin Al Mundzir, dari Ali bin Abu Thalib RA, ia berkata, "Rasulullah dan Abu Bakar telah menghukum cambuk bagi kasus khamer sebanyak empat puluh cambukan, dan Umar kemudian melengkapinya menjadi delapan puluh cambukan. Semua itu adalah Sunnah." Abu Daud berkata, "Al Ashma'i berkata, 'Kuasakanlah kekuasaan kepada orang yang layak menjalaninya'." Abu Daud juga berkata, "Khudhain bin Al Mundzir adalah Abu Sasan adalah pembesar kaumnya Walid." Shahih.