Shahih Sunan Abu Daud Kitab HUDUD 37. Orang yang Berulang-Ulang Meminum Khamer

Posted by Unknown on Sabtu, 11 Mei 2013




عَنْ مُعَاوِيَةَ بْنِ أَبِي سُفْيَانَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا شَرِبُوا الْخَمْرَ فَاجْلِدُوهُمْ ثُمَّ إِنْ شَرِبُوا فَاجْلِدُوهُمْ ثُمَّ إِنْ شَرِبُوا فَاجْلِدُوهُمْ ثُمَّ إِنْ شَرِبُوا فَاقْتُلُوهُمْ

4482. Dari Mu'awiyah bin Abu Sufyan, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Jika mereka meminum khamer, maka cambuklah mereka. Jika mereka kembali meminumnya, maka cambuklah. Dan jika kemudian mereka meminumnya lagi, maka cambuklah. Namun jika mereka masih meminumnya, maka bunuhlah mereka'. " Hasan Shahih.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا سَكَرَ فَاجْلِدُوهُ ثُمَّ إِنْ سَكَرَ فَاجْلِدُوهُ ثُمَّ إِنْ سَكَرَ فَاجْلِدُوهُ فَإِنْ عَادَ الرَّابِعَةَ فَاقْتُلُوهُ

4484. Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Jika seseorang mabuk, maka cambuklah ia. Jika kemudian ia mabuk lagi, maka cambuklah ia. Dan jika mabuk lagi, maka cambuklah ia. Dan jika ia kembali mengulangi keempat kalinya, maka bunuhlah ia."

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا شَرِبَ الْخَمْرَ فَاجْلِدُوهُ فَإِنْ عَادَ الرَّابِعَةَ فَاقْتُلُوهُ

Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Jika seseorang meminum khamer, maka cambuklah. Dan jika ia mengulanginya untuk keempat kalinya, maka bunuhlah ia. "

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنْ شَرِبُوا الرَّابِعَةَ فَاقْتُلُوهُمْ

Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, '...Jika ia meminumnya untuk keempat kalinya, maka bunuhlah ia. "

عَنْ مُعَاوِيَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ فَإِنْ عَادَ فِي الثَّالِثَةِ أَوْ الرَّابِعَةِ فَاقْتُلُوهُ

Dari Mu'awiyah, bahwa Nabi SAW bersabda, "Jika ia kembali mengulanginya untuk ketiga (atau keempat) kalinya, maka bunuhlah ia." Hasan Shahih.

عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ لَا أَدِي أَوْ مَا كُنْتُ لِأَدِيَ مَنْ أَقَمْتُ عَلَيْهِ حَدًّا إِلَّا شَارِبَ الْخَمْرِ فَإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَسُنَّ فِيهِ شَيْئًا إِنَّمَا هُوَ شَيْءٌ قُلْنَاهُ نَحْنُ

4486. Dari Ali bin Abu Thalib RA, ia berkata, "Aku tidak menerapkan diyat (atau aku tidak pernah menerapkan diyat) kepada orang yang terjerat hukuman hudud kecuali bagi orang yang telah meminum khamer. Karena sesungguhnya Rasulullah SAW tidak mencontohkan hal itu sama sekali. Itu (kebijakan itu) hanya merupakan perkatan kami saja." Shahih: Muttafaq 'Alaih dan perawi lainnya.

عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَزْهَرَ قَالَ كَأَنِّي أَنْظُرُ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْآنَ وَهُوَ فِي الرِّحَالِ يَلْتَمِسُ رَحْلَ خَالِدِ بْنِ الْوَلِيدِ فَبَيْنَمَا هُوَ كَذَلِكَ إِذْ أُتِيَ بِرَجُلٍ قَدْ شَرِبَ الْخَمْرَ فَقَالَ لِلنَّاسِ اضْرِبُوهُ فَمِنْهُمْ مَنْ ضَرَبَهُ بِالنِّعَالِ وَمِنْهُمْ مَنْ ضَرَبَهُ بِالْعَصَا وَمِنْهُمْ مَنْ ضَرَبَهُ بِالْمِيتَخَةِ قَالَ ابْنُ وَهْبٍ الْجَرِيدَةُ الرَّطْبَةُ ثُمَّ أَخَذَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تُرَابًا مِنْ الْأَرْضِ فَرَمَى بِهِ فِي وَجْهِهِ

4487. Dari Abdurrahman bin Azhar, ia berkata, "Saat ini aku merasa seperti melihat Rasulullah SAW yang sedang berada di tengah pemukiman mencari tempat tinggal Khalid bin Walid. Saat itu, didatangkanlah kepada beliau seorang lelaki yang telah meminum khamer, maka beliau berkata kepada orang-orang, 'Pukulilah ia.' Maka ada diantara mereka yang memukulnya dengan sandal, ada juga yang memukul dengan kayu, atau juga ada yang memukul dengan pelepah kurma (Ibnu Wahb berkata maknanya: pelepah kurma). Kemudian Rasulullah SAW meraup pasir dari tanah dan melemparkan ke arah muka lelaki itu. Hasan Shahih: Al Misykah (3640).

عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْأَزْهَرِ أَخْبَرَهُ عَنْ أَبِيهِ قَالَ أُتِيَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِشَارِبٍ وَهُوَ بِحُنَيْنٍ فَحَثَى فِي وَجْهِهِ التُّرَابَ ثُمَّ أَمَرَ أَصْحَابَهُ فَضَرَبُوهُ بِنِعَالِهِمْ وَمَا كَانَ فِي أَيْدِيهِمْ حَتَّى قَالَ لَهُمْ ارْفَعُوا فَرَفَعُوا فَتُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ جَلَدَ أَبُو بَكْرٍ فِي الْخَمْرِ أَرْبَعِينَ ثُمَّ جَلَدَ عُمَرُ أَرْبَعِينَ صَدْرًا مِنْ إِمَارَتِهِ ثُمَّ جَلَدَ ثَمَانِينَ فِي آخِرِ خِلَافَتِهِ ثُمَّ جَلَدَ عُثْمَانُ الْحَدَّيْنِ كِلَيْهِمَا ثَمَانِينَ وَأَرْبَعِينَ ثُمَّ أَثْبَتَ مُعَاوِيَةُ الْحَدَّ ثَمَانِينَ

4488. Dari Abdurrahman bin Al Azhar, ia berkata, "Saat Nabi SAW tengah berada di Hunain, didatangkanlah kepada beliau seorang peminum khamer. Maka beliau melempari muka orang itu dengan pasir, dan beliau juga memerintahkan para sahabatnya (untuk melempari orang itu dengan pasir). Kemudian para sahabat juga memukuli orang itu dengan sandal-sandal mereka, namun tidak memukuli langsung dengan tangan mereka. Hingga kemudian beliau memerintahkan, 'Cukup sudah (hentikan pukulan itu)!' Maka para sahabat pun menghentikannya. Setelah Rasulullah SAW wafat, Abu Bakar menghukum peminum khamer dengan empat puluh kali cambukan, Umar juga menghukumnya dengan empat puluh kali cambukan saat awal masa kekhalifahannya dan menghukum dengan delapan puluh cambukan di akhir masa kepemimpinannya. Kemudian Utsman menerapkan kedua hukuman ini (empat puluh dan delapan puluh), lalu Mu'awiyah menetapkan secara pasti hukuman cambuk bagi peminum khamer sebanyak delapan puluh kali." Shahih: Lihat hadits sebelumnya.

عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَزْهَرَ قَالَ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَدَاةَ الْفَتْحِ وَأَنَا غُلَامٌ شَابٌّ يَتَخَلَّلُ النَّاسَ يَسْأَلُ عَنْ مَنْزِلِ خَالِدِ بْنِ الْوَلِيدِ فَأُتِيَ بِشَارِبٍ فَأَمَرَهُمْ فَضَرَبُوهُ بِمَا فِي أَيْدِيهِمْ فَمِنْهُمْ مَنْ ضَرَبَهُ بِالسَّوْطِ وَمِنْهُمْ مَنْ ضَرَبَهُ بِعَصًا وَمِنْهُمْ مَنْ ضَرَبَهُ بِنَعْلِهِ وَحَثَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ التُّرَابَ فَلَمَّا كَانَ أَبُو بَكْرٍ أُتِيَ بِشَارِبٍ فَسَأَلَهُمْ عَنْ ضَرْبِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الَّذِي ضَرَبَهُ فَحَزَرُوهُ أَرْبَعِينَ

فَضَرَبَ أَبُو بَكْرٍ أَرْبَعِينَ فَلَمَّا كَانَ عُمَرُ كَتَبَ إِلَيْهِ خَالِدُ بْنُ الْوَلِيدِ إِنَّ النَّاسَ قَدْ انْهَمَكُوا فِي الشُّرْبِ وَتَحَاقَرُوا الْحَدَّ وَالْعُقُوبَةَ قَالَ هُمْ عِنْدَكَ فَسَلْهُمْ وَعِنْدَهُ الْمُهَاجِرُونَ الْأَوَّلُونَ فَسَأَلَهُمْ فَأَجْمَعُوا عَلَى أَنْ يَضْرِبَ ثَمَانِينَ قَالَ و قَالَ عَلِيٌّ إِنَّ الرَّجُلَ إِذَا شَرِبَ افْتَرَى فَأَرَى أَنْ يَجْعَلَهُ كَحَدِّ الْفِرْيَةِ

4489. Dari Abdurrahman bin Azhar, ia berkata, "Saat aku masih belia, pada pagi hari penaklukkan kota Makkah aku melihat Rasululah SAW sedang menanyai banyak orang tentang rumah Khalid bin Walid. Lalu tiba-tiba didatangkan seorang peminum khamer kepada beliau, maka beliau memerintahkan orang-orang dan mereka pun lalu memukuli peminum khamer itu dengan segala sesuatu yang ada di tangan mereka. Ada di antara mereka yang memukulnya dengan pecut (cemeti), ada yang memukulnya dengan kayu, ada yang menggunakan sandalnya, dan beliau melempari orang itu dengan pasir.

Abu Bakar juga pernah didatangkan kepadanya seorang peminum khamer, ia bertanya kepada para sahabatnya tentang cara Nabi SAW memberi hukuman pukulan bagi peminum khamer dan cara beliau memukulnya. Para sahabat mengingatkan Abu Bakar (bahwa Nabi SAW) melakukannya sebanyak empat puluh kali pukulan. Maka Abu Bakar pun menghukumnya dengan empat puluh kali pukulan.

Dan ketika masa pemerintahan Umar, Khalid bin Walid pernah menulis secarik surat kepadanya, "Orang-orang telah banyak yang meminum khamer dan meremehkan hudud serta hukumannya." Umar membalas, "Kasus mereka ini terserah keputusanmu, maka tanyakanlah kepada kaum Muhajirin Pertama (tentang hukuman yang telah disyariatkan Rasulullah)." Maka Khalid bertanya kepada mereka dan mereka pun sepakat untuk menghukum peminum khamer dengan delapan puluh kali pukulan.

Ali RA berkata, "Jika seseorang telah meminum khamer, maka ia akan berbohong, karena itu, aku berpendapat untuk menghukumnya dengan hukuman yang sepadan dengan hukuman bagi pelaku qazaf (menuduh orang lain berzina). " Hasan: Lihat hadits sebelumnya.